happy 1

4.1K 247 5
                                    

Seorang pria imut sedang sibuk melihat pantulan dirinya di cermin, ia tersenyum manis. Tubuh mungilnya dibalut oleh setelan jas berwarna putih dan tangan kanannya memegang sebuah buket bunga yang indah. Hari ini adalah hari pernikahan Gun Atthaphan Phunsawat dan Off Jumpol Adulkittiporn, cinta pertamanya. Tidak ada kata yang mampu menggambarkan sebahagia apa dirinya saat ini.

Semuanya berawal saat Gun terbangun dari tidur panjangnya dan mendengar kabar dari ayahnya bahwa ia mendapatkan donor jantung beberapa tahun yang lalu. Ya, Gun memiliki kelainan jantung sejak lahir sehingga rumah sakit dan obat-obatan adalah hal yang biasa baginya. Setelah operasinya berjalan lancar, Gun masih harus ke rumah sakit saat itu untuk melakukan check up rutin dan memastikan tidak terjadi masalah dengan jantung barunya. Saat itulah ia bertemu dengan Off Jumpol, orang yang mampu membuat jantungnya berdetak aneh.

Beberapa hari setelah pertemuan pertamanya dengan Off, mereka akhirnya dipertemukan lagi saat Gun sedang datang berkunjung ke cafe sahabatnya, Newwie.

Flashback

Gun memasuki sebuah cafe yang terletak di tengah kota, aroma kopi yang kuat langsung menyeruak memenuhi indra penciumannya. Newwie, pemilik cafe itu melambaikan tangan begitu melihat Gun dan menghampirinya.

"Apa yang membuatmu tiba-tiba datang kesini anak manis ?" New meletakkan secangkir coklat panas kesukaan sahabatnya itu.

"Tidak ada, aku hanya merindukan sahabatku" Gun tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya yang tercetak indah.

"P'Tay kemana ? aku jarang melihatnya akhir-akhir ini" lanjutnya sambil meminum coklat panasnya.

"Ya, ada beberapa urusan mendadak di kantor jadi dia sangat sibuk. Tapi katanya siang ini dia bisa datang, mungkin sebentar lagi sampai" New memperhatikan raut wajah sahabatnya yang terlihat berbeda hari ini.

"Gun kenapa ?"

"Gun baik-baik saja, hanya memikirkan beberapa hal" Lanjut pria imut itu sambil memainkan ujung gelas yang berada di hadapannya.

"Ingin menceritakannya padaku?"

"Apakah kau mengingat pria yang beberapa hari lalu ku ceritakan?" Gun terdiam sebentar, ragu dengan pikirannya sendiri.

"Aku bahkan tidak mengenalnya, tapi sejak saat itu aku tidak bisa berhenti memikirkannya New. Laki-laki itu merepotkan perasaanku" Gun cemberut, membuatnya terlihat menggemaskan.

"Aku jadi semakin penasaran, siapa pria beruntung yang membuat sahabatku yang imut ini jatuh cinta" New mencubit pipi Gun dengan gemas.

Tidak lama kemudian pintu cafe terbuka, memperlihatkan seorang laki-laki yang langsung tersenyum dengan matanya yang berbinar saat melihat New. Siapa lagi kalau bukan kekasihnya sendiri, Tay Tawan.

"Aw, Gun disini juga ternyata. Kalian sedang membicarakan apa ?" Tay mencium kening New sebelum akhirnya duduk di sampingnya.

"Adik kesayanganmu sedang jatuh cinta, Tay" New mulai menggoda pria imut itu.

"Oh ya? Wah, sayang sekali. Padahal aku baru saja mau memperkenalkan sahabat lamaku padamu Gun. Orangnya akan datang sebentar lagi"

"Loh, siapa ? kenapa tidak memberitahuku dulu ?" New terlihat bingung.

"Aku lupa sayang, dia juga baru tiba beberapa hari yang lalu dari luar negeri. Nanti ku kenalkan ya" Ponsel Tay langsung berbunyi menandakan sebuah pesan singkat masuk.

"Nah, orangnya sudah disini. Aku ke depan sebentar ya" Lanjutnya sambil memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.

Gun hanya tersenyum kecil melihat sepasang kekasih yang berada dihadapannya itu. Gun sempat bertanya-tanya bagaimana rasanya jatuh cinta? Apakah seindah itu rasanya ketika kita memiliki seseorang untuk berbagi kebahagiaan dan kesedihan ? Bagaimana rasanya ketika kita dicintai begitu dalam, sampai orang itu seakan-akan bisa mati kapan saja ketika kita meninggalkannya ? Otaknya sangat sibuk bekerja akhir-akhir ini.

Lamunan Gun terhenti saat melihat Tay masuk diikuti oleh seseorang di belakangnya. Gun seketika tidak bisa bernapas saat melihat pria yang kini berdiri dengan sempurna di hadapannya, jantungnya seperti akan meledak saat itu juga. Kulit putihnya, mata sipitnya, kemeja hawaii-nya, potongan rambutnya yang sempurna. Tidak salah lagi, orang yang berdiri dihadapannya saat ini adalah laki-laki yang menyita pikiran dan perasaannya beberapa hari belakangan ini.

"Peng, kenalkan ini New kekasihku jadi jangan berani-berani menggodanya dan yang imut ini Gun, dia sudah ku anggap seperti adikku sendiri jadi jangan macam-macam juga padanya" Tay memperkenalkan laki-laki putih bermata sipit yang berdiri disampingnya saat ini.

"Kalian bisa memanggilku Off dan kau tenang saja Peng, aku tidak akan merebut punya sahabatku" Off tersenyum dan mengedipkan sebelah matanya untuk menggoda Tay, kemudian tatapannya tertuju pada pria pendek disamping New. Ekspresi pria pendek itu seperti sedang melihat setan.

"Tay, semua orang juga tau aku ini kekasihmu. Kau selalu mengatakan itu setiap saat" New menggeleng-gelengkan kepalanya

"Tunggu sebentar ya Off, akan ku buatkan minuman" lanjutnya

"New aku ikut denganmu ya" Gun langsung berdiri dan mengikuti New, dia tidak bisa berada lama-lama di dekat Off. Pria itu benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Kau kenapa Gun ?" New terlihat bingung dengan tingkah sahabatnya ini

"Dia ! Dia orangnya New ! Dia laki-laki itu !" Gun memegang dadanya, berusaha meredam detak jantungnya seakan semua orang bisa mendengarnya.

"Astaga ! Off ? Off pria beruntung itu ?" New membelalakkan matanya

"Kebetulan macam apa ini ? atau jangan-jangan.. ini takdir ?" New tersenyum penuh arti

"Sudah ku bilang, jangan menggodaku New !"

Flashback End

Gun memejamkan matanya dan tersenyum mengingat kejadian indah itu. Beberapa detik kemudian, fokusnya terpecah saat mendengar seseorang membuka pintu.

"Apakah kau sudah siap sayang ?" Off menghampiri Gun dan melingkarkan tangan kekarnya di pinggang mungil pria itu. Belum sempat Gun menjawab, Newwie sahabatnya dengan heboh menghampirinya.

"Astaga astaga, aku tidak menyangka hari yang kau tunggu-tunggu datang juga Gun" New langsung memeluk Gun dengan erat dan tersenyum tulus.

"Ku tunggu di depan ya sayang." Off mengecup kening calon pengantinnya itu sebelum meninggalkannya berdua dengan New.

"Aku gugup sekali New" Gun meremas tangannya yang dingin

"Tentu saja, ini kan hari pernikahanmu. Off tampan sekali ya, dia terlihat sangat mencintaimu Gun. Kau beruntung sekali" Newwie menggenggam erat tangan pria mungil yang sedang memerah di depannya ini.

"Hey, apa yang kalian lakukan disini ? Ayo cepat keluar, acaranya sudah mau dimulai" Tay datang menghampiri kedua sahabat itu.

"Sayang, pakaianku sudah rapi ?" Tay merangkul New yang otomatis langsung membetulkan dasi Tay yang kini menjadi suaminya.

"Sudah, ayo kita keluar" Tay dan New berjalan keluar diikuti oleh Gun di belakang mereka. Gun menghabiskan hampir separuh hidupnya untuk menunggu moment ini tiba, dan saat ini ia gugup setengah mati.

Pernikahan berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan, tamu-tamu yang berdatangan pun turut bahagia menyaksikan pasangan yang sedang berbahagia itu. Semuanya terlihat sempurna, cukup sempurna sampai tidak ada yang menyangka kemalangan macam apa yang sedang menunggu dibaliknya.

-to be continued-

Haiiii, aku balik lagi. Kali ini dengan kapal yang berbeda, sesuai janjiku di cerita sebelumnya.

Semoga kalian suka yaa *tebar lope-lope*

Happily Ever After (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang