Special Enhypen 2021 Oneshoot ✔️

09. Birthday

"Kejutan untukmu."

Special Sungki

𖠌 𝐏𝐚𝐫𝐭 𝐎9

Birthday - Ⓒ︎Min Alrenji Zyatado

Warning ! !

OOC - TYPO - CHEESE - BAPER

✨ Happy Reading ✨

───────────────── 𝔖𝔥𝔦𝔭𝔭𝔢𝔯 𝔢𝔫𝔥𝔶𝔭𝔢𝔫

"Aku akan pulang besok."

Sebaris kalimat itu berhasil membuat Ni-ki tersedak ditengah santap makan siangnya. Lelaki mungil itu terbatuk-batuk, membuat semua orang yang ada di kantin menatap heran ke arahnya.

"Ni-ki, kau baik-baik saja?" Dari nada bicaranya, tampak bahwa seorang lelaki di sebrang telepon sedang khawatir.

Ni-ki berdeham setelah meneguk air untuk melegakan tenggorokkannya. Setelah tenang, dia pun mulai menjawab.

"Iya, aku baik-baik saja,"

"Syukurlah. Lain kali kalau makan pelan-pelan,"

"Aku makan pelan-pelan kok. Tapi kalimatmu itu membuatku terkejut setengah mati." Ni-ki menjauhkan nampan makanannya, sudah tidak berselera lagi. "Kenapa kau tidak bilang jauh-jauh kalau mau pulang?" Protesnya. "Tahu gitu kan, aku bisa request hari libur supaya bisa menjemputmu di bandara."

Ni-ki mengerucutkan bibirnya, walaupun aksinya itu tidak terlihat namun si lawan bicaranya saat ini sudah mampu menebaknya. Lelaki itu terkekeh pelan.

"Niatnya sih, aku tidak ingin memberitahumu kalau mau pulang. Biar surprise,"

"Hee?"

"Tapi tetap saja tidak bisa karena aku butuh kunci rumah," Sambungnya. "Soalnya kan, istriku yang satu ini sibuknya bukan main. Kalau kau lembur, masa aku tidur diluar, sih."

Ni-ki tetap manggut-manggut mengerti walaupun si lawan bicaranya tidak melihat.

"Jadi, jam berapa kau akan tiba?"

"Sekitar jam sepuluh malam aku akan tiba di bandara. Mungkin, sampai dirumah satu jam setelahnya,"

"Hm...gitu ya,"

"Jangan lupa menyiapkan makan malam yang enak, oke?"

Ni-ki tertawa pelan. "Iya, iya..."

"Dah, semangat kerjanya. Sampai jumpa besok, Ni-ki!"

Ni-ki mengangguk. "Um, kau juga pulanglah dengan selamat. Sampai jumpa besok, Sunghoon!"

Sambungan telepon terputus, tapi senyuman diwajah Ni-ki belum juga memudar. Dia jadi tidak sabar menantikan hari esok untuk bertemu dengan suaminya, Park Sunghoon.

"Oh, iya! Besok ulang tahunnya!" Ni-ki melotot melihat layar ponselnya, baru sadar kalau ternyata kepulangan Sunghoon dari Argentina itu tepat dihari ulang tahun lelaki itu.

"Dia sengaja biar dibuatkan surprise party atau gimana, ya?"

Ni-ki meletakkan tangannya didagu lalu mengendikkan bahunya. "Yah, pokoknya aku harus memberikan sesuatu untuknya besok!" Siasatnya kemudian.