“Your happiness, is my new energy”
-020621
. . . . .
Tepat pukul 7 pagi Dahyun terbangun dari tidurnya, sedangkan Jaeffrry masih tertidur pulas di sofa mungkin karena tadi malam mereka bergadang meributkan masalah tempat tidur.
Dahyun membiarkan Jaeffrry tidur begitu saja dan bergegas pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Hari ini, dirinya memutuskan untuk giat bekerja karena sekarang sedang ada Ibunya. Ia malas jika Taehi sudah mengeluarkan cerocosan yang bisa memekakan telinga.
Namun saat sudah sampai didapur, ia malah dikejutkan dengan beberapa piring yang berisi makanan yang sudah tersaji diatas meja. Kalau ditanya siapa pelakunya, maka sudah jelas Taehi lah yang melakukannya.
“Padahal abis bangun tidur niatku mau bikin sarapan lho ma, tapi malah keduluan sama mama” Gerutu Dahyun mempoutkan bibirnya.
“Hehehe maafin mama deh. Ngomong-ngomong Jaeffrry nya mana? Belum bangun?” Lalu Dahyun menjawab dengan anggukan kepala.
“Bangunin dong, biar kita sarapan sama-sama” Suruh Taehi pada anaknya.
Dahyun yang tadinya ingin menyendokan nasi keatas piringnya menjadi urung karena perintah Ibunya, kemudian bergegas pergi ke kamar untuk membangunkan Jaeffrry.
“Kak Jeff, bangun!”
“Disuruh mama sarapan, Ini udah jam 7 lho!” Suruh Dahyun pada Jaeffrry.“Nanti dulu, aku masih ngantuk. Duluan aja” Elak Jaeffrry lalu merubah posisi tidurnya membelakangi Dahyun agar tak diganggu lagi. Namun siapa sangka bahwa Dahyun tidak secepat itu menyerah. Ia terus menggoyang-goyangkan bahu Jaeffry agar terbangun, hingga akhirnya Jaeffry menyerah sendiri.
🌼🌼🌼
Ketiganya tengah sarapan bersama sembari bercerita tentang kehidupan. Terutama Taehi, dari awal percakapan dimulai, ia lah yang sering bertanya mengenai hubungan anaknya dengan menantunya itu. Ya...seperti 'apakah baik-baik saja?', 'apa ada perkembangan?', 'apa Dahyun tidak merepotkan?', dan masih banyak lagi. Dahyun tidak marah saat ibunya mengajukan pertanyaan seperti itu, jutru ia senang artinya Taehi sangat memperhatikan dirinya.
Bagaimanapun Jaeffry harus bisa meruntuhkan perasaan canggungnya terhadap keluarga Tiffany, terutama Dahyun.
“Kamu lagi sibuk apa jeff?” Tanya Taehi kepo.
“Enggak terlalu sibuk kok. Cuman gitu-gitu aja” Jawab Jaeffry seadanya. Kemudian Taehi beralih melirik ke arah anaknya, dengan maksud memberi pertanyaan yang sama.
“Aku...lagi sibuk nyusun skripsi sama lagi cari-cari lowongan kerja” Jawab Dahyun tersenyum simpul.
“Emang rencana nya kamu mau ngelamar dimana setelah lulus?” Tanya Taehi sekali lagi. “Ya...dimana aja yang gaji nya besar” Celotehnya.
“Astaga, ternyata sifat jelek kamu itu masih ada saja” Ucap Taehi merutuki Dahyun, sedangkan yang dirutukinya menunjukan sebuah cengiran lebar.
Jaeffrey yang melihat tingkah Dahyun yang seperti anak-anak membuat dirinya merasa gemas. Bagaimana bisa adik-kakak ini saling bertolak belakang?
“Oia, mama lupa mau nanya ini. Hubungan kalian udah sejauh mana?”
Seketika Dahyun dan Jaeffrey terdiam lalu menatap satu sama lain. Taehi yang mengerti keadaannya pun hanya meringis didalam hati. Sepertinya ia memang ibu yang gagal.
“Sebenarnya mama cuman mau tahu aja sih. Mama ngerti kok nasib kalian. Tapi menurut mama, akan lebih baik lagi kalau kalian menjalankan hubungan ini seperti pasangan yang sebenarnya. Karena mengingat pernikahan kalian yang dilakukan secara sah menurut agama dan negara. Hmmm... Kalian bisa mempertimbangkan baik-baik dulu kok, enggak harus sekarang banget. Tapi bukannya lebih cepat itu lebih baik? Lagian kalau enggak kayak gitu, yang ada kalian juga yang dosa. Masa iya pasangan suami-istri tapi kayak bukan pasangan?” Pungkas Taehi berhasil membuat kedua sejoli itu terhanyut kedalam pikirannya masing-masing.
🌼🌼🌼
Malam ini adalah malam terakhir Taehi menginap dirumah anaknya. Syukurlah, sehabis ini mereka berdua bisa bebas melakukan aktifitas apapun.
Jaeffrey baru saja keluar dari kamar mandi dengan setelan kaos hitam dan celana kotak-kotaknya, ia berjalan menuju sofa untuk bersiap tidur sembari mengeringkan rambut basahnya dengan handuk.
Dahyun sendiri masih sibuk memikirkan perkataan ibunya tadi pagi yang sekiranya ada benarnya juga.
“Kak, aku pikir-pikir kayaknya kita emang harus ngelakuin apa yang mama bilang deh. Aku enggak mau kita punya dosa yang semakin besar nantinya” Tiba-tiba saja Dahyun menyalurkan aspirasinya.
“Maksudnya?” Tanya Jaeffrey yang masih belum connect.
“Iya. Hubungan kita yang sekarang kayaknya harus segera diubah jadi seperti hubungan pasangan suami-istri pada umumnya. Gitu loh maksudku” Ucap Dahyun sekali lagi. “Sebenarnya aku juga ngerasa berdosa sih memperlakukan kakak seperti memperlakukan orang biasa. Walaupun kak Jeff milik kakakku, tapi status kakak sekarang kan beda enggak kayak dulu”
Jaeffrey menghela nafas panjang. “Aku ngerti. Tapi emangnya bakalan nyaman ngelakuin hubungan seperti yang mama bilang sama orang yang enggak saling cinta bahkan enggak saling kenal?”
“Jadi selama ini kita enggak saling kenal?!” Dahyun terkejut begitu mendengar perkataan Jaeffrey barusan.
“Bukan begitu, maksudku saling mengenal kepribadian masing-masing” Kemudian Dahyun ber-oh panjang.
Dahyun buru-buru membenarkan posisinya menjadi duduk. Lalu mulai membuka suara lagi. Sepertinya ia sangat bersemangat.
“Kalau itu sih gampang! Kita tinggal saling terbuka aja satu sama lain. Lagian semakin lama kita tinggal bersama, pasti bakalan deket juga kok. Udah santai aja!” Seru Dahyun dengan mata yang menyipit karena tersenyum.
Jaeffrey sedikit menimang-nimang. Dan tak beberapa lama kemudian menyetujui ucapan Dahyun “Baiklah. Kita mulai coba besok. Sekarang tidur dulu!” Pungkasnya lalu mulai membentuk posisi tidur.
[× × × × ×]
setahun baru update, siapa? ofc me!
Btw, besok sampe seterusnya mungkin cerita ini bakal dipublish dengan 600-800kata aja. Soalnya aku pengen cepet-cepet selesai ehehe... Maaf juga kalo part ini gak nyambung
Vote+comment+share:)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNPREDICTABLE || JJH
Fanfiction#1 kdh [030721] Menikah muda memang pernyataan tersulit yang patut dipikirkan sematang-matangnya. Namun Dahyun Chataryna terpaksa harus menggantikan posisi kakaknya sebagai pengantin wanita dari seorang pria bernama Jaeffry Eldorado Smith pada hari...