Prolog

5.6K 324 4
                                    

ipurplehourly_ | Staraaaaa | yumikarose proudly present ;

Embusan angin menyejukkan tubuhnya yang hanya memakai piyama biru tua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Embusan angin menyejukkan tubuhnya yang hanya memakai piyama biru tua. Piyama tersebut merupakan piyama pemberian seseorang yang ia rindukan. Mata yang terpejam, menikmati setiap terpaan angin yang menusuk kulit.

Kilasan-kilasan kenangan terlintas memenuhi benaknya. Hingga tak terasa, senyum tipis terbit di wajah ayunya. Jika bisa, ia ingin mengulang waktu. Di mana masa-masa itu masih sangat manis terjadi.

Teringat sebuah lagu yang pernah ia ciptakan untuk seseorang. Gitar putih yang menjadi saksi bisu, ketika dirinya menulis lagu itu dengan penuh hayat.

Petikan-petikan indah mulai menghiasi malam sunyinya. Bibirnya pun bergerak melantunkan lirik itu, tak dirasa tubuhnya bergetar.

"Ku di sini, berteman sepi

Hingga kau hampiri

Hadirmu kini sangat berarti

Tolong temaniku sampai nanti ...

Harapku ...

Harapku slalu lihat senyumanmu

Harapku ...

Harapku-hiks"

Usahanya sia-sia. Tak kuasa dirinya menahan tangis yang terus memberontak meminta keluar. Dengan suara bergetar ia lanjutkan lantunan lagu itu sampai selesai.

"-dapat menua bersamamu

Terima kasih telah hadir

Warnai kelamnya hidup ini

Jangan pergi ...

Jangan pergi ...

Kumohon tetaplah di sini."

Suaranya kian memelan. Tenggelam dalam isakan pilu. Memori yang terus memutar ke masa lalu, menguatkan sendu yang membelenggu.

"Tuhan, jaga dia. Tunggu aku, sebentar lagi."

Dipeluknya erat gitar kesayangannya. Langit kelabu menjadi saksi betapa menyedihkannya dirinya malam ini.

To Be Continued.

Evanescent [채리사]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang