happy 2

2.1K 200 13
                                    

Off sedang duduk di ruang kerjanya, meninggalkan Gun yang sibuk membersihkan dirinya setelah acara pernikahan mereka selesai. Setelah menikah, Off langsung memutuskan membawa Gun ke rumah pribadinya yang lebih terlihat seperti mansion pribadi, untuk tinggal bersama dan Gun menyetujuinya.

Off membuka laci dan mengambil sebuah bingkai foto, dia menatap nanar seseorang yang berada dibingkai foto itu, sedetik kemudian ia tersenyum. Bukan senyum ramah yang ia perlihatkan kepada semua orang selama ini, senyumannya kali ini terlihat menyeramkan. Sebentar lagi sayang, ku buat dia menderita sebentar lagi. Tidak lama kemudian, ponselnya berbunyi menandakan sebuah telepon masuk.

"Apa lagi kali ini Arm?"

"Aku mendapat kabar kalau anak perusahaan di Paris baru saja disabotase, Off" Terdengar suara cemas diseberang sana. Arm adalah sahabat sekaligus sekretaris kepercayaan Off. Off selalu mempercayakan hal-hal penting untuk diurus oleh Arm dan ia mampu menyelesaikannya dengan sangat baik, Arm sangat bisa diandalkan.

"Tolong, cari tau siapa pelakunya dan kirimkan berkasnya kepadaku secepatnya"

"Aku sudah mengirimkan berkasnya di e-mailmu, kau bisa memeriksanya sekarang"

"Baiklah, terimakasih Arm"

Off mematikan ponselnya dan langsung membuka laptopnya untuk melihat berkas yang baru saja dikirim Arm. Off setengah mati menahan amarah saat ini setelah tau siapa pelakunya.

"Oabnithi, keparat ini selalu saja mencari masalah denganku" Off menutup laptopnya dengan kasar, kemudian memijat keningnya perlahan. Kenapa orang-orang brengsek selalu saja menghiasi hidupnya. Semua ini gara-gara dia, semua kesialan ini berawal dari dia, ku pastikan dia akan menderita seumur hidupnya. Off memasukkan kembali bingkai foto yang tadi ia pegang ke dalam laci dan mengunci laci itu dengan rapat. Kemudian ia meninggalkan ruang kerjanya.

***

Gun baru saja akan mengeringkan rambutnya namun terdengar suara ketukan pintu, ia kemudian buru-buru memakai bathrobenya dan membuka pintu. Setelah pintu dibuka, Off langsung masuk menuju lemari untuk mengambil beberapa pakaian namun Gun menahannya.

"aku sudah menyiapkan baju tidur untukmu, kau bisa langsung mandi saja" Gun tersenyum manis.

Off menoleh kebelakang dan benar saja, sepasang baju tidur sudah terlipat rapi diatas kasurnya. Off tidak menghiraukannya sedikitpun dan tetap mengambil sebuah kemeja dan celana panjang, lalu masuk ke kamar mandi.

Gun memperhatikan Off, ia sering melihat Off marah sebelumnya tapi tidak pernah dengannya. Semarah apapun Off dengan seseorang atau sesuatu, ia akan tetap bisa menjadi sangat lembut saat berbicara dengan Gun. Off yang ada di depannya saat ini, terkesan sangat dingin padanya. Ia menggelengkan kepalanya dan menepis pikiran itu jauh-jauh, mungkin Off hanya kelelahan. Pria mungil ini kembali tersenyum memperlihatkan lesung pipinya yang indah.

Beberapa saat kemudian, Off keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapi membuat Gun sedikit heran.

"Off mau pergi ?"

"Ya, aku akan keluar dengan temanku, jadi kau tidak usah menungguku"

"Tidak makan malam dulu ?" Gun berusaha menahan pria asing dihadapannya ini. Pria asing dengan wajah yang sangat mirip dengan suaminya. Gun benar-benar tidak mengenali Off yang berada dihadapannya saat ini.

"Kalau kau lapar, kau bisa minta kepada pelayan untuk membuatkanmu makan malam"

"tapi ini kan-" kata-katanya terhenti saat melihat Off dengan cepat mengambil dompet dan ponselnya kemudian keluar, meninggalkan Gun kembali sendiri di dalam kamar.

Happily Ever After (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang