Mirai-12-

128 15 6
                                    

"Kau disini."

Kanae terkejut mendengar suara santai itu, maniknya agak melebar menyadari ada seseorang di tempat ini. Siapa yang akan mengira dia akan bertemu dua orang dari kubu berlawanan.

"Ah Senpai. Apa yang sedang kalian berdua lakukan?"

"Kanae-chan juga, sedang apa berada di sini? Kau kehilangan sesuatu?"

Gadis itu tertawa pelan dan mengambil duduk, "Senpai tahu aku, mana mungkin aku kehilangan sesuatu. Hm, apa jangan-jangan... kalian melakukan sesuatu lagi?"

Mokke meloncat turun dari pangkuan Sakura setelah Kanae menepuk pahanya. Dia langsung mengelus penampakan kecil itu dan memberikan sebuah permen dari kantung bajunya. Manik hijau Sakura hanya melirik sekilas sebelum mengalihkan perhatian.

"Ahh, begitu rupanya. Aku mengerti. Hanya saja jika ada masalah, tolong jangan libatkan aku." Ucapnya

Gadis itu seakan mengerti hal apa yang baru saja kakak tingkatnya lakukan. Dia hanya melamun beberapa saat sebelum menyadarinya. Seakan-akan gadis itu memiliki mata lain. Dia berdiri dan melangkah menjauh, mahluk berwarna merah muda di pangkuannya telah kembali pada Sakura.

"Kau terlihat percaya diri." Celetuk Natsuhiko

Kanae berhenti dan berbalik, "Itu menurut Senpai? Meskipun aku tidak terlalu suka Senpai itu, aku merasa sedikit ragu."

Tanpa menengok lagi si gadis bersurai hitam berjalan dan dengan santai memasuki gedung tua. Itu agak aneh, Kanae yang mereka kenal tidak ragu melakukan sesuatu setelah keputusannya final.

"Apa yang bisa membuatnya ragu...."

"Nona, apa tidak apa-apa membiarkannya seperti ini?" Lanjut Natsuhiko

"Dia bukan tipe orang yang ikut campur masalah orang lain. Lebih baik biarkan saja. Kita tidak akan menang melawannya."

▪▪▪

"Kanae-senpai!"

"Ada apa?"

Badan Kou menggigil mendengar sapaan yang terkesan dingin tersebut. Oh benar, dia hampir melupakan saat ini Kanae tengah membaca buku. Kedatangannya saat ini mungkin mengganggunya.

"Itu... apa aku menganggu waktu mu? Senpai kelihatan serius membaca buku. Mungkin aku mengganggu waktumu, maaf!"

Kanae menurunkan kacamatanya dan menatap pemuda itu sedikit jengkel.

"Tidak apa-apa. Kalau kau merasa terganggu, cepat katakan urusan mu. Aku tidak keberatan sama sekali."

Dia mengangguk dan menyerahkan sebungkus donat padanya. Kou menjelaskan dia berhutang budi atas kejadian kemarin, dia lupa memberikan donat-donat itu padanya.

"Kau membuatnya lagi? Ah, terimakasih."

Pemuda itu mengangguk kemudian menggaruk kepalanya sambil berkata, "Ngomong-ngomong senpai, kau terlihat sedikit berbeda saat tidak memakai kacamata."

Kanae mengangguk setuju.

"Kau benar. Aku bingung kenapa orang-orang mengatakan aku berbeda saat tidak memakai kacamata, apa wajah ku jelek atau semacamnya?"

"Itu tidak benar! Kanae-senpai sungguh terlihat cantik tanpa memakainya! Senpai tidak perlu khawatir." Sangkal Kou

Setelah mengatakannya entah pemuda itu sadar atau tidak, pipinya agak memerah. Karena sebentar lagi pelajaran dimulai dia pun pamit pergi setelah beberapa kata.

Lucunya, batin gadis itu terkekeh. Dia memakan donat pemberian itu dan berjalan pulang menuju kelasnya berada. Yashiro pasti tengah mencarinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MIRAI [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang