Gwang Jungkook, pria itu datang entah darimana, bak malaikat tanpa sayap yang muncul malam itu.
Dengan embel-embel memberikan kehidupan mewah, Lee Eui seakan ditarik agar menyetujui kesepakatan pria asing yang tentu akan memberikan pengaruh besar ba...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku ingin memelukmu!🤧
Eui sedang menuju ke ruangan yang menghasilkan suara khas memukul sejak tadi. Suara itu berhasil membuatnya terbangun dan terus terdengar hingga sekarang. Eui menjadi penasaran apa yang sedang terjadi di balik pintu itu.
Jungkook menjadi objek pertama yang Eui lihat. Pria itu sedang fokus memukul samsak tinju hanya dengan celana pendek dan juga kaus tanpa lengan. Eui bisa tahu bahwa Jungkook sering melakukan olahraga untuk membentuk ototnya yang sekarang. Jungkook terlihat sangat seksi dengan pakaian dan juga rambut basahnya. Sungguh sarapan yang sangat memuaskan bagi mata di pagi hari.
"Suka melihatku dari sana?" Jungkook berhenti setelah melihat Eui. Ia berjalan untuk mengambil botol air minumnya. "Kemarilah, kau bisa melihatku lebih jelas disini."
Jungkook dan senyuman sialannya tidak pernah bosan mempermainkan jantung Eui. Wanita itu berusaha menyembunyikan semburat merah pada pipinya. Semoga saja Jungkook tidak menyadarinya.
"Kau datang di waktu yang tepat. Aku ingin kau melakukan sesuatu." Jungkook tiba-tiba saja memposisikan dirinya dengan berbaring di hadapan Eui. Yang dilakukan Jungkook membuat Eui seketika gugup memikirkan tentang apa yang harus ia lakukan untuknya.
"A-Apa yang kau inginkan?"
"Kau tidak mengerti dengan posisi ini?" Jungkook malah balik bertanya disusul dengan sebelah alisnya yang terangkat.
Apa ini? Sebenarnya apa yang harus Eui lakukan? Ia tidak mengerti. Tidak, melainkan Eui menolak sesuatu di pikirannya. Salahkah jika dirinya sedang memikirkan hal itu?
"Kenapa lama sekali? Cepatlah, aku ingin segera melakukan sit-up."
Damn. Sungguh memalukan! Sesaat Eui sudah memikirkan yang tidak-tidak hingga rasanya jika ia sedang berada di dalam komik, nyawanya akan terlihat keluar dari tubuhnya dengan begitu loyo. Dalam hati Eui terus melontarkan sumpah serapah atas apa yang otaknya cetak dalam sekejap.