Mirai-7-

155 20 5
                                    


"Ada apa, Nene-chan?."

Kanae terheran melihat Yashiro yang membuka selembar demi lembar lain dengan cepat.

"Hah?!."

Kanae berbalik dengan cepat. Sebuah suara langkah kaki, matanya terbelalak kaget melihatnya ada tempat ini.

"Mustahil. Bagaimana bisa?." Gumam Kanae

"Sedang apa kalian disini?."

Yashiro bangkit dan menatapnya.

"K-kau yang menulis ini, bukan?."

"Benar."

Semakin lama, semakin mendekati keduanya.

"Kau bukanlah Misaki."

"Yang kuinginkan adalah tubuh Misaki. Dengan menggunakan namanya, justru lebih mudah, kan?."

"Kau ... demi membuat Misaki-san, kau sudah berbuat jahat kepada Aoi dan yang lain!."

Yashiro kemudian menyadari jika banyak boneka yang mendatanginya, begitu juga dengan Kanae.

"Gawat, Nene-chan!."

"K-kau menyukai Misaki-san, bukan? Berbuat hal seperti ini mustahil akan membuat Misaki-san senang!."

"Ya ampun."

Dengan cepat Nomor dua mendorong tubuh Yashiro hingga terjatuh dari tangga dan mendarat menghantam pohon.

"Nene-chan!." Seru Kanae

"Aku sudah tahu."

"Kau ini ...." Geram Kanae

Kanae menatap tajam Nomor dua. Nomor dua mendatangi Yashiro dan menodongkan gunting besar.

"Misaki menyayangi murid-muridnya. Kalau dia tahu aku melakukan ini, dia pasti akan marah, bukan?."

"Tapi, aku tidak keberatan. Aku ingin Misaki memarahiku sekali lagi."

"Untuk itu ... aku akan melakukan apapun!."

Dengan cepat Kanae mendorong tubuh Nomor dua keras hingga terjatuh, dengan nafas yang memburu.

"Dia tidak akan datang demi mu! Meskipun dia datang ... dia akan sangat kecewa padamu, tentang apa yang kau lakukan!." Ucap Kanae

Demi berlari kencang untuk mencegah detik-detik terakhir, itu menguras tenaganya. Rasa takut juga membuat tubuh Kanae bergetar.

"Kau ini ... hanya orang luar! Jangan mengganggu!!." Serunya

Seketika Kanae terlempar jauh menabrak batang pohon, perutnya terasa sakit karena terkena serangan Nomor dua. Terbatuk-batuk.

"Tidak, Kanae!."

"Sekarang, tidak ada lagi yang mengganggu."

Yashiro pias dibuatnya, gadis itu ketakutan. Nomor dua mendekat dengan gunting besarnya menabrak bagian di sebelahnya, menargetkan Yashiro.

"Tolong aku, Hanako-kun!."

Haku-joudai kemudian datang menangkis serangan dari gunting besar milik nomor dua.

"Nomor tujuh ...."

"Haku-joudai?."

Haku-joudai pun melewati Yashiro dan kembali menuju ke sisi Hanako.

"Baik, kerja bagus."

"Kenapa kau bisa ada disini?!."

Keduanya menoleh mendapati Hanako ada disana. Kanae yang mendengar itu mendongak melihat Hanako yang berdiri disana.

MIRAI [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang