happy 4

2K 194 11
                                    

Satu bulan..

Dua bulan berlalu...

Jangan tanya bagaimana pria malang itu melewati setiap harinya. Segala cara sudah ia lakukan untuk membunuh waktu, berusaha keluar dari rasa sakit yang seperti tidak ada ujungnya itu. Dengan segala rasa sakit dan penyiksaan yang ia terima, rasanya waktu berjalan sangat lambat, seakan berusaha membunuhnya perlahan.

Pernahkah kalian dipaksa untuk berhenti mencintai seseorang disaat kalian masih sangat mencintainya ? Gun tau ia tidak seharusnya diperlakukan seperti ini. Gun juga sangat tau kalau ia sudah mencintai orang yang salah, tapi bagaimana caranya berhenti ketika kau sedang jatuh sejatuh-jatuhnya dalam pelukan orang itu?

Gun duduk termenung di kantornya. Ia kembali memikirkan kejadian dua bulan lalu dan itu adalah terakhir kalinya ia melihat Off.

Flashback

Gun menghampiri ruang kerja Off, pria yang belakangan ini menghancurkan hatinya berkali-kali. Saat ia membuka ruangan itu, terlihat Off yang sedang tertidur seperti biasa. Ya, sejak hari pertama mereka menikah, Off tidak pernah tidur dengan Gun. Bahkan memikirkan seranjang dengannya saja, Off tidak sudi.

Gun sangat suka ketika Off sedang tidur, karena setidaknya ia bisa menyentuh suaminya itu. Rasanya seperti Off yang tertidur didepannya saat ini adalah Off yang sama yang dulu sangat mencintainya. Pria mungil itu tersenyum pahit, air matanya jatuh begitu saja. Pandangannya kemudian terfokus pada tangan Off yang terluka karena memukul tembok saat mereka sedang bertengkar tadi, kau sangat membenciku ya ? sampai rela melukai dirimu sendiri. Gun mengambil beberapa obat dan perban untuk mengobati tangan suaminya itu. Ia melakukannya dengan sangat pelan dan hati-hati sehingga Off tidak terbangun.

Gun bangun lebih pagi karena semalam ia sama sekali tidak bisa tidur. Ini adalah pertengkaran terbesar mereka selama hidup bersama. Gun memutuskan untuk berbicara dengan Off dan meminta maaf pada pria dingin itu. Setelah Gun selesai membuat sarapan, ia melihat Off yang berjalan melewatinya

"Off"

"Off bisakah kita bicara sebentar ?" Off sama sekali tidak menghiraukan pria mungil itu

"Aku mau minta maaf karena-"

"Menjauhlah dariku" kini Off menatap pria mungil itu dengan tatapan kebencian.

"Aku tidak mau melihatmu" Gun menatap nanar pria di depannya ini. Ia berusaha mati-matian menahan air matanya.

"Hari ini aku akan berangkat ke Paris. Jangan mencariku dan jangan menghubungiku" lanjut pria dingin itu

"Tapi tanganmu sedang terluka. Setidaknya biarkan aku mengganti perbannya dulu"

"Ku bilang menjauhlah dariku. Kau membuatku muak" Off kemudian pergi meninggalkan Gun.

Pria mungil itu memejamkan matanya, berusaha agar air matanya tidak jatuh namun usahanya sia-sia. Ia kembali menangis, hatinya kembali hancur.

Flashback End

Gun membuka ponselnya, namun masih tidak ada kabar apapun dari Off. Ia kemudian memutuskan untuk mengirimkan pesan singkat pada suaminya itu.

(Jangan lupa makan siang dan jaga kesehatanmu selama disana ya. Cepatlah kembali, aku merindukanmu)

Gun tidak peduli Off menyuruhnya untuk tidak menghubunginya, pria mungil itu tetap menghubungi Off setiap hari, meskipun tidak ada balasan apapun dari suaminya itu. Gun juga rajin menelpon Arm untuk menanyakan kabar suaminya.

Hari ini Gun memutuskan untuk menghabiskan waktu makan siangnya di cafe New. Ia tau kalau cafe sahabatnya itu ramai disaat jam makan siang seperti ini. Terkadang keramaian lebih baik, karena kau tidak punya cela untuk menangis.

Happily Ever After (OffGun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang