Chapter 26

509 67 6
                                    

Sebulan sudah Dahyun menghabiskan waktunya di tempat tinggal yang baru. Twice tidak lagi tinggal satu atap dengan semua member. Mereka diberikan apartemen yang hanya diisi oleh tiga orang saja.

Lantai 5 ditempati oleh Nayeon, Momo, dan Sana. Lantai 6 ditempati oleh Jeongyeon, Jihyo, serta Mina. Sementara maknae line menempati apartemen lantai 7.

Sejujurnya banyak pertimbangan yang di ambil sebelum kepindahan ini. Sebab yang kita ketahui kondisi Dahyun masih belum bisa melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain.

Namun mengingat rencana ini sudah mereka diskusikan sebelum terjadinya kecelakaan itu, jadilah mereka benar-benar pindah. Ini semua juga mereka dapatkan dari hasil kerja kerasnya selama meniti karier menjadi seorang idol. Tak hanya sebuah penghasilan, kian hari asrama yang dulu mereka tempati kian sempit akibat terlalu banyak barang.

Maka dari itu para member telah meminta sang manager untuk mencarikan apartemen yang nyaman untuk ditinggali.

Walaupun sudah terbiasa namun terkadang Dahyun merindukan kebersamaan itu. Dimana mereka sering makan malam bersama, menonton drama yang sedang tayang, dan masih banyak kegiatan yang dilakukan bersama.

Apalagi tiap malam ia selalu menanti kepulangan Chaeyoung dan Tzuyu, namun mereka langsung masuk ke kamarnya sendiri, alih-alih bercerita tentang kegiatan yang terjadi hari itu.

Dahyun sedih tapi ia mencoba untuk memahaminya. Memang latihan begitu melelahkan dan banyak membuang energi. Tapi setidaknya ia ingin para member menepati janjinya seperti yang mereka katakan ketika Dahyun baru saja pulang dari rumah sakit.

"Kami semua janji untuk selalu menjagamu, Dahyun-ah. Kami janji untuk selalu berada disampingmu, membantumu agar sehat kembali dan bisa beraktifitas bersama lagi." Begitu kiranya ucapan yang dilontarkan Jihyo.

Kondisinya masih sama saja, kesana-kemari menggunakan kursi rodanya. Terapi masih selalu ia jalani dengan rutin, walau nyatanya hanya ditemani oleh manager.

Twice memang sedang disibukan oleh kegiatan solonya dari masing-masing member. Baik mereka dan agensi menyetujui hal itu, karena Twice akan comeback jika formasi lengkap.

Maka dari itu, mereka mulai menerima iklan solonya. Contohnya saja Nayeon yang menjadi model dari salah satu brand ternama untuk majalah yang akan dirilis. Hampir seminggu dirinya sibuk melakukan pemotretan.

Sementara Momo menjadi penari dalam model video klip salah satu artis Jepang. Ia ingin mempunyai kontribusi dengan artis tersebut karena terlahir di negara yang sama. Begitu pula dengan Sana yang mendapati tawaran yang sama seperti Momo.

Jihyo juga kerap kali mendapati pekerjaan yang mengharuskannya tampil di stasiun televisi. Seperti baru-baru ini ia pergi berlibur dengan Sejeong, teman baiknya untuk membantunya mempromosikan lagu terbaru yang akan dirilis.

Ia terlihat sangat menyukai kegiatan itu, karena senyumnya yang terus mengembang sampai acara selesai. Dahyun menontonnya dari televisi seorang diri sambil menunggu kepulangan Chaeyoung dan Tzuyu.

Sebenarnya Dahyun tidak selamanya berada di apartemen, terkadang ia juga pergi ke agensi untuk menyelesaikan pekerjaan yang tertunda. Seperti minggu kemarin, manager menjemputnya ketika ia baru saja selesai mandi.

Katanya, ada salah satu sponsor yang akan membatalkan kerjasama dengan dirinya karena keadaan Dahyun sekarang. Ia hanya bisa menghembuskan napasnya dengan pasrah ketika mendengar hal itu.

Tak perlu menunggu waktu lama, mereka langsung menuju agensi. Saat diperjalanan, manager memberitahukan Dahyun tentang point-point apa saja yang akan dibahas nanti.

Dari penjelasan sang manager, Dahyun jadi merasa bersalah terhadap eksistensi Twice saat ini. Dia telah menyebabkan beberapa hal yang semestinya terjadi malah tertunda atau bahkan benar-benar tidak akan terlaksanakan.

Seperti pembatalan iklan ini. Padahal sponsor untuk iklan kali ini terbilang sangat besar dan sudah pernah menggaet idol-idol ternama.

Beberapa saat berlalu, ia akhirnya tiba di agensi. Banyak pasang mata yang melirik dirinya ketika melewati lobi depan, tak lupa memberikan sebuah senyuman yang sedikit demi sedikit mengurangi rasa khawatir di dalam hati Dahyun.

Mereka langsung menuju lantai 5, manager mendorong kursi roda yang diduduki Dahyun hingga ruang rapat. Ia kira hanya akan ada dirinya, manager, serta pihak yang bersangkutan. Nyatanya para member juga sudah lebih dulu berada di dalam sana.

Setibanya di ruangan tersebut, tak butuh waktu lama bagi mereka untuk langsung memulai rapat pembatalan kontrak iklan.

Dahyun memperhatikan gerak-gerik para member yang terlihat sedih. Membuatnya semakin dibaluti rasa penyesalan.

Hal-hal mulai disampaikan, Twice juga mulai menandatangi berkas-berkas yang harus diisi.

"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas insiden kali ini," ucap manager.

"Kenapa manager yang meminta maaf? Ini semua salahku, semua pekerjaan tidak berjalan semestinya karena diriku," batin Dahyun dan menundukan wajahnya.

"Kami juga meminta maaf karena sudah membatalkannya. Semoga kedepannya kita bisa bekerja sama kembali, dan menghasilkan sesuatu yang akan diminati oleh banyak kalangan. Sekiranya segitu saja point yang kami sampaikan."

Rapat yang terjadi sekitar sejam lamanya pun berakhir. Satu persatu orang mulai meninggalkan ruangan tersebut, terkecuali member Twice.

"Maaf," lirih Dahyun membuat semua orang yang ada di dalam sana menengok ke arahnya.

"Tidak usah dipikirkan lagi. Keputusan sudah diambil, dan ini yang terbaik bagi kita." Jeongyeon membalas perkataan Dahyun.

"Eonni, mumpung kita sedang berkumpul saat ini, ada hal yang ingin aku tanyakan kepadamu?" semua mata menatap Chaeyoung.

"Tanya apa?"

Chaeyoung mendekatkan kursinya ke arah meja, lalu menautkan kedua tangannya.

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu malam itu? Kenapa semua orang tutup mulut dan tidak ada yang memberitahukan kejadiannya kepadaku, Eonni?" tanyanya dengan emosi yang sedikit tinggi.

Membuat Dahyun serta member lain terkejut. Saat itu juga lidahnya seakan kelu untuk menjelaskan yang terjadi. Bayang-bayang kecelakaan itu mulai terlintas kembali di pikirannya.

"Yak, Chaeyoung-ah pelankan suaramu!" gertak Jihyo.

"Eonni, aku hanya meminta penjelasannya, apa salah? Aku hanya ingin tahu kenapa itu terjadi, seandainya Dahyun Eonni tidak kecelakaan, kegiatan Twice pasti tidak akan sekacau sekarang!"

Deg...

Hati Dahyun terasa sakit kala Chaeyoung mengatakan hal tersebut. Benar, Twice akan baik-baik saja jika ia tidak mengalami kecelakaan.

Dahyun merasa gusar, rasa nyeri di dadanya muncul bersamaan dengan pikiran yang terus mengganggunya. Membuat kepalanya terasa pusing.

"Dahyun-ah, gwaenchana?" tanya Mina yang kini melihat adik kesayangannya itu memegang kepalanya.

"Chaeyoung-ah, kau tahu kenapa aku diam saja dan tidak pernah menyinggung tentang hal ini? Karena aku tidak mau rasa trauma Dahyun akan muncul, ingat itu!" Jihyo mendorong kursi roda Dahyun keluar meninggalkan ruangan itu.

Perlahan punggung keduanya menghilang, menyisakan rasa penyesalan pada diri Chaeyoung. Member lain juga sudah lelah dengan hal ini, belum lagi latihan yang harus terus mereka jalani. Chaeyoung terduduk lemas, kenapa ia bisa melewati batas seperti tadi?

Semenjak hari itu Dahyun merasa lukanya tidak akan pernah sembuh.

.
.
.
.
.
.

Jangan lupa vote nya, terimakasih 😉

The Story Of TwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang