3

72 16 0
                                    

Lagu Bulan Bintang ini gak ada hubungannya sama part ini🙃 Author nya lagi suka sama ni lagu wk💙

Maafkan tentang typo😭

               Selamat membaca💙

Dillah benar-benar menjemput Aiyla. Dia sudah berada didepan rumah gadis itu sejak 15 menit yang lalu. Sebenarnya Aiyla sudah siap dari tadi tapi dia harus mendapat Omelan dari orang tua nya, yang berujung perang dunia 3. Dillah dari luar sudah mendengar gadis itu di bentak, di teriaki, bahkan ia mendengar banyak barang pecah di dalam rumah besar itu. Hatinya sakit setiap Aiyla mendapat perlakuan seperti itu dari keluarga, tapi dia tak bisa apa-apa. Jika ia membantu menyadarkan orang tua Aiyla bahwa apa mereka lakukan itu merusak mental Aiyla, tapi gadis nya itu mengancam akan bunuh diri.

Lihatlah Aiyla keluar dengan senyum manis nya, seolah tidak terjadi apa-apa. Dia melihat dahi Aiyla yang memar kemudian menyentuh nya.

"Sakit ?" Tanya Dillah jari-jarinya terus menyentuh memar itu dengan pelan, takut-takut jika gadisnya ini akan tersakiti.

"Engga Dillah, ini udah biasa kamu mah lebay"

Aiyla tertawa, sangat manis. Orang lain mengira ia baik-baik saja, tapi Dillah sadar tawa itu untuk menutupi luka nya.

"Ya udah ayo berangkat" Aiyla mengambil helm yang di berikan Dillah. Sebelum Aiyla naik ke jok belakang, suara dari depan pintu menghentikan kegiatan nya.

"Dillah kamu kasi tau sama anak gk tau diri ini. Cuma anak pungut jangan susah di atur"

Rena-ibu Aiyla, mengucapkan kalian pedas itu untuk Aiyla. Seolah gadis itu tidak ada disana.

Ingin sekali Dillah merobek mulut perempuan di depan nya ini, jika dia tidak ingat dengan ancaman Aiyla waktu itu. Dia tidak peduli siapa pun orang itu jika berani menyakiti Aiyla, maka siap-siap say Goodbye!!!

"Dasar anak pungut gak tau di untung. Untung kami masih mau menampung, jika tidak mungkin kamu akan jadi gelandangan, tidur dikolong jembatan" Rena menatap Aiyla sinis.

Dan sekarang Dillah ingin mencongkel mata Rena. Huh andai setelah ia melakukannya ia tak perlu bermasalah dengan Aiyla, sudah ia lakukan sejak dulu.

Seketika jiwa Singa Dillah ingin keluar!!!!

Setelah mengucapkan itu Rena dan Dika pergi begitu saja, tanpa memikirkan perasaan Aiyla.

Apa yang terjadi dengan Aiyla??

Gadis itu tersenyum!! bahkan sangat lebar.
Yaa dia akui, dia memang anak pungut. Mereka mengangkatnya menjadi anak, ketika Aiyla berusia 13 tahun. Ketika Aiyla ditinggalkan orang tua kandungnya di panti, tanpa alasan yang jelas. Bahkan orang tua kandungnya pun tak menginginkan kehadirannya di dunia yang kejam ini, apa lagi orang tua angkatnya.

"Sayang, are you okay?"

"Of course! Ayo Dil kita berangkat. Ntar kamu terlambat"

Dillah terkekeh, pacar nya ini memang bisa mencairkan suasana.

🐾🐾

Dillah sampai di sekolah tepat jam 07:00 tepat 10 menit sebelum gerbang ditutup. Walaupun jam 07:30 jam pertama baru di mulai, tetapi gerbang sudah ditutup sejak jam 07:10, pihak sekolah memberikan toleransi kepada siswa yang tidak sempat sarapan di rumah, mereka bisa sarapan kantin disekolah.

Dillah dan Aiyla masih duduk di atas motor, mereka enggan turun. Bahkan Aiyla menyandarkan kepalanya di bahu Dillah, memeluk Dillah erat. Sedangkan dillah, cowok itu mengusap lengan Aiyla yang ada di perutnya. Sambil mengamati keadaan sekolah yang mulai ramai.

FADILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang