Baekhyun mencoba berjalan ke arah perumahan. Dari gerbang depan terlihat ada taman yang hijau dan terawat membentang di antara rumah rumah yang jaraknya cukup jauh.
Rata-rata rumah memiliki dua lantai. Tidak ada rumah yang jelek. Tentu saja.
Karena niatnya memang baru mengecek lokasi, setelah itu Baekhyun berputar arah dan berjalan terpincang meninggalkan area perumahan.
Berjalan sambil berpikir. Sesekali juga mengumpati dinginnya malam yang membuat nyeri di kakinya semakin parah.
"Ada sesuatu di sana, kau harus segera menemukannya sebelum terjadi bencana menimpa orang-orang tidak berdosa itu." Perkataan bosnya tadi terputar lagi.
"Sesuatu seperti apa?" tanya Baekhyun.
"Benda. Mahal dan sedang dicari-cari sekelompok orang berbahaya. Kau sanggup? Mereka sangat tangguh."
"Nggak ada pilihan lain, aku hanya harus sanggup."
"Bagaimana kondisimu?"
"Tidak pernah membaik. Tapi berapa bayarannya?"
"Besar. Separuhnya akan kutransfer di awal."
Pria muda itu berhenti melangkah. Dia mendadak penasaran berapa nominal besar yang dimaksud bosnya. Tangannya gercep merogoh ponsel dan menghidupkannya. Beberapa saat menunggu ponsel nyala, ia mengambil duduk di salah satu bangku pinggir jalan di dekat taman. Sesekali mengurut kakinya yang nyeri.
Begitu ponsel nyala sempurna, tangannya gesit mengecek m-banking bagian saldo rekening. Mata sipitnya langsung membola melihat nominal yang ditransfer.
Setengah milyar.
Berarti, keseluruhannya ada satu milyar?
Pikirnya dengan mata masih melotot.
Serius, nyeri di kaki Baekhyun langsung menghilang gara-gara melihat nominal fantastis itu.
"Orang gila mana yang mempertaruhkan uang sebanyak itu ke kelompok agen cacat?" Baekhyun menggeleng tidak percaya. Lalu terkekeh geli.
Selama ini bayarannya memang selalu mahal, tapi yang satu ini sudah di atas normal. Otaknya melayang-layang ringan. Seperti mendadak jatuh di surga.
Seratus juta, dua ratus juta. Angka itu biasanya sudah membuat Baekhyun tidur nyenyak berminggu-minggu. Apalagi ini? Satu Milyar? Daebak!
Tak mau berlama-lama terlena, Baekhyun segera mengemasi kesadarannya dan menelepon si Bos, si pria enam puluhan.
"Ini nggak salah transfer, Pak Tua?"
"Kau memanggilku apa?"
"Ayolah, jawab saja."
"Sudah kubilang, bayarannya besar. Kkkk. Pasti kau sedang mabuk kepayang."
"Yah, betul. Tapi ini mencurigakan. Siapa yang menyewaku?"
"Besok akan kuberi tahu kalau sudah waktunya."
"Hah! Membuatku merinding."
"Hahaha. Ngomong-ngomong, kau juga bisa mendapat bagianku dengan satu syarat."
"Apa?"
"Jadi anakku."
"Cih." Baekhyun menutup telepon sepihak. Bosnya memang terobsesi mengangkatnya sebagai anak sejak masih di akademi militer dulu, saat Baekhyun masih sangat muda dan sering mengeluhkan latihan yang menyiksa. Pria enam puluhan itu dulunya pelatih sekaligus atasannya.
"BAJINGAN! JANGAN MENGGANGGUKU!"
Baekhyun celingukan mendengar suara itu.
🥀🥀🥀
.
.
.next >>>
V
ote dulu! 🥰🤟

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Angel
Fiksi Penggemargatau ah baca aja 🤧 ga menjanjikan apapun juga soalnya udah nyepam beberapa bakyeon on going lain juga. tapi ini bukan baekyeon only, macam-macm shipper ada baeksoo juga (bukan bxb) semoga suka ❤