09# 私と一緒にいて

468 120 3
                                    

Hari turnamen pun tiba, dan Yuta jelas saja tidak bisa mengikutinyaㅡkini, ia hanya menonton bersama Jiskia dari pinggir lapangan untuk memberikan semangat kepada tim futsal.

Si pemuda Osaka itu terlihat sangat semangat meskipun ia hanya menyaksikan pertandingannya, katanya sihㅡ"Aku seneng masih bisa liat mereka, Kia."

"Besok juga masih ketemu Nakaa, cinta banget ya kamu sama anak-anak futsal??"

Yuta tertawa pelan, "Ya enggak lah, aku cintanya ke kamu."

"Eiyy~"

"Kia.."

"Yaaa?"

"Aku pernah bilang gak kalo aku bersyukur banget ketemu kamu di kehidupan ini?" Tanya Yuta yang dibalas raut wajah heran oleh Jiskia.

"Kamu kenapa sih? Aneh banget daritadi muji-muji muluu??"

Tangan Yuta pun lantas menggenggam milik Jiskia, "Yaaa gapapa sih, pengen ajaa~"

Ia mengangkat genggaman tangan mereka lalu berkata, "Tangan kita pas banget ya kalo buat gandengan."

"Hmmmm"

Yuta memandangi genggaman tangan mereka sambil tersenyum teduh, ia melirik Jiskia yang sedang fokus ke arah lapangan lalu diam-diam menghela nafas lelah.

Setelah selesai menonton acara turnamen, mereka pun memutuskan untuk berdiam diri dulu di sekolahㅡlebih tepatnya di lapangan futsal indoor, dengan Yuta yang meminta Jiskia menemaninya bermain.

Tidak lari-larian sih, sebab kondisi kaki Yuta belum membaik jadi hanya saling mengoper dengan Yuta yang memakai kruk untuk menahan tubuhnya.

"Nendang yang bener tuh pakai kaki bagian dalam, gini nih.." Yuta pun mencontohkan dan Jiskia memperhatikannya.

Gadis itu pun melakukan apa yang Yuta contohkan.

"Pinter!"

Jiskia tersenyum lebar, "Iya dongg, pacar Naka!"

Yuta tertawa, "Nakamoto Jiskia?"

"Hai!"

Tawa mereka berdua lepas karenanyaㅡentahlah, rasanya bahagia saja bahkan dengan hal sederhana seperti itu.

Lalu disaat bosan saling mengoper, Yuta pun meminta Jiskia untuk menendang masuk bolanya ke dalam gawang dengan dirinya sebagai kiper.

Jiskia menurut saja.

Mereka benar-benar menikmati waktu berdua kala itu, sebab lapangan indoor tidak ada orang lain selain mereka berduaㅡbahkan suara mereka sampai menggema ke seisi ruangan.

"Ayo cepet tendang!" Seru Naka, Jiskia tengah berlari di tempat lalu menendang bolanya tapi bola tersebut malah memantul ke atas gawang dan ia terpeleset.

Lagi-lagi Yuta tertawa, Jiskia sangat terlihat bodoh saat itu.

"Naka sakittt!" Keluh Jiskia.

"Gak boleh cengeng! Ayo lanjut!"

Jiskia cemberut lalu mengusap pelan pantatnya yang terasa sedikit nyeri, setelah itu ia mengambil bolanya dan kembali menendangnya dan kali ini hampir saja goal kalau tidak Yuta jegal dengan tongkat kruknya.

"Naka minggir dong, itu tadi hampir goal tauuu!" Protes Jiskia.

"Yeee mana ada kiper yang begitu??"

"CK, kalau goal pokoknya kamu harus beliin aku donat!!" Kesal Jiskia, ia berjalan dengan langkah dihentak-hentakkan untuk mengambil kembali bolanya.

Setelah itu ia kembali berdiri di tempatnya semula dan meletakkan bolanya di depan kakinya, ia menatap tajam ke arah Yuta.

"Iyaiyaa, nanti aku beliin dua lusin sekalian."

"Hm! Liat aja, aku pasti bisa goal-in!" Jiskia memundurkan langkahnya lalu menendang bolanya.

Dengan sengaja Yuta mengambil langkah ke kanan sebab ia tau bolanya mengarah ke kiriㅡdan alhasil tendangan Jiskia kala itu berhasil mencetak goal.

"YEAYYYY!!!!" Soraknya bahagia, Yuta memperhatikan dengan seksama. Gadis itu berlari ke arahnya lalu memasang wajah sombong.

"Donat dua lusin!!"

"Hah apa? Gak denger~"

"Naka ih, tadi janji!"

"Janji apa?" Ledek Yuta, Jiskia pun mendengus.

"Dahlah gajadi," ambeknya, ia hendak pergi namun Yuta tahan.

"Iyaaa, ayo beli nanti pulangnya. Jangan ngambek ah, jelek!"

Jiskia cemberut, Yuta pun mengusak gemas kepalanya.

Sekon kemudian Yuta berjalan ke tengah lapangan dan Jiskia hanya memperhatikan, lalu saat lelaki itu tiduran di atas lapanganㅡJiskia berlari menghampirinya dan ikut tiduran juga.

Hanya saja Yuta langsung mengangkat kepala gadis itu ke atas lengannya, "kotor," ujarnya.

Mereka menatap ke atap lapangan indoor, menyelami pikiran masing-masing. Sang Nakamoto pun memecahkan keheningan dengan berkata, "Langitnya cerah ya Kia?"

"Hah? Kita natap atap Nakaa, langit darimana yaa??"

"Ya langit di atas atapnya,"Jawab Yuta.

"Hm, serah."

"Kiaa.."

"Apaa?"

"Jiskia??"

"Apa Nakaa?"

"Kia cantik??"

Jiskia mendengus lalu mencubit perut lelaki itu pelan, "Kenapa sih??"

"Gapapa, cuma pengen nyebut nama kamu aja. Enak."

"Dih? Gaje benerrrr," ledek Jiskia, ia pun memejamkan matanya dan kemudian berkata, "ngantuk juga ya.."

"Tidur aja, nanti aku bangunin." Kata Yuta, ia juga ikut memejamkan matanya.

"Nanti yang ada kamu tinggal.."

"Enggak lah, aku tungguin kamu."

"Jangan boong ya?"

"Iyaa gak boong."

"Naka harus tetep ada di samping Kia pokoknya!" Tegas Jiskia, Yuta membalasnya dengan elusan di kepala gadis itu

Tetap ada di sampingnya ya?

Apa Yuta bisa?

***
2 Juni 2021 ; 11:03

Dear Naka • yusoo✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang