⩨͢ 📚 einer ະ

4.7K 435 49
                                    

"Eh Yedam balikin ciki gua ga lu", teriakan Jaehyuk memekakkan telinga seluruh manusia di tempat itu.

"Heleh ciki lima ratusan aja kok lebay", Yedam langsung lempar ciki itu pas di kepala Jaehyuk.

Ya disebauh rumah kost yang bisa dibilang sedikit mewah, tinggalah 12 bujang yang sedikit somplak.

Prangggg

Yedam yang sedang mengunyah ciki pun tersedak seketika.

"Woi siapa si yang jatuhin talenan di dapur".

"Yaelah bang, paling kucing doang, santai woi santai, perlu gue rem mulut lu?" decak Doyoung sebal.

Jeongwoo yang baru saja selesai mengeprint tiket konser online gratis bertajuk Culture Humanity ternyata merasa lapar.

Diam diam ternyata Jeongwoo itu fanboy garis keras.

"Aelah ni perut kenapa laper mulu deh perasaan".

"Masak koreamie enak kali ya".

Keliatan banget Jeongwoo itu emang gak bisa masak.

"Tadi pagi perasaan pisau nya ada 4 deh, kok sekarang cuma ada 3, mana mungkin tuh bocah bocah pada nyemilin pisau", pikir Jeongwoo kebingungan.

"EH, Yedam, Doyoung, Jaehyuk .... lu pada ambil pisau di dapur ya?" Teriak Jeongwoo menggelegar.

"Eh tapi kan di kos lagi gaada buah, dan gaada yang perlu dibenerin pakai pisau", gumamnya heran.

"HAH, kita disini gaada yang bawa pisau, orang dari tadi kita nonton drama true beauty", balas Doyoung.












































HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

"Buset si Junghwan ngapain anjir teriak teriak gak jelas", kata si Yedam kesal.

Hyunsuk yang baru aja pulang dari les juga ikut bingung.

Haruto, Junkyu, Yoshinori, Mashiho, Asahi yang baru gibah di kamar itu pun lari terbirit-birit menuju sumber teriakan.

Junghwan lemas dan tangannya gemetaran, karena di depannya tergeletak mayat Jihoon yang sobek di bagian kaki dan tusukan di perut serta dada nya.

"GILA APAAN INI WOI", Teriak Junkyu panik.

"Jihoon astaga, ini kenapa".

Semua orang di tempat itu merinding sekaligus mual melihat Jihoon yang tiba tiba meninggal dengan tragis.

"Tadi gua mau pinjem charger nya bang Jihoon tapi tiba-tiba malah nemu ginian", jelas Junghwan terbata bata.

"L-lo bohong ya? Tadi gue liat lo ambil pisau di dapur".

"Hah beneran lu yos?" Tanya Mashiho kaget.

"Jadi lo nuduh gue bang?!!" Sergah Junghwan emosi.

"Terus ngapain dong lo bohong, dan ternyata ambil pisau di dapur?" Selidik Hyunsuk.

"Lo pada ya bang, masa sih gaada yang percaya sama gua", Junghwan emosi.

"Asahi, lo kenapa diem aja, ini temen lo meninggal loh, kok gak ada rasa panik nya sama sekali sih?" Tanya Haruto curiga.

"Eh iya gua baru sadar, tadi lo juga kayak senyum", tambah Jaehyuk menyelidik.

"Gak mungkin kan pelakunya di antara dari kita?" Tanya Doyoung khawatir.

"Tapi kan, ini kos kos an elit, bahkan di depan ada satpam, kek nya gaada orang asing semudah itu masuk ke sini", jelas Yedam.

"Sekarang kita cek cctv!" Tegas Yoshinori.


































"Hah, cctv nya rusak?!!!"

"Sumpah gue takut", kata Junghwan pelan.

Semua orang di kos an itu sedang dirundung kesedihan dan kekhawatiran karena kejadian barusan.

Mereka menunggu orang tua Jihoon yang akan segera datang memakamkan anaknya itu.

Sungguh kejadian yang tidak terduga oleh siapapun.









"Tadi pas kita gibah di kamar Haruto, lo pergi sebentar kemana ho?"


















Pulang dari pemakaman Jihoon, mereka pun berkumpul.

"Ada apaan sih?" Tanya Jaehyuk malas.

"Lu kenapa sih hyuk, kayaknya males banget?" Jeongwoo kebingungan.

"Gue lagi males aja".

"Lo gak lagi ngehindarin pembicaraan ini kan bang?"seru Junghwan.

"Apa sih hwan, jangan jangan lo lagi cari kambing hitam ya?" Balas Jaehyuk sinis.

"Apa sih bang, udah dibilang bukan gue juga!" tolak Junghwan.

"Terus lo ambil pisau buat apa?" timpal Yoshinori.

"Gua ketiduran dan gak sadar kalo ada chargeran, chargerannya ngelilit kaki gue kenceng banget, dan gak bisa putus. Makanya gue ambil pisau buat potong tu charger, dan pinjem chargeran bang Jihoon", jawab Junghwan secara detail.

"Tapi, seharusnya tadi ada chargeran ngelilit kaki lo, tapi kok gue gak liat?" balas yoshi bertubi tubi.

"Kan gue pake celana panjang, gimana sih".

"Yos, kok lo kaya antusias banget nuduh Junghwan?"tanya Yedam hati hati.

"Udah udah, kok malah berantem sih", lerai Hyunsuk.

Akhirnya mereka pun melanjutkan aktivitas masing masing, dengan rasa tanda tanya yang begitu besar.















"Hehehehe".























Haruto yang merupakan roomate nya Jihoon, ngerasa kesepian banget karena ditinggal sahabat nya itu. Sekarang dia di kamar itu sendirian. Untung saja Haruto tidak merasa takut.

"I-ini kan gunting kuku nya Junkyu".













Doyoung yang merasa kegerahan itu keluar dari kamar nya ke ruang tengah, konsep kos an mereka memang berbeda dari yang lain.

"Lagi ngapain woo?"

Jeongwoo yang sedang mengasah mengelap pisau dapur itu pun kaget dengan seruan teman sejoli nya itu.

"Ah, itu......gue lagi mau bikin mie rebus, tapi terus pisaunya abis jatuh", jawab Jeongwoo.

"Tapi kok lo kaya kaget gitu sih gue dateng", selidik Doyoung.

"Perasaan lo aja kali hehe", jawab Jeongwoo sambil tersenyum sarkas.













"Woi Asahi, nonton drama sini", panggil Jaehyuk.

"Yaelah hidup lo kebanyakan drama".

Asahi pun turun menghampiri Jaehyuk yang sedang nge drakor itu di lantai satu

"Nih kebetulan gue juga bikinin lo kopi". Asahi menyodorkan secangkir kopi buat temannya itu.

"Wahh gila, Asahi the best deh", balas Jaehyuk senang.

Hening

"T-tapi lo ga masukin racun kan?"tanya Jaehyuk tiba tiba.

"Apaansih lo, kok gitu".

"Canda elah, baperan lo". Jaehyuk cengengesan.

"Gue cuma khawatir aja, kalau pembunuh itu masih ngincer kita, dan pembunuhnya salah satu dari kita", timpal Jaehyuk.

"Lo nyimpulin dari mana?"

"Gue suka baca wp hehehhehhe"balas Jaehyuk.

"Sini gue tampol 🤗 hyuk".







































































IS THAT YOU? ft. Treasure (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang