Chapter 18

541 61 5
                                    

Tidak terasa waktu berjalan begitu cepatnya, hingga sudah memasuki akhir tahun saja. Banyak kejadian-kejadian yang terjadi selama perjalanan meniti karier, terutama bagi Twice.

Comeback baik mini maupun full album di tahun ini juga sangat memuaskan, meski dihadapi banyak rintangan. Pencapaian yang didapatkan lantas tidak membuat mereka tinggi hati, malah ini adalah sebuah tantangan bagi Twice agar tahun depan bisa lebih baik lagi.

Acara-acara besar yang digelar akhir tahun pun berjalan lancar. Banyak penghargaan yang mereka raih seperti MAMA 2020, dimana Twice mampu membawa pulang dua piala sekaligus.

Acara itu juga bisa dibilang sukses meski keadaan tidak sama sepeeti tahun kemarin. Lagu terbaru yang Twice bawakan dengan judul Cry For Me mendapat banyak pujian dari para khalayak.

Lagu yang dikhususkan sebagai hadiah akhir tahun bagi Once ini menggambarkan emosi wanita yang sedang kacau saat dia mengalami cinta serta kebencian terhadap seseorang. Penampilan baik lirik maupun gerakan mampu membuatnya menjadi trending di media sosial seperti Twitter dan Naver.

Namun seperti yang sudah diceritakan sebelumnya, semua kejadian tidak bisa dibilang baik-baik saja. Ada saja hal yang menimpa mereka, dimana keesokan harinya setelah mereka menghadiri acara itu, publik ramai membicarakan kesehatan Twice.

Sana yang sebelumnya pernah bertemu salah satu artis yang terpapar virus, mengharuskannya isolasi mandiri. Walaupun dirinya serta anggota lain dinyatakan negatif, Ia tetap tidak diperbolehkan bertemu siapapun selama masa karantina selama dua minggu.

Awalnya semua anggota sangat panik dilanda ketakutan yang begitu besar, namun banyaknya dukungan dari berbagai pihak membuat mereka tenang. Bagaimanapun mereka harus tetap berpikiran positif agar imun dalam tubuh tidak cepat menurun.

Selama dua minggu itu juga mereka terus berkomunikasi, Sana butuh dihibur agar tidak  merasa kesepian dalam kesendiriannya. Manager juga melarang Twice untuk pergi keluar jika tidak menyangkut dengan pekerjaan.

"Sana Eonni! Kau sudah makan?" tanya Dahyun lewat telepon genggam miliknya.

"Eum, baru selesai. Dimana yang lain?" tanya Sana balik.

"Ta-da... kita sedang masak ramyeon untuk makan malam nanti," ucap Nayeon sambil memegang spatula.

"Eonni, bogoshipeo!" timpal Tzuyu di samping Dahyun.

"Nado, aigo aku sangat bosen berada di sini."

"Anggap saja itu hukuman untukmu yang selalu bepergian dengan alasan makan malam bersama temanmu," sindir Jihyo.

"Yak bukannya menghiburku malah meledekku!" Sana mempoutkan bibirnya kesal membuat orang-orang yang ada di dapur tertawa melihat tingkahnya.

"Sabarlah sedikit, lusa juga kau sudah diperbolehkan berkumpul kembali bersama kami." Kini Momo yang berbicara mengambil alih telepon Dahyun.

"Argh kenapa waktu berjalan sangat lambat saat ini. Aku benar-benar kesepian di ruangan ini."

"Eonni, asrama juga sepi tidak ada kehadiranmu. Biasanya Eonni yang selalu berteriak membangunkan kami di pagi hari, mengajak diriku menonton drama terbaru, menempel padaku setiap waktu. Sekarang sudah tidak lagi," tutur Chaeyoung.

"Biasanya juga kau menonton bersamaku, Chae," gumam Mina sambil meletakan piring di meja makan.

"Chaeyoung-ah, kau membuatku semakin bersedih saja."

"Sudah-sudah, tidak ada yang boleh bersedih di sini. Sana-ya kita makan dulu, kau beristirahatlah. Jangan lupa bangun pagi untuk olahraga besok! Dan yang terpenting kau harus banyak gerak, tidak boleh berada di kasur terus. Mengerti?" perintah Nayeon.

The Story Of TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang