(newchapt)07#ごめんなさい

503 126 19
                                    

Ketika beberapa hari menuju turnamen futsal, Yuta sangat sibuk. Ia bahkan seringkali dispen saat jam pelajaran untuk mengurus formulir para anggotanya, lalu ketika pulang sekolah ia langsung latihanㅡtidak lagi mengantar jemput Jiskia.

Jiskia mengerti, dan ia tidak banyak protes. Namun sesekali ia menghampiri lelaki itu dan memberinya minuman ataupun supportㅡmeski terakhir kali ia malah diabaikan.

Kini, Jiskia baru saja datang ke sekolah seorang diri ... membawa motor scoopy yang baru saja dibelikan orangtuanya.

Gadis itu jalan dengan santainya sambil mengamati sekitar dan sesekali membalas senyuman ataupun sapaan orang-orang terhadapnya.

Langkah Jiskia terhenti sebab kini di hadapannya ada Kun yang menghadangnya, lelaki itu terdiam sejenak dengan Jiskia yang memandang heran.

"Kia.." panggilnya.

"Jangan panggil aku kia"

"Yaㅡapapun itu ... perihal confess gua yang waktu itu gua minta maaf ya, terlebih ke Yuta. Gua cemburu liat kalian, dan yah ... Jadi enggak bisa mikir jernih berakhir rendahin Yuta. Meskipun gua tau permintaan maaf gua ini gaada apa-apanya dibanding rasa sakit hati Yuta, tapi gua tetep mau minta maaf..."

"Iya, akㅡakh, sakit!" Jiskia belum sempat menjawab namun ia keburu ditarik oleh seseorang di belakangnya yang tak lain adalah Yuta.

Lelaki itu kini berhadapan dengan Kun dan melayangkan tatapan tajamnya, "udah gua bilang jangan deket-deket Jiskia!"

"Dia mau minta maaf, naka!"

Yuta menoleh ke arah Jiskia, lalu melepaskan cengkeramannya di tangan gadis itu.

"Minta maaf atau emang kamu yang mau ngobrol sama dia?"

"Ngobrol di tengah koridor gini? Aku kurang kerjaan banget kayanya??" Kesal Jiskia, ia lantas berlalu pergi begitu saja.

Setelah kemarin mengabaikannya, Yuta pagi ini malah seenak jidat menuduhnya yang tidak-tidak. Jiskia kesal, ingin sekali menendang pemuda Osaka itu.

Kun menghela nafas, "Gua beneran minta maaf, gaada maksud apapun."

"Terus lo pikir bakal gua maafin?"

"Terserah, gua enggak berharap banyak buat itu ... yang penting gua udah minta maaf, clear."

***

Jiskia itu bukan orang yang mudah marah, namun sekalinya marah ia cenderung lebih diam. Bahkan Yuta saja hanya bisa menggeleng pelan melihatnya. Karena sungguh, Jiskia yang menjadi diam itu sama menyeramkannya dengan Yuta yang sedang marah.

"Kia cantik, udah bel istirahat tuh, ayo ke kantin.." Ajak Yuta, namun diabaikan oleh Jiskia.

Gadis itu berdiri lalu pergi begitu saja.

"Bon bon, liat tuh akhirnya Indonesia ngejajah Jepang" kata Winza sambil menyolek tangan Bona di depannya.

"Biar tau rasa si atuy kemarin juga cuekin dia anjirr" balas Bona berapi-api.

"Seorang atuy cuekin Jiskia?? Sumpah?"

"Iya winn! Jiskia udah nungguin di pinggir lapangan lama banget, bawain dia minum .. tau-tau dia pergi ke kantin gitu aja, enggak ada nyamperin Jiskia sama sekali."

Winza menganga, "boong kali?"

"Ck, seriuuus!"

Dan Yuta tau, kemarahan Jiskia kali ini bukan hanya disebabkan oleh kejadian di koridor tadi, tapi juga karena dirinya yang akhir-akhir ini bisa dibilang sedikit memberi jarak dalam hubungan mereka.

Yuta juga bingung mengapa ia seperti itu.

Hanya saja ... berdekatan dengan Jiskia membuat perasaannya gundah. Tidak tenang dan senyaman dulu.

Mungkin, lagi-lagi penyebabnya adalah rasa tidak percaya dirinya.

Tapi jika begitu, kenapa?

"Kia..!" Serunya sembari mencekal tangan Jiskia.

Gadis itu menoleh dengan ekspresi yang masih sama datarnya, "apa?!"

"Gomen..kia"

"Gak, males."

Yuta mem-pout-kan bibirnya, "yaah jangan gitu dong~"

"Kamu tuh nyebelin, naka. Suka tiba-tiba cuek, ngejauh, dan marah-marah tanpa aku tau sebabnya apa."

"Oke....maaf.."

"Aku pernah denger, katanya permintaan maaf paling baik itu adalah dengan merubah sikap, bukan cuma omongan"

Jiskia menjeda ucapannya, "kalau kamu tiba-tiba kaya gini lagi, itu berarti kamu enggak pernah serius sama permintaan maaf kamu ... naka"

".....oke,kali ini aku janji" Yuta menyodorkan jari kelingkingnya dan dibalas dengusan oleh Jiskia.

"Apa sih? kaya anak kecil tauu..."

Yuta terkekeh lalu beralih merangkul bahu gadisnya, "Yaudah, mending kita sekarang makan yuk? Kia mau beli apaa?"

"Yang pedes-pedes!"

"Oke, let's go!!"

***
1 Maret 2021
13:50

Dear Naka • yusoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang