❄05🔆

532 101 2
                                    

.
.
.



Berkat Asahi, Winter jadinya pindah kelas. Ke kelasnya doi Jaehyuk di IPA-2. Tahu gak apa alasannya? Winter 'dibuat' punya penyakit yang mengharuskan dia ngandelin orang terdekat dia. Kesenengan dah itu si Jaehyuk dimintain Asahi buat kompromi sama Chaeryeong.

Kalo bisa pun Asahi tadinya mau Winter dipindahin ke kelas dia aja, cuma nyadar beda jurusan.

"Tapi soal penyakit itu sebenarnya bukan bohongan... " Ujar Winter.

Mereka lagi di taman yang kemarin ceritanya. Lagi-lagi Asahi pamit sama temen-temennya dengan alasan mau ke kamar mandi padahal mau ketemuan sama Winter. Udah tiga harian dia begini.

Balik lagi. Asahi kaget denger pernyataan itu dari Winter. Pokoknya mulai sekarang dia gak mau prasangka atau ngomong aneh-aneh lagi deh tentang Winter. Ngeri.

"Maksud lo?" Kata Asahi gak percaya.

Winter tersenyum tipis, "Winter punya badan yang lemah. Setiap penghujung tahun, tepatnya musim dingin. Penyakit Winter selalu kambuh. Winter bahkan harus mundur mengulang kelas dua tahun karena itu. Mungkin itu alasan Bunda membawaku ke Indonesia... " Ceritanya.

Lalu Winter menatap kearah Asahi dan tersenyum lembut.

"Terus... Gimana setelah lo pindah kesini?"

"Tidak begitu buruk... Disini sangat hangat."

Asahi mengangguk-angguk. Lalu keduanya terdiam cukup lama.

Biar gak canggung amat, Asahi sengaja ketawa.

"Berarti lo lebih tua daripada gue ya?" Kata Asahi.

Winter ikut ketawa, "Begitulah... " Ujarnya.

"Kalo gitu, gue mau pergi. Takut dicariin." Kata Asahi sambil bangun dari duduknya.

"Oh! Winter lupa ingin memberi ini... " Kata Winter sambil ngambil bungkusan warna ungu disampingnya.

Asahi daritadi sebenernya udah kepo sama yang dibawa Winter. Mau geer itu buat dia, tapi daritadi gak dikasih-kasih. Huft.

Asahi pun nerima bungkusan yang disodorin Winter, "Ini apaan?" Tanya dia.

"Winter membuat soft cookies dengan Bunda kemarin. Winter cerita semuanya pada Bunda waktu itu... Tapi Winter bilang karena Asahi, Winter jadi tertolong! Winter ingin memberi Asahi sesuatu sebagai balasan, akhirnya Bunda membantu Winter membuat ini." Jelasnya.

Gak tahu kenapa, Asahi rasanya bangga banget. Kayak... Bisa memotivasi orang untuk berani ngelakuin sesuatu. Hal itu bikin dia nyadar, ngelakuin hal semacam ini gak begitu buruk. Dia ngerasa jahat karena mungkin banyak orang kayak Winter diluar sana, tapi dia asik rebahan tanpa mau tahu dan ngerasa dunia ngebosenin gitu aja.

Emang dasar Asahi.

"Makasih!"

"Tidak! Harusnya Winter yang bilang terima kasih... "

Entah kenapa, tangan Asahi terulur ngusap pucuk rambut Winter.

"Sama-sama... Kalo gitu, dah!" Pamit Asahi lalu segera kabur dari pandangan Winter.

Sementara Winter masih membatu. Entahlah, karena perlakuan Asahi tadi? Dia megang pucuk kepalanya, bekas usapannya Asahi disana.

Tanpa sadar, pipi Winter memerah.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Winter On Sunshine | Asahi -WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang