16

17 2 0
                                    


H A P P Y R E A D I N G 💙

Saat ini Aiyla sedang duduk di ruang keluarga rumah Dillah, bersama keluarga besar Dillah. Acara ulang tahun perusahaan sudah berakhir sejak 20 menit yang lalu. Para sahabat Aiyla dan Dillah pun sudah berpamitan sejak tadi.

Sebenarnya Aiyla juga ingin ikut pulang bersama dengan mereka. Tapi mama Dillah terus menahan nya. Bahkan menyuruh nya menginap disini. Di ruangan ini tidak ada kata hening. Perdebatan naily dengan Iki yang dari tadi terdengar, tapi itu yang membuat tawa semua orang pecah.

Sedangkan Dillah, cowok itu terus saja mengusap lembut lengan Aiyla. Seolah memberi ketenangan. Sedangkan Aiyla sejak tadi hanya diam saja. Bahkan ia sangat malu berada di tengah keluarga ini, yang acara besar nya secara tidak langsung di hancurkan oleh nya.

"Sayang maaf yaa, pertemuan pertama kita harus ada insiden kaya gini" ujar mami Dillah.

"Iya gak papa tante, seharusnya Aiyla yang minta maaf buat semua nya. Gara-gara Aiyla pesta nya jadi gak berjalan mulus"

"Jangan panggil Tante sayang, panggil mami aja yaa calon mantu"

Pipi Aiyla berubah jadi kemerah-merahan.

Calon mantu. Ah Aiyla sangat senang sekaligus malu.

"Iya tan... Eh mami"

"Harus di biasakan biar gak salah-salah"

Aiyla tersenyum merespon ucapan mami Dillah. Rasa nya membahagiakan sekali bisa dekat dengan calon mertua. Upss.

Dillah tersenyum tulus melihat keakraban antara 2 orang wanita yang paling ia sayang. Dillah berharap tak akan ada kesedihan di antara keduanya. Ia tengah berusaha membahagiakan kedua nya.

Kini semua nya tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing. Mami sedang di dapur membuatkan kopi untuk opa dan papi serta paman-paman yang lain. Dan sepupu Dillah ada yang asik bermain PS, ada yang asik dengan ponsel nya, serta dua orang yang tak pernah akur naily dan Iki. Seperti kucing dan tikus. Para sepupu perempuan sedang asik dengan aplikasi tiktok, mereka berjoget mengikuti lagu. Sesekali mencaci Iki yang segala berlari di depan mereka untuk menghindari amukan macan naily.

Hangat dan nyaman. Itu yang Aiyla rasakan di keluarga ini.

"TANTE.." teriak Iki dari Ruang keluarga.

"Gak usah teriak-teriak ki" tegur opa.

"Heheh ampun opa"

"Ada apa" ujar Rara Mami Dillah.

"Kami pamit Tante" pamit Guntur salah satu sepupu Dillah.

"Loh udah mau pulang kalian"

"Kan besok sekolah tante" ujar Zaini.

"Eleh kerjaan cuma bolos aja mikir sekolah Lo Zai" sahut Dillah.

"Tai emang Lo Dil"

"Pencitraan dikit lah di depan keluarga" ujar Iki.

Sontak semua yang ada di sana pun tertawa. Termasuk Aiyla.

"Ya udah kalian hati-hati yaa jangan ngebut bawa mobil nya. "

"Siap Tante" ujar mereka serentak.

Setelahnya mereka pulang. Kini tinggal keluarga inti. Termasuk Ehsal dan Naily yang masih tertinggal. Aiyla dan Naily bercerita banyak hal. Hingga lelucon dari Naily membuat nya tertawa. Tanpa mereka sadari kini kedua nya sudah akrab bahkan sangat dekat.

FADILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang