Baekhyun berdiri di depan minimarket. Tidak segera masuk karena rokoknya masih tersisa cukup panjang. Sayang kalau dibuang, sementara minimarket melarang pengunjung merokok di dalam.
Udara sangat dingin, maklum ini bulan Desember. Sebenarnya Baekhyun tidak bermasalah dengan udara dingin. Tapi dulu, sebelum kakinya pincang dan menjadi sangat sensitif dengan suhu. Di udara dingin seperti ini rasanya nyeri luar biasa dan tentu saja menjadi jauh lebih berat.
Sesekali Baekhyun mengernyit.
Lalu lalang pejalan kaki di jalanan depan mini market cukup ramai. Lumayan menghibur Baekhyun yang masih berdiri merokok sendirian.
Di depan sana, sekitar 100 meter dari sini, terdapat kompleks perumahan kecil berisi 10 rumah. Tempat yang akan membuat Baekhyun digelontori banyak uang kalau berhasil menyelesaikan misi.
Dia penasaran kenapa klien berani membayar dengan sangat mahal. Apa yang terjadi di antara 10 rumah itu?
Sedang asyik berpikir, tiba-tiba seorang bocah berlari kencang dan menabraknya.
"Aakh," keluh Baekhyun. Bagaimana tidak, kakinya yang cidera terinjak dan terdorong dengan kencang di tengah dingin seperti ini.
"Ahjussi, gwenchana?" tanya bocah itu. Usianya sekitar 9 tahun.
Baekhyun menahannya, dan mengangguk agar si bocah tidak takut. "Gwenchana. Masuklah."
"Tapi, kenapa ajusi di depan pintu? Kau bisa merokok di sana." Bocah itu menunjuk deretan kursi di depan minimarket yang kosong melompong.
"Dari sana nggak bisa lihat----"
"Apa?"
Hampir keceplosan. Baekhyun menggeleng. "Masuklah. Kau pasti kedinginan."
Si bocah masuk dengan wajah cemberut.
Tak lama kemudian dia keluar lagi.
"Ahjussi."
"Uh?"
"Minumlah, ahjusii pasti kedinginan. Terima kasih karena tidak marah. Pasti sakit sekali, kan? Kau kesakitan tadi. Lain kali aku akan berhati-hati."
Baekhyun tersenyum ramah. "Nggak perlu menyogok begitu. Pulanglah."
"Pemilik toko sedang melihat kita. Aku akan dikejar kalau kau tidak menerima ini. Kubilang tadi membelinya untuk ahjussi di depan pintu." Tentu saja karena itu bir, dan anak itu masih dibawah umur.
"Hm? Baiklah. Terima kasih."
"Sama-sama."
Bocah itu menyeberang jalan dan berjalan lurus ke depan sekitar 100 meter. Baekhyun menyipitkan mata untuk memastikan bahwa anak itu memang memasuki area komplek yang sedang ia amati.
"Hmm.. jadi kita akan bertemu lagi?" gumam Baekhyun.
🥀🥀🥀
.
.
.next >>
Vote dulu! 🥰🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Angel
Fanfictiongatau ah baca aja 🤧 ga menjanjikan apapun juga soalnya udah nyepam beberapa bakyeon on going lain juga. tapi ini bukan baekyeon only, macam-macm shipper ada baeksoo juga (bukan bxb) semoga suka ❤