P R O L O G

263 45 3
                                    

Seorang gadis tengah berlari tergesa-gesa sebelum ia sampai pada sebuah pintu yang menghubungkannya ke ruang tata rias.

“Ma, kakak hilang! Aku udah coba cari kemana-mana tapi enggak ada” Seru gadis itu dengan nafas terengah-engah akibat berlari.

Wanita yang dipanggil 'Mama' itu hanya melihat nya sekilas dari pantulan cermin tanpa menoleh sedikitpun kebelakang untuk sekedar melihat anaknya, “Lagi nge-prank mama kan pasti? Biar mama nya jadi gelisah? Udah deh, lagi kayak gini jangan mikirin konten terus ah” Ucap Taehi A.K.A ibunya.

“Sumpah, aku enggak lagi bikin konten! Kakak beneran hilang!”

Seketika semua orang yang memenuhi ruangan tata rias itu langsung terkejut dan melengok. “Ma” Panggil Dahyun—gadis itu pada Taehi.

“Dahyun... kenapa ini bisa terjadi?” Ucap Taehi yang mulai panik. Bagaimana tidak? Acara akad pernikahan anak pertamanya akan dimulai dua jam lagi, dan sepertinya tamu-tamu sudah hampir datang semua. Jika dibatalkan hanya akan mempermalukan nama baik dan keluarganya juga akan di cap buruk oleh semua orang.

“Aku enggak tau ma. Tapi yang pasti aku udah nyari keseluruh ruangan yang ada digedung ini, tapi kakak tetep enggak ketemu” Dahyun sama paniknya dengan ibunya.

Rasanya kedua ibu dan anak itu ingin sekali menenggelamkan diri kelautan yang sangat dalam hingga tidak bisa ditemukan lagi.

Walaupun Taehi sedang dalam keadaan panik. Namun tentu saja ia harus cepat menemukan ide untuk kedepannya.

“Dahyun, ayo ikut mama ke ruang rias Laki-laki” Ajak Taehi. Bagaimanapun mereka harus menjelaskannya pada keluarga dari calon pengantin Pria. Tidak hanya Dahyun saja yang ikut menyusul Taehi ke ruang rias laki-laki tapi semuanya. Termasuk Bibi, Paman, dan Nenek. Kakeknya sudah meninggal tiga tahun yang lalu.

🌼🌼🌼

“Sudah mama duga, calon menantu mama itu cuman wanita yang enggak punya tanggung jawab sama sekali!” Geram Jinwoo—orang tua dari calon pengantin Pria setelah mendengar penjelasan dari Taehi tentang masalah yang harus segera diatasi ini.

Mendengar geraman Jinwoo malah membuat Taehi kesal saja. Alhasil dirinya melabrak ibu dari tiga anak itu.

“Apa ini yang akan dilakuin seorang ibu kalau sedang ada masalah?” Ucapnya dengan rahang mengeras.

“Maksudmu apa yah? Kamu nyalahin saya? Harusnya kamu nyalahin anak kmau yang enggak punya rasa tanggung jawab sama sekali itu!” Balas Jinwoo tak mau kalah dan kembali menyebut nama anak pertama dari Taehi. Yeah, Jinwoo memang termasuk kedalam golongan ibu-ibu yang berjiwa Hedonisme yang sudah pasti memiliki sikap egois dan tidak mau kalah. Apalagi yang bersangkutan dengan anaknya.

Sepertinya jika masing-masing tidak ada yang ingin mengalah, adu mulut ini tidak akan pernah selesai. Maka dari itu Taehi lebih memilih menyudahinya saja dengan cara tidak mengindahkan apa yang lawannya katakan.

“Ma, udah. Mama Taehi aja udah diem masa mama masih mau terus-terusan nyerocos?” Akhirnya Jaeffrey—anak dari Jinwoo angkat suara untuk menghentikan semua pertikaian ini. Walaupun tujuan ibunya adalah untuk membela anaknya sendiri tapi tetap saja seorang anak akan merasa malu jika ibunya berlaku seperti ini like a child.

Kali ini Jinwoo beralih menumpahkan semua emosinya pada anaknya “Jeff, kamu tuh ya bener-bener anak yang enggak tahu terimakasih sama sekali yah! Terserah kamu lah, mama capek ngebela-in kamu kalau ujung-ujungnya kamu malah enggak ngedukung mama!”

Jaeffrey tak mengindahkan apa perkataan ibunya. Dia lebih memilih bertanya pada ibu calon mertuanya—Taehi.

“Ma, mama punya saran?” Tanya Jaeffrey lembut pada ibu calon mertuanya.

UNPREDICTABLE || JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang