Dihari yang jadwalnya tidak begitu padat, para anggota tim berkumpul di tempat mereka melakukan latihan.
Semuanya bermain dengan sangat hebat, tidak diragukan lagi julukan para generasi monster yang terkesan sangar, memang sangat cocok untuk mereka.
Di sela-sela latihan yang melelahkan, para anggota pun beristirahat sejenak untuk kembali mengisi tenaga yang terkuras.
"[Name]-san! aku hauuuuus," sahut Hinata, berlari ke arah [name] sambil mengangkat kedua tangannya ke atas.
Dengan segera [name] mengambilkan satu botol minuman dan memberikannya kepada Hinata. "Ini Hinata-chan."
Dengan senang hati Hinata menerimanya, ketika Atsumu melihatnya ia pun ikut-ikutan bertingkah manis di depan [name].
"[Name]-chan aku juga hauuus," ucap Atsumudengan nada yang dibuat-buat.
"Wah lihat, betapa menjijikkannya dirimu," kata Sakusa sambil memandang jijik Atsumu.
Semuanya langsung tertawa, seperti biasa pertengkaran kecil antara Sakusa dan Atsumu.
Inunaki menepuk pundak [name] pelan yang membuat [name] langsung menoleh.
"Ada apa, Inu-san?" tanya [name].
"Botol minum?" Inunaki mengulurkan telapak tangannya.
"Ah, iya." Dengan buru-buru [name] mengambil satu botol minum lagi yang letaknya berada tepat disamping tubuhnya.
[Name] kemudian memberikan botol minum tersebut. "Maaf, ini."
"Tak apa tak apa." Inunaki pun duduk disamping [name], lalu meminum minuman miliknya.
Thomas dan Meian yang melihat Inunaki duduk di samping [name], langsung tertawa secara diam-diam. Mereka sekarang setuju bahwa Inunaki dan [name] itu pasangan yang cocok.
Sebenarnya itu hanya alasan saja, mereka beranggapan bahwa [name] dan Inunaki cocok itu hanya sebagai hiburan karena stress mengurusi 4 anggota yang tiada hari tanpa bikin naik darah.
Meski begitu, mereka juga mendukung pasangan tersebut dengan sepenuh hati.
"Bapak yang bangga terhadap anaknya?" goda Thomas kepada Meian.
"Perhatikan umur mu," jawab Meian dengan cepat.
"Iya, bapak." Thomas pun mendapat jitakan dari Meian.
Kembali ke tempat para pendatang baru, yaitu [name], Hinata, Sakusa, dan Atsumu yang kini ditambah dengan Bokuto yang baru saja kembali dari toilet.
"Ya, apa kalian pernah memiliki kekasih?" pertanyaan Atsumu sontak menarik perhatian semua orang yang sedang berada di dekatnya.
Hinata berbalik ke arah Atsumu. "Tidak, Atsumu-san sendiri?"
"Aku sibuk berlatih." Atsumu membuat pose centang dengan jarinya. Pose percaya diri.
"Sok sibuk," kata Sakusa.
Atsumu pun mengeluarkan puppy face andalannya. "Omi-omi segitunya sama aku?"
Sakusa menaik turunkan pundaknya sebagai jawaban dan langsung direspon oleh Atsumu. "Omi-omi jahat!"
"Sial, kita harus masukkan Atsumu ke psikiater atau rumah sakit jiwa. Otaknya sudah berputar seratus delapan puluh derajat," ucap Sakusa.
"Masukkan ke dokter hewan saja!" teriak Meian dari tempatnya berdiri bersama Thomas.
Keributan pun terjadi, adu mulut tanpa adegan kekerasan dan hanya sekedar hiburan biasa antara Atsumu dan anggota tim yang lain.
Inunaki tidak ikut campur dengan apa yang sedang terjadi, dirinya lebih penasaran dengan hubungan romantis [name] pun berinisiatif untuk menanyakannya. "Lalu, [name] sendiri pernah punya kekasih?"
[Name] melirik Inunaki sekilas, lalu menjatuhkan pandangannya ke arah lantai karena malu. "Ahaha...aku saat ini sedang dalam status tunangan sih...."
Meski suara [name] tidak begitu nyaring, namun semua orang disekitarnya masih dapat mendengar apa yang ia ucapkan.
Semua orang yang mendengarnya pun menjadi heboh, terutama Inunaki, Hinata, Atsumu dan Bokuto.
"HEY HEY HEY! [NAME]-CHAN PUNYA TUNANGAN HEY!" entah kenapa Bokuto bersemangat akan hal ini.
"HEEEE BENERAN? APA DIA LEBIH TAMPAN DARIKU?" tentu saja yang mengucapkan ini adalah Atsumu.
Hinata ikut bersuara. "[Name]-san [name]-san apa kau menyimpan foto tunangan mu?"
Inunaki sendiri hanya diam mematung karena terlalu kaget dan tidak menyangkanya.
[Name] mengeluarkan handphone miliknya lalu mencari foto sang kekasih di dalam galeri. "Oh! ini dia." [Name] menunjukkan foto kekasihnya.
Orang-orang yang heboh tadi pun mendekat. Termasuk Inunaki yang penasaran dengan paras kekasih [name].
"Wooo, tampan sekali," puji Hinata.
Atsumu menyisir rambutnya ke belakang. "Lebih tampan aku."
Meian yang ikut mendekat baru saja sampai disini, langsung berucap. "Atsumu, setampan apapun wajahmu. Jika [name] lebih mencintai kekasihnya, maka wajahmu bukan apa-apa lagi dimata dan hatinya."
Thomas tertawa. "Dengarkan ucapan bapak tim kita ini, menusuk hingga pankreas."
"Kacamatanya persis seperti yang digunakan Agasheee." Bokuto membuat pose seperti sedang berfikir.
"Boleh lihat secara jelas?" tanya Inunaki.
[Name] mengiyakan dan memberikan handphonenya kepada Inunaki. Sedangkan dari tempat yang tak begitu jauh dari mereka, Thomas dan Meian masih setia memperhatikan gerak-gerik libero mungil mereka.
"Ini bukan di Jepang?" Inunaki kembali melontarkan sebuah pertanyaan.
"Iya, dia sedang berada di Korea saat ini. Sudah 3 bulan kami tidak bertemu...." [Name] tiba-tiba merasa sedih.
Merasa bersalah dan tidak enak hati, buru-buru Inunaki mengembalikan handphone milik [name] dan berfikir hal apa yang harus ia lakukan agar [name] tidak jatuh dalam kesedihan.
Hinata dan Bokuto yang menyadari perubahan mood [name] langsung menarik tangan [name] menuju lapangan latihan.
"[Name]-san ayo coba lakukan spike!" ajak Hinata.
"Haha, akan ku ajari kau cara melakukan spike yang hebat [name]-chan!"
Atsumu tidak tinggal diam, langsung saja dirinya ikut nimbrung kesana. Inunaki juga ikut diajak untuk ikut bergabung oleh yang lainnya.
Dia pun mengiyakan lalu bangkit dari duduknya dan menuju ke lapangan latihan sambil membawa perasaan cemburu.
Perasaan cemburu kepada kekasih [name] yang ternyata adalah musuhnya sendiri saat SMA.
Koi no yokan - Inunaki Shion
Bagian 2 : Kekasihmu, musuh ku dimasa lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koi No Yokan • Inunaki Shion •
Fanfiction❝ Seorang libero yang berasal dari team MSBY black jackal merasakan sesuatu yang mirip dengan kata "cinta pada pandangan pertama" saat bertemu dengan seorang manajer baru untuk tim mereka. ❜❜ ➦ Mulai : 18-08-2020 ➥ Selesai : 30-12-2020 ║▌│█║▌│ █║▌│...