3 : Salah paham

484 110 50
                                    

Rieyu : author original character

Hari-hari berlalu dengan penuh patah hati, entah Shion sendiri yang terlalu percaya diri dengan feeling yang ia dapat atau memang benar musuhnya itu yang menghambat.

Mobil pribadi diparkiran depan sebuah supermarket, tidak sengaja Shion melihat sosok yang tidak asing di dalam pandangannya.

Rasa penasaran lebih tinggi, hati pun mendukung keras tubuh untuk bergerak mengikuti sosok itu diam-diam.

Niat untuk belanja pun di tunda, kaki melangkah mengikuti setiap jalur yang dilewati sosok familiar itu.

Shion sampai di sebuah tempat makan, sebenarnya dirinya tidak merasa perlu masuk sampai ke dalam tapi apa daya hati menolak keras untuk pergi meninggalkan tempat ini.

Dirinya ikut masuk ke dalam tempat makan tersebut, matanya kini melihat secara jelas tampang dari seseorang yang ia ikuti sedari tadi.

"Benar Rieyu ternyata," batin Shion, mengangkat penutup kepala hoodie yang ia kenakan untuk menutupi diri.

Masker pemberian Sakusa di keluarkan dari kantong hoodie, bungkus plastiknya dibuka lalu masker tersebut dipasang menutupi sebagian wajah Shion.

Di pesannya tempat untuk duduk tepat dibelakang Rieyu, mengambil menu dan pura-pura menyibukkan diri sendiri.

10 menit berlalu. Datang seorang wanita menghampiri Rieyu, musuh saat Shion SMA.

Rasa curiga bertumpuk didalam hati Shion, pendengaran di pertajam untuk mendengar percakapan kedua orang yang berada di depannya itu.

"Hello, baby," ucap Rieyu sambil merangkul wanita yang baru saja datang tadi.

Sang wanita tersenyum senang, perlakuan manis yang ia sukai. "Yes, honey."

Menggelikan untuk didengar oleh indra pendengaran Shion, bulu kuduknya sendiri sampai berdiri, efek dari merinding.

Masih tidak begitu banyak keanehan yang muncul, Shion sendiri masih menikmati minuman yang pesan sebelumnya.

Percakapan kembali terdengar dari depan sana, membongkar sebuah fakta pahit di pendengaran Shion sekaligus menarik emosi miliknya untuk keluar.

"Rieyu honey, kapan kau akan membatalkan pertunangan mu dengan [name], huh?" Yuna, wanita tadi membuat ekspresi cemberut.

Rieyu tersenyum miring, mencubit kedua pipi Yuna. "Sabar, baby. Akan ku batalkan secepatnya, rencana kedua sedang berjalan."

"Rencana kedua?" tanya Yuna.

"Aku mengatakan pada gadis malang itu kalau aku sedang bekerja di Korea, padahal aku masih terus berada di Jepang selama ini. Dia pasti akan muak terus menunggu ku datang dan membicarakan tanggal pernikahan."

Yuna kembali tersenyum. "Cepat batalkan saja, tidak perlu pakai rencana segala kan?"

"Tidak, tidak bisa seperti itu. Aku belum mendapatkan perhiasan milik gadis itu. Kau tahu? harganya sangat mahal, jika sudah kudapatkan akan ku jual terus kita akan kabur dari sini."

"Oke. Aku akan bersabar, honey."

Perekam suara dimatikan, Shion sudah diambang batas sabarnya. Tubuhnya langsung bangkit dari duduknya, menghampiri pria sialan itu lalu menghajarnya secara mendadak.

Seketika suasana menjadi ricuh, Yuna berteriak keras ketika Rieyu tiba-tiba dihantam oleh Shion.

"APA-APAAN INI?!" teriak Rieyu marah, memperkeruh keadaan.

Koi No Yokan • Inunaki Shion •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang