8

45 9 2
                                    

Maafkan untuk typo yang bertebaran😭

Happy reading💙🍭

Setelah Aiyla meninggalkan kantin. Suasana mendadak tegang. Pasal nya setelah sekian lama mereka tidak melihat amukan sang primadona SMA CAKRAWALA.

Dillah bengkit dan segera mengejar Aiyla. Tepat di depan lab bahasa dia melihat Aiyla berjalan menuju ke arah WC. Dillah berhasil mencengkal tangan Aiyla.

"Mau kemana kamu" kata Dillah mata nya masih menyimpan emosi.

"Aku mau ganti baju, kamu gak liat baju aku basah." Kata Aiyla

"Ya udah aku anterin"

"Gak usah Dil."

"Aku gak terima penolakan Queen"

Jika Dillah sudah memanggil nama akhiran nya. Maka tidak ada alasan untuk menolak nya.

"Ya udah kamu tunggu di sana. Aku mau ke loker dulu ngambil baju."

Dillah mengangguk. Setelah Aiyla mengambil baju. Ia berjalan santai menuju ke WC, dekat tempat Dillah berdiri. Namun langkah nya terhenti saat mendengar suara Dillah

"Urus cewe tadi, buat dia menyesal dan minta maaf sama Aiy-"

Belum sempat Dillah menyelesaikan ucapannya. Aiyla lebih dulu merampas ponsel nya.

"Iqbal" kata Aiyla setelah menempelkan ponsel Dillah di telinga nya.

Iqbal mencaci maki Dillah dalam hati nya. Kenapa disaat bersama Queen harus membahas masalah tadi. Sekarang dia harus menerima amukan dari Queen.

"Ehh Queen, iya ada apa"ujar Iqbal dari seberang telepon.

"Lo atau pun yang lain termasuk Dillah, berani nyentuh tu cewe sedikit aja. Jangan harap pertemanan kita bertahan lama" ancam Aiyla.

"Siap Queen gak akan" ujar Iqbal diseberang sana.

Aiyla menyerahkan ponsel kembali ke pemiliknya. Dillah mengendus lalu menempelkan ponsel ke telinga nya.

"Bos Lo siapa sih sebenarnya gue apa Aiyla" tanya Dillah.

"Ya Lo lah Dil. Cuma kan Aiyla gak pernah main-main sama ucapan nya" ujar Iqbal.

Dillah memutuskan telpon sepihak. Lalu menatap Aiyla yang telah mengganti baju nya.

"Aku aja sayang yang ngurus" ujar Dillah.

Aiyla menatap Dillah tajam, "ini urusan cewe Dil. Mendingan kamu selesain masalah kamu juga"

"Masalah aku ada di kamu ai". Batin Dillah berteriak.

Panggilan kepada Aiyla putri Queenza kelas 11 ipa 1 diharapkan segera ke ruang kepala sekolah.

Panggilan tersebut menggema di seluruh penjuru SMA CAKRAWALA.

"Aku antar" Aiyla mengangguk.

Rahang Dillah mengeras, menunjukkan betapa marah nya dia. Coba aja cewek tanpa identitas itu tidak menghampiri Aiyla, pasti ini semua tidak akan terjadi.

Aiyla berjalan santai, terlihat dari wajah nya tidak ada sedikit pun rasa takut. Berani berbuat berani bertanggung jawab. Sesampainya di depan ruangan. Aiyla mendorong Dillah untuk segera menjauh.

"Udah sana pergi, aku bisa sendiri"

Dillah tersenyum. Tangan nya mengacak rambut panjang Aiyla. "Good luck sayang"

Setelah kepergian Dillah. Aiyla menghela
nafas.

🐾🐾

Tok tok.

FADILLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang