Part 4

12 5 2
                                    

Mereka sedang asik berbincang hingga melupakan waktu. Aldino yang sedari tadi bertawa canda kini mengalihkan pandangannya ke layar ponselnya. Dilihat room chat bersama anak THE FLASH yang banyak sekali notifikasi dan keributan yang sedang terjadi. Jari jemari Aldino terpancing untuk membalas chattan di grup Gokill Squad satu notifikasi muncul dilayar atas ponselnya. Satu pesan dari orang yang sedang didekati oleh Aldino dia merupakan sepupu Akiran yaitu Naomi Puspita.

*

Naomi pacarnya dino: Aldinooooo

Aldino pratama: apa sayang?

Naomi pacarnya dino: jemput aku dong di halte Warjat ya

Aldino Pratama: siappp sayangku

*

Aldino menaruh kembali ponselnya di saku celananya diambil kunci motornya dan segera pamitan ke Akiran dan teman-teman lainnya.

"sorry nih ya, gue balik duluan" pamitnya pada yang lain

"oh, yaudah hati-hati ya babang Aldino" ucap Dion dengan nada manja

Aldino langsung mengambil kunci motor yang berada di saku bajunya dengan tergesa-gesanya dia keluar dari cafe tanpa membayar makanan yang dia pesan tadi. Seperti kabur dari tanggung bayarannya.

Biasaan nggak ngasih gue duit buat bayar makanannya dia batin Akiran

"eh guys, udah malem nih keknya kita harus balik deh" ucap Satrio memberikan ide

Nirmala yang mendengar ucapan Satrio mengangguk setuju

"Ya udah, gue bayar makanan dulu ya." ucap Akiran sebelum bangkit dari kursi yang sedari tadi ia duduki

"Okeh, kita tunggu di parkiran ya." ucap Dion memberikan petunjuk

"Siapp"

Akiran pun berjalan menuju kasir dan membayar semua makanan yang mereka pesan dari tadi sore. Selesai membayar Akiran beranjak untuk ke parkiran namun tak satu pun temannya berada di parkiran dia melihat sekeliling tak ada motor Dion maupun Satrio mereka seperti meninggalkan Akiran sendiri. Namun pikiran positif selalu berada di pikiran Akiran. Ia menaiki motor sport kesayangannya yang diberi nama Riko, memakai helm full facenya dan menancap gas untuk melewati macetnya jakarta saat malam hari.

Langit semakin menghitam mengeluarkan suara gemuruh-gemuruh perlahan air turun dan membasahi setiap jalanan yang sudah Akiran lalui. Kini hujan turun semakin lebat membuat Akiran menepi di pinggir jalan sambil menunggu hujan reda. Sudah dipastikan Hujan malam hari akan reda esok hari.

Mencoba merogoh ponsel di tas sekolahnya dan menyalakan ponselnya, namun nihil. Ponselnya lowbatt dan sepertinya Akiran harus menunggu hingga matahari memunculkan sinarnya. Pasrah pada keadaan kini telah dirasakan pada Akiran.

TIN-TIN-TIN

suara klakson mobil terdengar di depan matanya. Kaca mobil yang sedari tadi menutup perlahan dibuka memberikan arahan siapa yang membawa mobi tersebut?

Wajah yang dikenal oleh Akiran--- Ya, Rifqi seperti malaikat penolong untuk Akiran siapa sangka kalau pengendara mobil sport berwarna kuning tersebut ialah Rifqi. Cowok yang menyebalkan di mata Akiran namun sebenarnya baik dan lembut terhadap wanita.

"Woi, butuh tumpangan nggak?" tanya Rifqi dengan santai

Akiran kaget dengan kehadiran Rifqi didepan matanya. "Loe? Nggak butuh gue tumpangan loe. Paling dikit lagi juga reda." Ucap Akiran ketus

"oh, oke gue gak bakal nawarin dua kali ya!" ucap Rifqi sedikit memperingatinya. "kayaknya bakal sampai pagi ini ujannya." ledeknya

Akiran melihat awan yang sudah gelap gulita dan hujan yang turun cukup deras. Dia berusaha untuk tenang agar keputusan yang dia ambil tak salah.

"mmm.. oke gue butuh tumpangan loe." jawab Akiran

"yaudah cepetan naik. nanti mobil gue keburu banjir!" suruh Rifqi

Akiran pun memasuki mobil Rifqi. Dia memilih untuk duduk dibelakang. " Siapa suru duduk dibelakang?" tanya Rifqi ketus. "Pindah disamping gue. kalo loe gak mau loe turun mendingan" dinginnya

tanpa berpikir panjang Akiran menuruti ucapan Rifqi.

Dasar modus gerutu batin Akiran

"Motor gue gimana?" tanya Akiran bingung dengan Riko (motor kesayangannya).

"gampang itu" jawab Rifqi santai dan fokus ke jalanan.

"Komp benteng garuda dalam ya!" ucap Akiran menunjukkan arah alamat rumahnya

Akiran melihat pintu-jendela mobil ke arah luar melihat suasana malam ditemani hujan yang amat lebat. Dia merogoh tasnya untuk mencari keberadaan ponselnya. Akiran mencoba menyalakan ponselnya namun baterai hp-nya Low. Melihat tingkah Akiran, Rifqi mencoba mencairkan suasana.

"kalo hp loe lowbatt cass aja!" ucap Rifqi dingin

dengan gugupnya Akiran mencoba menutupi kegugupannya "mmm.. makasih" ucap Akiran ramah ditambah senyuman yang terpancar dari wajahnya.

"Btw, loe kok blm pulang? Abis dari mana tadi?"tanya Rifqi sedikit kepo untuk membuka topik pertanyaan

"abis ngurusin O2SN" jawabnya singkat

"Harus ya, Sampai malam?"tanya Rifqi mengintrogasi

"Ya, lupa waktu" jawabnya cengengesan

"Kejadian kemarin, Sorry banget ya. Gue bener-bener nggak sengaja!" permohonan maaf Rifqi

"Iya" jawab Akiran singkat padat dan jelas. "belok kiri" menunjuk belokan yang sudah dekat ke arah rumahnya.

Rifqi menuruti arah jalannya.

^_^

Mendengar cerita sang buah hati Bunda memakluminya dan memaafkan atas kejadian ini. Bunda Nincy memberikan peringatan agar kejadian ini tak terulang kembali. Bunda sangat bersyukur karena Rifqi sudah menolong sang buah hati. Bunda berharap semoga hubungan diantara mereka berdua membaik dan mungkin berjodoh.

Sambil mengelus rambut sang putri Bunda berucap"Sekarang anak gadis bunda harus istirahat dulu ya. Besok pagi kan harus sekolah" memberikan sedikit kecupan di kening sang buah hati "Good Night My soon" lalu beranjak meninggalkan Akiran sendiri di ruang tamu.

Banyak pertanyaan yang berada dipikiran Akiran namun Akiran akan mengurung pertanyaannya setelah hubungan dia dan Rifqi membaik.

^_^

Akiran merebahkan dirinya di ranjang kesayangannya. Sambil membuka layar ponsel dan melihat InstaStory teman temannya. Satu notifikasi masuk secara tiba-tiba dangan No Hp yang tidak ia kenal membuat Akiran melotot bingung dan terus menerus memutar otaknya untuk mengingat No Hp yang tak dikenal itu. Baru saja ia memencet ke arah notifikasi tersebut layar ponselnya langsung beralih ke telepon masuk.

"Hallo." Ucap Kiran

"Akiran motor lo aman." Ucap suara berat dibalik telepon itu dan langsung memutuskan sambungan telepon secara tiba-tiba

What? dasar cowok aneh batin Akiran

Akiran pusing dengan kehidupan yang amat aneh ini mengapa cowok itu hadir di kehidupannya. Mengapa harus cowok itu? Biarkan alam dan Takdir menuntunnya untuk jatuh cinta.

QiaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang