4

2.9K 19 0
                                    

°°° "Rafa tiba-tiba saja dihubungi temannya karena ada kepentingan mendadak yang membuatnya harus pergi dulu dan alhasil aku sendirian lagi disini. Namun tak kusangka tiba-tiba ada seseorang yang tiba-tiba duduk dibangku ini dan itu adalah Tara." °°°

°°°
     “Ratna, kau bagaimana kabarnya pasti kau sudah duduk di bangku kuliah ya?”.

     “Ya, kau juga kan?

     "Ehm.. kau kayanya agak beda setelah kulihat, udah agak tinggi nggak kaya dulu saat kita kecil”.
          
Kulihat dia tertawa sebentar dan kemudian ia berbicara

     “Kau ini bilangnya kaya gitu mentang mentang dulu aku paling pendek diantara kita bertiga” gerutu kecil Tara.

Aku hanya tertawa melihat tingkah laku Tara yang masih sama seperti dulu.

Suka membuat orang tertawa, dan Tara juga masih sama membuat cerita atau lelucon yang lucu. Tapi setelah kudengar lelucon Tara, seketika itu juga dia mengatakan hal yang membuatku terkejut yaitu perasaannya selama ini.

Saat itu juga aku bingung kenapa bisa tara menyukaiku, padahal yang kutahu Tara hanya menganggapku sebagai sahabat tak lebih.

Yang makin membuatku merasa bersalah padanya dia mau menunggu jawabanku atas pertanyaan apakah aku juga sama menyukainya?

Entahlah, ini membuatku tak bisa berkata lagi yang akhirnya aku mencari alasan untuk pulang ke rumah dan menghindari Tara untuk sementara.

Dan kemudian aku berhasil langsung pulang dan Tara menyetujuinya.
          
Dan pada keesokanya, aku masih saja memikirkan pernyataan Tara tempo hari, rasanya aku belum mendapat jawabannya sampai sekarang.

Tapi ditengah pikiranku yang kalut ponselku berbunyi ternyata saat kubuka ada pesan dari Rafa untuk mengajakku kedanau itu lagi. Dan aku menyetujuinya dan aku langsung bersiap-siap langsung menuju ke tempat di dekat danau itu.
          
Sesampai disana aku melihat Rafa sedang berdiri menghadap ke arah danau, nampaknya dia sedang memejamkan matanya dan sesekali hidungnya mengembang dan mengempis yang mungkin menghirup hawa di sekitar danau ini yang sejuk.

Aku tersenyum ke arahnya, kulihat wajah Rafa masih sama seperti dulu wajah yang selalu membuat hatiku tenang dan nyaman bila aku berada didekatnya.

Tak lama kemudian kulihat Rafa mulai membuka matanya, dan mulai menoleh ke arahku.

Dengan segera kualihkan pandanganku kesamping agar tak membuat curiga Rafa.

     “Maaf, aku membuatmu menunggu lama dengan berdiri disini”.

     “Tidak, harusnya aku yang minta maaf karena aku terlalu lama datang kesini, dan barusan aku lihat kau sedang menikmati hawa sejuk didanau ini,  jadi aku tidak mau mengganggumu dan lebih baik aku berdiri disini.

     “o iya kau kenapa mengajaku kesini, ada apa?”
kulihat dia tersenyum hangat lagi padaku.

     “Aku hanya ingin mengatakan sesuatu padamu, emm.. selama ini kan kita sudah sahabatan dari kecil, apakah  kau ada perasaan nyaman dan suka atau yang lain kepadaku???”

ucapnya gugup dan penuh ragu.
          
     “Maksudmu, kau penasaran dengan perasaanku kepadamu Rafa…..?”

tanyaku heran pada Rafa yang mulai gugup dengan tingkah lakunya saat ini.

     “Aku mau jujur denganmu, emm.. ini tentang perasaanku."

Persahabatan KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang