"Pergi saja kamu dengan selingkuhan mu itu mas!" Teriak Nayzza mama audrey
"Kamu boleh pergi, tapi jangan bawa Audrey! Biarkan dia bersamaku" lanjut Nayzza mama Audrey
"Audrey harus bersamaku!" Teriak Rendra papah Audrey
" Dia akan bahagia jika bersamaku!" Lanjut Rendra
"TIDAK AUDREY TIDAK AKAN BAHAGIA JIKA IKUT DENGANMU, AUDREY HARUS TETAP BERSAMAKU KAMU URUSI SAJA SELINGKUHAN MU ITU" Teriak Nayzza mama Audrey
Plakkkk, tamparan menyakitkan itu mendarat dengan sempurna di pipi Nayzza mamah Audrey, setelah itu Rendra papah Audrey pun pergi meninggalkan Nayzza yang sudah menangis pilu.
#flashback off
" Aku akan lebih bahagia jika bersama kalian berdua mah,pah. Aku tidak akan bisa memilih antara mamah atau papah, aku menyayangi kalian" batin Audrey, dengan air mata yang sudah terjun bebas dikedua pipinya.
Takdir sedang bermain main dengan Audrey, takdir apa ini? Haruskan ia memilih salah satu dari orang tuanya? Mereka sangat berarti dalam hidupnya, Audrey tidak bisa memilih, tidak akan pernah bisa. Mereka memiliki peran yang sama dalam hidup Audrey.
Tokkk tokkk
"Audrey" panggil Nayzza mamahnya dengan lembut.
Ceklek...
"Iya mah" jawab Audrey
"Audrey ayo kita makan!" Suruh sang mamah dnegan lembut dan Masi dengan senyum yang manis. Audrey pun mengangguk lalu mengikuti mamahnya untuk turun ke dapur. Sesampainya di meja makan Audrey melahap makanan yang tersedia di meja makan, enak itulah yang ia rasakan. Audrey tak heran lagi pastilah mamahnya yang memasak ini semua, Audrey hafal betul masakan sang mamahnya.
"Wah ini enak sekali mah" puji Audrey kepada mamahnya, memang masakan mamah nya ini enak tak kalah dengan masakan di restoran bintang lima.
"Bisa saja kamu sayang ehehe" ucap sang mamah dengan kekehan nya, sembari mengelus kepala Audrey. Hati Audrey menghangat mendapatkan perilaku seperti itu, andai ada papahnya disini pastinya kebahagian itu akan lebih sempurna. Namun semua itu hanya andai, papahnya telah hilang, papahnya bukan hanya miliknya dan mamahnya lagi namun ia juga milik wanita lain.
Setelah selesai makan Audrey pun memutuskan untuk pergi menghirup udara segar, setelah pamit dengan mamahnya Audrey pun pergi meninggalkan rumah.
Audrey berlari kecil, ia berjalan jalan mengelilingi taman yang tak jauh dari rumahnya. Audrey berlari mengelilingi taman itu,hingga akhirnya ia merasa lelah dan akhirnya mendudukkan dirinya."Ini buat Lo" ucap seorang pria menyodorkan botol minum kepada Audrey. Audrey melihat botol itu, tapi dia tak memandang sang pemilik botol itu.
"Lelet banget si" lanjut pria itu, sembari menaruh botol minum itu di tangan Audrey lalu duduk di samping Audrey.
"Eh" ucap Audrey, dia pun menatap pria itu, dan bummm.
"Kak Sean" ucap Audrey, sembari mengambil botol minum itu.
"Iya kenapa hm" ucap Sean dengan senyuman tipisnya.
"Lu sama siapa kesini?" Tanya Sean
"Se..sendiri" jawab Audrey terbata, ah ntah kenapa jika ia berhadapan dengan Sean ia akan seperti orang yang gagu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AUDREY
Ficção AdolescenteBudidayakan follow sebelum membaca🤗 Audrey Yazza Narendra Sosok wanita cantik yang memiliki sejuta rahasia. Wanita yang selalu tampil dengan senyum manis dibibirnya namun menyimpan banyak luka,wanita yang tampak kuat namun nyatanya rapuh. Hitam itu...