Suasana kelas 11 MIPA 2 tidak terlihat baik-baik saja, gimana gak baik kelas lain udah ngacir duluan ke kantin sedangkan mereka? masih bertahan di kelas karena Miss Fei ngambil waktu tambahan selama 10 menit
Banyak siswa yang memperhatikan apa yang di sampaikan Miss Fei, lebih tepatnya halu sih gak punya tenaga buat belajar, di tambah lapar dan sebagainya
“baik anak-anak sampai sini dulu, tugasnya jangan lupa di kerjakan”
“okey Miss” Miss Fei meninggalkan kelas, Nara menghela nafas panjang dan memejamkan matanya sembari mendengarkan sahabatnya ngomel gak jelas
“sumpah gue kemusuhan banget sama Miss Fei” kata Yetta—sahabat Nara
“bukan lo doang Ta, gua juga kemusuhan banget sama tu orang” mereka mengomel tiada henti. Kalo Nara? Diem aja lah males ngomong
“kantin yok, laper gue”
“Ra cus ke kantin” Nara mengangguk dan pergi mengikuti Yetta dan Yuki dari belakang, Mereka duduk tenang sembari bercerita
“ntar nugas dimana?”
“apartemen Lo aja Ra, pasti kulkasnya penuh. Hehe”
“dasar gak tau malu! Ke apart orang cuma ngabisin makanan” lama-lama Nara bangkrut gara-gara Yuki selalu ngabisin stok cemilan di apart nya.
Yetta yang melihat senyum watados Yuki juga membuka suara “jangan di temenin, Yuki hobinya nyuri makan orang”
Yuki yang tidak terima di julidin sama squadnya ngomel-ngomel gak jelas “yeah si Dugong, gini-gini gue ada gunanya anjir”
Mereka tertawa terbahak-bahak sesekali gibahin sesuatu yang lagi booming di sekolah, tau kan betina kalo ada bahan gibah, gercep banget apalagi Yuki
setelah kantin sekarang Nara, Yuki dan Yetta memutuskan untuk pergi ke toilet karena Yuki makan melebihi kapasitas. Dasar si Yuki, muka sama kelakuan gak sefrekuensi.
baru sampai koridor Nara pamit ke anak-anak, mau ke rooftop katanya “eh gua ke rooftop bentar”
“iya” sahut Yetta dan Yuki bersamaan. Nara tersenyum dan pergi meninggalkan mereka
Yetta yang awalnya biasa-biasa saja langsung berhenti dan menatap Nara yang punggungnya semakin mengecil
“eh nyet, Lo nyadar sesuatu ga?”
“nyadar apa?”
“soal rooftop” Yetta berpikir sejenak, Yuki yang ngeliat Yena berpikir juga ikut berpikir, Keduanya saling tatap dan membulatkan mata
“NARA BELUM TAU?” mereka berteriak kompak yang mana sukses membuat semua mata tertuju ke mereka. Yuki menghela nafas gusar “mampus”
Bisa-bisanya mereka lupa ngomong ke Nara kalo rooftop tempat yang pantang di datangi kalau masih ingin hidup tenang
Yetta menggeleng untuk menghilangkan pikirannya yang tidak-tidak “alah paling ntar ada yang nahan Nara kesana”
Nara berjalan perlahan menaiki satu per satu anak tangga, ngeri juga kalo sepi-sepi gini, mana mirip kayak di film horor yang kemarin Nara tonton bareng Yuki dan Yetta
“masuk gak ya?”
“gak deh serem”
“tapi kalo gak kesana bisa di amuk gua sama pak Rangga” Nara terus bergulat dengan pikirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Rooftop | Xiaojun
Ficção Adolescenteᴅɪᴀ ᴅᴇᴀɴᴅʀᴀ ᴊᴜɴᴀᴛᴀ, ꜱᴇꜱᴇᴏʀᴀɴɢ ʏᴀɴɢ ꜱᴜʟɪᴛ ᴅɪ ᴛᴇʙᴀᴋ, ɴᴀᴍᴜɴ ᴍᴇᴍʙᴇʀɪ ᴋᴇᴊᴜᴛᴀɴ ᴛᴀᴋ ᴛᴇʀᴅᴜɢᴀ✨ WARNING‼️‼️‼️ JANGAN PERNAH BAWA CERITA INI KE REAL LIFE YA SEMUA, APALAGI SALAH LAPAK, YUK JADI PEMBACA YANG BIJAK💚