Hola!
Setelah sebulan lebih, aku baru up lagi cerita ini. Lama juga yah
Lee Eui Pov
Segalanya telah berubah, tak terkecuali diriku. Aku sudah melakukan apapun yang jungkook minta seperti mengubah model rambut dan cara berpakaianku. Tidak hanya itu, aku diharuskan untuk memakai sepatu hak tinggi setiap ingin bepergian. Aku juga memakai anting sekarang. Anting bulat yang salah satunya berinisial J. Kemarin Jungkook memberikannya padaku. Katanya penampilanku tidak akan sempurna tanpa anting itu.
Berbicara tentang Jungkook, aku melihat pria itu menurunkan garpu dan pisau dari tangannya, lalu meletakkan di atas meja tanpa suara. Ia mengambil serbet untuk menyeka bibirnya sebelum berucap,
"Caramu masih salah, kau harus memotongnya dengan lembut. Aku sudah mengajarkanmu 10 menit yang lalu."
Jungkook menyindir caraku memotong daging di atas piring. Ini sudah piring ketiga dan sepertinya aku harus mengulang lagi dari awal. Jungkook bilang aku terlalu kasar dan tanpa berpikir saat melakukannya, padahal sebisa mungkin aku melakukannya sesuai instruksi.
Aku heran, mengapa memotong daging saja harus dibuat susah. Aku bisa saja langsung memakannya dengan segera menggunakan tangan andai Jungkook tidak menahanku. Rasanya, aku ingin mengutuk orang pertama yang memperkenalkan cara ini.
Aku sangat ingin mencabik daging yang ada di hadapanku dan melahapnya saat ini juga, jika saja kelas private Gwang Jungkook tidak di mulai.
Semua ini hanya karena sumpit. Jika saja aku tidak menggunakan alat itu saat makan siang bersamanya, aku tidak akan berakhir tersiksa disini. Katanya, aku terlihat kampungan, tidak berkelas dan juga sangat menyedihkan ketika menggunakannya. Maka dari itu, Jungkook mengajakku ke La Vien Rose, restaurant yang sudah direservasi untuk keseluruhan gedungnya hanya untuk mengajariku. Tak ada orang lain disini selain kami dan beberapa pelayan hingga aku merasa yang dilakukan Jungkook agak berlebihan.
Aku meraih gelas yang telah dituangkan dengan wiski oleh pelayan. Sebelum aku berhasil meneguknya, Jungkook mencegahku.
"Pertama-tama, kau harus memutar gelasnya seperti ini." Jungkook mengambil miliknya dan memutar-mutar gelas itu dengan perlahan.
Astaga aku pikir aku sudah mulai frustasi namun pada akhirnya aku mengikutinya.
Jungkook mengangkat gelas itu dan mencium aromanya sebelum menyesapnya dengan begitu elegan. Aku melakukan hal yang sama namun sedikit kikuk.
"Kau harus terbiasa dengan semua ini. Kedepannya kau akan bertemu orang-orang yang levelnya jauh berbeda denganmu. Aku tidak ingin mereka merendahkanmu hanya karena kau tidak tau tata krama saat makan." Jungkook melambai dan menyuruhku untuk mendekat padanya.
Aku melihatnya menghela saat aku telah berdiri di depannya. "Hilangkan juga kebiasaan jalanmu yang mengangkang. Kau terlihat seperti baru saja berhubungan intim dengan seseorang."
Aku mengerutu dalam hati. Tidak bisakah ia memilih kiasan yang lebih baik? Perkataannya tidak menggenakkan untuk didengar.
"Itu karena haknya terlalu tinggi," aku membela diri. Bagaiamana bisa aku berjalan dengan baik jika heels yang aku pakai sekarang tingginya saja lima sentimeter.
"Kau memang agak mengangkang meski tanpa heels, tidak enak di pandang." Sepertinya aku memang ditakdirkan untuk mengalah darinya.
"Meski semua agak sulit untukmu, kau tetap harus melakukannya. Kau harus segera beradaptasi dengan cara dan kebiasaanku." Jungkook mengusap punggung tanganku lalu menatapku. "Aku tidak ingin ada yang kurang. Besok aku akan memanggil seseorang untuk membantumu."

KAMU SEDANG MEMBACA
FORKERT
FanfictionGwang Jungkook, pria itu datang entah darimana, bak malaikat tanpa sayap yang muncul malam itu. Dengan embel-embel memberikan kehidupan mewah, Lee Eui seakan ditarik agar menyetujui kesepakatan pria asing yang tentu akan memberikan pengaruh besar ba...