Maafkan untuk typo yang bertebaran😭
Sebenarnya guys aku udah mau up di tanggal 1 Januari kemaren. Tapi karena ada kesalahan teknis yang bikin mood gak baik. Jadi males buat nerusin cerita nya. Jadi yaa gini susah banget buat ngumpulin mood nya supaya semangat mikir nya😌
Harapan nya di 2021 ini aku semakin cepet nyelesain cerita nya😴
Dan semoga aku dan kamu menjadi kita eaa😂 engga bercanda yaa.
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian🐾
Happy reading💙
Aiyla gelabakan melihat pesan dari Dillah. Sungguh saat ini otak pintar nya tidak bisa berpikir dengan jernih. Jari - jari nya dengan lincah membalas pesan Dillah
Aiyla
Maaf Dil, aku lagi di luar sama mama papa.Aiyla menghela nafas nya. Hati nya sangat tidak tenang. Pasal nya ini pertama kali nya Aiyla berbohong pada Dillah. Satu tahun menjalin hubungan Aiyla maupun Dillah sangat mengutamakan kejujuran dan salin percaya. Tapi hari ini, jam ini, menit ini, detik ini, saat ini Aiyla menghancurkan salah satu nya.
Aiyla melakukan kegiatan unfaedah. Rebahan di kasur, kemudian bangun lagi, rebahan lagi, bangun lagi, rebahan lagi. Hal tersebut terjadi berulang kali, membuat Ayes tidak fokus menonton drakor.
Iya akhirnya Aiyla memutuskan menginap di rumah Ayes tanpa menceritakan alasannya. Ayes sih fine-fine aja karena dia di rumah juga sama pembantu aja. Kedua orang tua nya sedang ada bisnis di luar kota.
Ayes jengah melihat kelakuan Aiyla.
"Arghhhh"
Aiyla menarik selimut hingga menutupi seluruh tubuh nya.
"Ada yang mau Lo cerita kan"
Aiyla menyingkir kan selimut nya, kemudian menggeleng. Ayes menghela nafas pasrah kemudian melanjutkan menonton drakor.
Selang beberapa menit kemudian Aiyla melakukan hal unfaedah nya kembali.
"Gue tau Lo lagi ada masalah. Tapi please untuk gak nyakitin diri Lo sendiri. Stop untuk memendam semut nya sendiri, ada gue, Dillah, sama yang lain. Yang siap dengerin semua Masalah Lo. Dan please jangan ganggu konsentrasi gue."
Aiyla bangkit dari rebahan nya. Memeluk Ayes dari samping.
"Ya maaf" ujar Aiyla.
"Telinga gue siap dengerin ocehan Lo Ai. Tenang aja, kapan pun Lo siap cerita gue pasti dengerin"
"Thanks yes, Lo yang paling ngerti gue"
Ayes tersenyum. "Akan tetap seperti itu. Kemarin, hari ini, esok dan selamanya"
Aiyla semakin mengeratkan pelukan nya, bayangan masa-masa pertama ia bertemu dengan Ayes tergambar di ingatan nya.
Ketika semua orang tak menginginkan ke hadiran nya, Ayes orang pertama yang menginginkan Aiyla hadir. Ketika semua orang meninggalkan nya, Ayes orang yang akan mendatangi nya. Ketika kehidupan nya hitam kelabu Ayes orang yang akan memberikan warna di kehidupan nya.
"Sekarang Lo tidur otak Lo perlu istirahat juga ai, jangan di pikirin terus"
Aiyla mengangguk, merebahkan tubuh nya di kasur. Tak lama terdengar deru nafas yang teratur, menandakan Aiyla telah tertidur.
Ayes menyelimuti Aiyla. Mematikan lampu. Saat hendak keluar kamar ponsel Aiyla menyala, notifikasi pesan dari Dillah yang muncul. Membangkitkan jiwa kepo Ayes.
KAMU SEDANG MEMBACA
FADILLAH
Teen FictionTakdir itu memang lucu, siapa pun tidak bisa menduganya. Ketika kita memiliki sebuah keinginan tetapi takdir memiliki sebuah kenyataan, kita bisa apa? #AntarisSeries1