Part 6

16 2 0
                                    

Rifqi terus menerus membututi Akiran padahal dia tau bahwa Akiran satu team dengannya untuk lomba O2SN nantinya. Merasa ada yang membututinya Akiran berbalik badan namun tak ada satu orang pun yang sedang mengikutinya.

Aneh banget perasaan ada yang ngikutin tapi nggak ada orang pikir Akiran

Akiran tak memperdulikannya ia segera mempercepat langkahnya agar tak tertinggal oleh pelajaran yang sudah coach ajarkan. Untuk mempersiapkan lomba tahun ini di jam pulang sekolah Akiran selalu menyempatkan waktu untuk latihan.

Rifqi yang sedari tadi mengikuti Akiran dia mengumpat di balik pintu kamar mandi guru agar Akiran tak mengetahui keberadaannya. Bu Devi guru BK yang paling sadis di kalangan SMA Teresha tiba-tiba membuka pintu toilet. Rifqi yang baru saja memegang gagang pintu tersebut dibuat kaget dengan kehadiran Bu Devi.

"Eh, Ibu!" sapa Rifqi sok polos

"Rifqi, Ngapain kamu disini?" tanya Bu Devi yang sudah memasang muka banteng

"Kebelet bu tadi" ucapnya berbohong

"Ini Toilet guru. memangnya kamu tidak membacanya?" ucap Bu Devi emosi

"Ya, namanya kebelet bu. emang bisa ditahan?" tanyanya balik

Bu Devi sudah sangat marah dengan kelakuan anak didiknya ini yang sering keluar masuk BK "kamu tuh ya. Push up sekarang juga! 30 kali! cepetan!!" nada kencang

Tanpa membantah Rifqi langsung mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru super nyebelinnya itu.

"udah selesai bu. saya boleh pergi?" tanya Rifqi setelah menyelesaikan hukumannya

"yaudah sana. Lain kali jangan di ulangi lagi. Ini toilet guru, toilet siswa kan ada. PAHAM!!!!" ucap Bu Devi. setelah menyelaikan omongannya Bu Devi langsung memasuki toilet.

Rifqi pun pergi menuju area Swimming Pool. Disana Ia melihat banyak Siswa sedang mengikuti pelatihan dasar untuk lomba. Namun Rifqi tak melihat sosok Akiran di sana matanya terus terarah ke mana pun untuk mencari sosok Akiran, matanya terarah ke satu sosok dengan pakaian renang dan kacamata renangnya di atas kepala sangat elegant dan cantik dimata siapa pun yang melihatnya. Melihat senyum Akiran yang sedang tertawa canda dengan para sahabatnya mampu membuat Rifqi mengembangkan senyuman di bibir tipisnya itu.

Perfect ucap batin Rifqi

Ia berjalan ke arah kursi penonton untuk menunggu Akiran menyelesaikan latihannya, tiba-tiba ponselnya berdering telepon dari Satria.

'Rif buruan ke lapangan, latihan basket sekarang. Buruan!!' ucap Satrio mengomel di telepon

Rifqi hanya mendengar ocehan dari Satria dan langsung mematikannya lalu bergegas untuk menuju lapangan agar tak kena omel Pak Andi.

Akiran melihat Rifqi yang terburu buru di kursi penonton menuju area keluar. Akiran pikir sedari tadi yang mengikutinya ialah Rifqi, tapi pas Akiran melihat ke belakang tidak ada siapa-siapa. Lamunannya seketika Buyar karena Milka teman seperjuangannya saat lomba dulu memanggilnya untuk segera turun ke kolam renang.

^_^

Di lapangan basket Rifqi datang dengan napas yang yang tak beraturan. Dari kejauhan Satria dan yang lainnya menyadari kehadiran Rifqi. Anggota inti The Flash menghampiri Rifqi yang tengah mengatur kembali napasnya.

"Bor, kenapa lu? kayak abis lomba marathon aja." tegur Satria menghampiri Rifqi

Leonil datang dari arah kantin bukannya membela sang sahabat justru malah meledek sang ketua The Flash "Paling juga sedang memata-matai calon pacar."

"Anjay, calon pacar nggak tuh. hati hati nanti yang disana kembali terus minta balikan kan repot!" ucap Raka memperingati.

"BACOTTT!!" dengan nada kesal cukup membuat semuanya terdiam.

Aldino yang sedari tadi berada di sana dia cukup menyimak semua kalimat The Flash dan memulai menyimak dengan otak yang terus berputar.

Pak Andi--guru Olahraga pun datang dengan membawa seorang pelatih terkenal se-Jakarta. Kak Hendra--pelatih Basket di High School Teresha.

"Selamat siang semua" sapa Pak Andi

"Siang pak" ucap serentak semua murid yang berada di lapangan

Pak Andi menjelaskan perlombaan tahun ini dan memperkenalkan kak Hendra.

Cukup banyak latihan kali ini yang di ajarkan kak Hendra membuat anggota The Flash mengeluarkan banyak keringat. Gadis-gadis yang duduk dikursi penonton dibuat takjub dengan pemandangan cool dari semua anggota The Flash terutama Rifqi sang Aktor Utama yang membuat para gadis menjerit-jerit dan heboh dengan penampilannya.

"Rifqi sini aku lapin keringetnya"

"Rifqi ini airnya."

suara-suara teriakan dari fans Rifqi lovers membuatnya ingin segera meninggalkan lapangan.

"Woi, gue langsung ke basecamp!" teriak Rifqi kepada anggota The Flash.

Leonil hanya mengacungkan jempol sedangkan Galang dan Raka sibuk dengan para wanita yang mengerumuninya. Hanya Satrio yang menghampiri Rifqi "hati hati, jangan ngebut!" ucapnya memperingati.

"Sipp." ucap Rifqi singkat

^_^

"Kiran." panggil Milka pada Akiran yang tengah berjalan menuju gerbang sekolah

Akiran pun menghentikan langkah kakinya"Aya naon atuh¹?" tanya Kiran menggunakan bahasa sundanya

"Pulang bareng yuk!" ajak Milka kepada Akiran.

"Okeh."

"Tapi, temenin gue ke basecamp anak The Flash dulu! mau ya, Please!!" sambil memohon kepada Akiran.

"Mau ngapain emangnya?"

"Mau nyerahin proposal ke Rifqi dulu."

"WHATT?" sontak nama Rifqi membuat Akiran terkejut.

"Kenapa Kir? kok lu kaget gitu pas dengar nama Rifqi?" tanya Milka

"Hah?! enggak. gue ambil motor dulu ya." Akiran berjalan menuju parkiran sedangkan Milka hanya menggelengkan kepala dan tersenyum melihat tingkah lakunya Akiran.

Diparkiran Leonil dan teman-temannya baru saja selesai dari latihannya dia melihat Akiran yang kebingungan disebelah motornya. Leonil berniat untuk menghampiri Akiran namun niatnya dibatalkan karena takut diamuk boss besar. 

Akiran lupa untuk minta kunci motor sama Rifqi dia bingung bagaimana caranya dia pulang kalau kunci motor tak ada di dia. Melihat Leonil dan teman temannya Akiran menyiapkan mental buat menanyai keberadaan Rifqi. Ia melangkahkan kakinya ke arah Leonil dan teman-temannya. 

"Ekhem.." deham Akiran "Sorry mau nanya ada Rifqi?"

Leonil yang mendengar dari deheman dari sosok wanita yang berada di belakangnya. "kenapa Kir?" tanyanya

"Liat Rifqi tidak?" tanya Akiran

"Rifqi udah di Basecamp"

"oh shitt--" sambil memegangi dahinya

"Akiran.." panggil Milka yang berlari ke arahnya. "Lama banget lu ambil motornya di Arab apa?" omel Milka

"Ya sorry, soalnya kunci motor gue masih sama Rifqi." 

Karena otak milka yang agak cetek dia melihat yayang Galang berada didepan matanya dan memunculkan sebuah ide yang brilian. "Nah, mumpung masih ada anak The Flash bagaimana kalau kita nebeng aja. pasti mereka jug pada mau ke basecamp kan."

"hah?! apaan sih Mil kita naik angkot aja. udah yuk" sambil menarik tangan milka untuk menjauhi para anggota The Flash yang dengan kompaknya mereka melihat kearah ide yang Milka lontar kan.

"Lang, gimana nih kasian mereka. Sekolah juga dah mulai sepi nih," ucap Leonil untuk mendengar aba-aba dari wakilnya itu

"yaudah, bareng mereka aja. Biar Akiran sama Leonil." Ucap Galang berkomandan

"lah, Milka ama siapa? masa loe tinggal?"

"Dia sama gue."

"Asik definisi kutub utara udah mencair." Goda Leonil


QiaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang