Berangkat bareng

3 2 0
                                    

Mentari pagi telah menampakan cahaya nya, hingga pancaran cahayanya menerobos masuk hordeng gadis cantik yang sangat terlihat lelah. Dengan mata sembab dan air mata yang telah mengering, gadis cantik ini nampak tenang dalam tidurnya.

"Eughhh" lenguhan Audrey, ia merentang tangannya lalu mengerjap kan kedua matanya untuk menetralkan pancaran cahaya yang masuk ke matanya. Dengan perlahan Audrey menduduki dirinya di pinggiran kasur, gadis dengan mata sembabnya ini nampak terdiam dengan tatapan kosong namun menyimpan banyak beban dalam kepalanya. Setetes air mata lolos dari matanya, tak mau berlarut ia segera menghapus air mata itu lalu pergi menuju kamar mandi.

Sekarang Audrey sudah rapih dengan seragam sekolahnya, dengan santai ia menuruni anak tangga satu persatu sambil melihat sekelilingnya. Sepi, itulah yang dirasakan Audrey lihatlah masih sepagi ini namun dia tidak menemukan anggota keluarga nya dimana pun, dengan langkah malas ia menuju dapur mengambil sepotong roti lalu memakan nya setelah itu ia meminum segelas susu.

Audrey menuju halte untuk menunggu angkutan umum, Audrey sebenernya orang yang berada namun ia tak pernah mau membawa kendaraan pribadi kesekolah, bahkan jika ia ingin mama nya bisa mencarikan nya supir untuk mengantar jemput dia kesekolah. Namun Audrey tak mau, dia lebih nyaaman seperti ini, Audrey berjalan dengan pikiran yang entah kemana, sehingga ia tak sadar kalau ia sekarang sudah berada di tengah jalan.

Tinnnnnn... Citttt..

Terdengar klakson motor dan decitan rem yang begitu kencang, yang menyadarkan Audrey. Audrey bukan nya minggir ia malah berjongkok lalu menutup kedua matanya, Audrey kaget sekaligus takut bisa bisanya ia lengah.

Sementara si pengendara yang hampir saja menabrak Audrey, ia turun lalu menghampiri gadis itu. Ia melepaskan helm nya lalu ia menyodorkan tangan nya kepada Audrey, Audrey yang melihat itu pun kaget, ia kira ia akan mendapatkan Omelan dari sang pengendara tersebut, Audrey menerima uluran tangan tersebut, saat dirasa Audrey sudah berdiri dengan sempurna pengendara itupun melepaskan pegangan tangan nya.

"Hati hati kalau jalan" ucap seorang pria yang hampir saja menabrak Audrey.

Suara itu seperti Audrey mengenalinya, bukan nya itu suara seorang pria yang akhir akhir ini membuat rasa yang aneh pada diri Audrey. Dengan ragu ragu Audrey melihat pria itu dan bumnn.

"K..kak Sean" ucap Audrey, ah yang benar saja lagi lagi ia bertemu dengan Sean.

"Naik!" Perintah Sean, okee dia tidak menerima bantahan. Dengan ragu ragu Audrey naik keatas motor Sean, dengan sedikit kesulitan akhirnya ia dapat duduk dengan sempurna disana itupun berkat bantuan Sean.

Keheningan yang melanda mereka berdua disepanjang perjalanan, Sean yang sibuk dengan pikiran nya dan juga Audrey yang sibuk dengan pikiran nya. Entah apa yang mereka dua pikirkan, tak lama itu motor Sean pun berhenti di parkiran sekolah. Audrey yang merasa motoro Sean tak bergerak lagi, Audrey langsung turun dan melepaskan helm yang sebelumnya dipasangkan Sean ke kepalanya.

"Terimakasih kak" ucap Audrey sembari tersenyum dan mengembalikan helm itu kepada Sean.

"Gk perlu berterimakasih, lu belajar yang bener ya" ucap Sean sembari mengusap pucuk kepala Audrey lalu tersenyum, perilaku itu tak luput dari tatapan siswa siswi yang ada di parkiran tak dapat disebutkan satu persatu ekspresi wajah mereka. Audrey tersipu sekali sekarang, dengan cepat ia berlalu meninggalkan Sean dan tatapan heran dari para siswa siswi.

#Kelas

"Drey beneran lu tadi bareng Kak Sean?" Ucap Violetta

"Emm iya Vi" ucap Audrey, entah kenapa setelah ia mengatakan itu sahabatnya menatapnya secara intens.

AUDREYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang