Mirai-10-

119 14 1
                                    


"Karena itu ... Tsuchigomori, pinjamkan Yorishiro mu." Ucap Hanako

Dengan menggunakan kedua tangan Yashiro, Hanako menunjukan kedua tangannya seperti tengah meminta sesuatu.

"Aku menolak. Itulah yang ingin kukatakan, tapi aku tidak suka berbuat kasar."

"Kalau menyerahkan Yorishiro, aku bersedia. Hanya saja ada satu syarat." Lanjutnya

""Syarat?.""

Mereka berempat sama-sama membeo akan perkataan Tsuchigomori.

"Katakan rahasia pribadi kalian masing-masing."

Yashiro, Kanae, Hanako, dan Kou seketika membeku mendengarnya.

"Hah!?."

"R-rahasia?!."

"Aku ini penampakan yang suka ingin tahu." Ucap Tsuchigomori santai

Disaat Yashiro dan Kou yang menyatakan rasa keberatannya, Kanae sendiri hanya terdiam kaku. Tapi jika itu syaratnya, ia sendiri akan menyiapkan salah satu rahasianya yang mungkin beberapa orang menyadarinya dengan sekali lihat.

"Bagaimana kalau mereka bertiga tidak menceritakan rahasianya?." Tanya Hanako

Hantu toilet itu menanyakannya sambil memegang pisau yang biasa ia gunakan. Tampaknya Hanako mencoba untuk memprovokasi Tsuchigomori.

"Mau bertengkar denganku?."

"Tentu saja tidak. Aku akan menyerahkan Yorishiro-ku. Tapi sebagai balasannya, aku akan membocorkan rahasia memalukan kalian lewat pengeras suara."

Kanae, Kou, dan Yoshiro langsung syok mendengarnya.

"Hibur aku sepuasnya--anak-anak." Ucap Tsuchigomori menyeringai puas

▪▪▪

"A-aku mulai!."

"Rahasiaku adalah ... di SMP dulu, aku menulis pertukaran buku harian dengan pacar khayalanku!." Seru Yashiro

"Tiga poin." Tanggap Tsuchigomori acuh

Kanae merasa familiar dengan tanggapan poin tersebut. Tapi gadis itu nampak mengacuhkan rahasia Yashiro, seakan dia sudah tahu hal itu.

"Kenapa?!."

"Satu, kalau cuma itu aku sudah tahu. Dua, aku tidak peduli. Tiga, kau berbohong kan?."

Yashiro kembali terkejut.

"Aku tidak berbohong ...."

Tsuchigomori mengambil sebuah buku yang adalah milik Yashiro sendiri. Dia membalikan lembaran secara berkala.

"Begitu ... sampai saat ini kau masih memulis buku harian itu kan. Dan juga-"

"Untuk Teru-senpai, hari ini kau sangat tampan saat berpidato sebagai ketua OSIS di pertemuan sekolah. Tapi-tapi, kamu tidak boleh terus-terusan menatapku. Karena hubungan kita harus dirahasiakan dari orang lain."

"Selain pertemuan sekolahnya, semua cuma fiksi." Terang Tsuchigomori

"Bahaya ...." Gumam Hanako

"Senpai menulis pertukaran buku harian dengan kakak ku ya."

"Nene-chan tidak kusangka, selama ini ...."

"BUKAAAN!." Teriak Yashiro

Tsuchigomori dengan telak memenangkannya. Yashiro jatuh dalam kedepresian dan menangis.

"Senpaii! Sial, berani-beraninya kau Senpai-"

"Pemuda, kamulah yang akan melancarkan serangan penghabisan."

MIRAI [DROP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang