Meet The Nakamura Family

891 86 12
                                    

Semua orang yang ada disana langsung melihat kearah Rio dengan bingung
All:"ha?"
Karma:"maaf Nakamura, tapi bisakah kamu ulangi perkataanmu tadi? Aku rasa aku salah dengar"
Rio:"ikutlah denganku pergi ke rumahku"
Karma:"untuk apa?"
Rio:"ikutlah saja, mau atau tidak?"
Karma:"um? Baiklah?"
Rio:"kalau begitu bersiap siaplah, karena besok kita akan berangkat pagi"
Rio lalu pergi dari ruangan itu dan kembali ke kamarnya meninggalkan semua orang yang masih bingung tentang apa yang terjadi. Ketika Rio sudah berada di kamarnya, dia langsung menjadi salah tingkah dan menutupi wajahnya yang sangat memerah.
Rio:"apa yang aku lakukan? Kenapa aku mengajaknya pergi ke rumahku"

Rio:"baka baka baka"
Rio:"aku hanya ingin dia merasakan bagaimana rasanya di kelilingi oleh keluarga, tapi tidak harus dengan keluargaku juga"
Rio:"sekarang apa yang harus aku katakan kepada keluargaku ketika mereka melihatku pulang membawa seorang laki laki"
Rio:"kyaa"
Dan karena memikirkan hal semacam itu selama semalaman, Rio jadi tidur telat, dan dia hampir saja bangun kesiangan.
Rio:"sial, aku kesiangan"
Rio lalu bergegas untuk siap siap, dan menemui Karma di gerbang sekolah. Ternyata teman teman mereka yang lain juga ada di sana sambil memasang senyuman khas milik Koro-sensei.

Rio:"maaf aku kesiangan, apa kamu menunggu lama?"
Karma:"enggak, aku juga baru sampai"
Maehara:"uhui uhui, itu kalimat yang klise, padahal dia sudah menunggu di sini sejak satu jam yang lalu"
Isogai:"diamlah Maehara"
Rio:"satu jam?"
Karma:"jangan pedulikan mereka"
Rio:"baiklah, lebih baik kita segera berangkat supaya tidak ketinggalan bis"
Rio lalu menggandeng tangan Karma, dan menariknya.
Okajima:"ah mereka saling bergandengan tangan, sangat mesum"
Maehara:"ah, tidak mereka mengotori mataku yang suci ini"
Kataoka:"justru kalian berdualah yang mesum"
Mereka lalu menunggu sampai Karma dan Rio naik ke dalam bis, kemudian mereka mengikuti mereka berdua.
Nagisa:"rencana KarRio dimulai"
All:"owh"

Saat dalam perjalanan, di dalam bis suasana antara Karma dan Rio sangatlah canggung, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara, dan mereka hanyut kedalam pikiran mereka masing masing. Karma sedang memikirkan bagaimana caranya supaya keluarganya Rio menyukai dia, dan tidak menganggapnya sebagai contoh buruk. Sedangkan Rio memikirkan tentang apa yang sebenarnya dia lakukan. Tidak lama kemudian mereka turun dari bis dan berjalan ke kediaman milik Nakamura. Rumah keluarganya Rio tidak sebesar rumahnya Karma, tapi rumah itu terlihat sangat nyaman, dan sangat hidup, sangat berbanding terbalik dengan rumahnya Karma. Rio lalu memencet bel rumah tersebut, dan tidak lama kemudian ada seorang laki laki yang lebih tua dari mereka membukakan pintu.

Laki laki tersebut adalah kakaknya Rio yang bernama Nakamura Mendoza. Dia langsung terkejut ketika melihat Rio berdiri di depan pintu dengan seorang laki laki yang tidak dia kenal, dia lalu tersenyum.
Rio:"hi kak"
Mendoza:"mah, pah, Rio-chan membawa pacarnya ke rumah"
Tidak lama kemudian kedua orang tua Rio langsung bergegas ke pintu depan dengan senyum terpasang di wajah mereka. Ayah Rio bernama Nakamura Roma, dan ibunya bernama Nakamura Maria.
Maria:"benarkah, wah akhirnya Rio-chan sudah berani untuk cinta cintaan nih"
Roma:"jangan berdiri diluar terus, ayo masuk masuk"

Karma tersenyum kepada keluarganya Rio, sedangkan Rio menutup mukanya karena malu.
Rio:'sepertinya memang sebuah kesalahan membawa Karma kesini'
Mereka lalu membawa Karma ke ruang keluarga dan langsung menanyainya.
Roma:"jadi, sudah berapa lama kalian pacaran?"
Rio:"papa, Karma bukanlah pacarku"
Namun papa Rio malah tertawa melihat reaksi anaknya itu.
Roma:"oh bukan ya"
Maria:"Karma?"
Karma lalu berdiri dan memperkenalkan dirinya kepada keluarganya Rio.
Karma:"salam kenal, nama saya adalah Akabane Karma, saya adalah partner dan juga sahabat baiknya Nakamura-san"
Mendoza:"kami semua disini adalah Nakamura, yang kamu maksud siapa?"
Karma:"um, Rio-san"
Rio:'wow, tidak ku sangka kalau Karma bisa menjadi sesopan ini'

Maria:"ah aku ingat, jadi kamu yang namanya Karma"
Karma mengangguk, dan sedikit khawatir, dia takut kalau orang tuanya Rio telah mendengar kenakalannya, dulu, dan jadi tidak menyukainya. Karma lalu melihat mamanya Rio berbisik bisik dengan papanya Rio.
Roma:"owh, Karma yang itu"
Roma:"itu kamu?"
Karma:"um iya"
Roma:"Rio sering bilang kalau kamu itu adalah yang paling pintar, dan paling berbakat di kelas"
Karma langsung menoleh ke arah Rio, dan Rio tersenyum kepadanya.
Karma:"terima kasih, tapi masih ada yang lebih berbakat dari pada saya kok"
Maria:"wah, kamu rendah hati sekali"

Maria:"owh iya, Rio juga pernah bilang kalau kamu itu sangat tampan, dan menarik"
Karma kembali menoleh ke arah Rio, namun kali ini Rio mengalihkan pandangannya ke arah lain dan wajahnya memerah.
Karma:'hmm'
Keluarganya Rio langsung kembali tersenyum ketika mereka melihat reaksinya Rio.
Mendoza:"ngomong ngomong Karma, apa pekerjaan orang tuamu"
Rio:"WAAAAA!!!"
Rio langsung berteriak, dan langsung mendorong keluarganya untuk menjauh dari ruang keluarga.
Roma:"ada apa sih Rio, kenapa kamu tiba tiba mendorong kami, dan berteriak?"
Mendoza:"iya nih aku sampe kaget tau"
Rio lalu menatap keluarganya dengan wajah serius.
Rio:"aku mohon, bisakah kalian tidak membahas tentang orang tuanya Karma?"

Mamanya Rio menyadari kalau secercik kesedihan keluar dari matanya Rio, dia kemudian bertanya.
Maria:"kenapa? Memangnya ada apa dengan orang tuanya"
Rio lalu menceritakan tentang orang tua Karma yang meninggalkan Karma sendirian kepada keluarganya. Setelah Rio menceritakan semuanya, keluarganya langsung merasa sangat khawatir dengan Karma.
Rio:"aku mengajak dia kesini supaya dia bisa merasakan nyamannya sebuah keluarga, jadi aku mohon jangan membahas tentang keluarganya Karma, aku mohon"
Roma:"baiklah jika itu yang kamu inginkan"
Maria:"Rio, berapa umurmu sekarang?"
Rio:"17 tahun, beberapa hari yang lalu itukan ulang tahunku, dan bukankah kalian juga mengirimkanku beberapa hadiah"

Maria:"ah benar juga, lalu berapa umurnya Karma?"
Rio:"dia akan menjadi 18 tahun saat natal tahun ini"
Mendoza:"woah, dia lahir saat natal?"
Maria:"yosh, baiklah kalau begitu, Mendoza cepat cari wedding organiser, dan sewa jadwal mereka setelah natal, kita harus segera menikahkan Rio dengan Karma, dan membawa Karma ke keluarga ini"
Mendoza:"baik"
Mendoza langsung mencari wedding organiser di ponselnya.
Roma:"jika tidak ada yang kosong setelah natal, coba cari yang jadwalnya kosong sebelum tahun baru, papa ingin Karma ikut merayakan tahun baru bersama kita"
Mendoza:"ok"
Rio:"kenapa tiba tiba aku harus menikah dengan Karma"

Maria:"ara, kamu sendiri tadi yang bilang kalau kamu membawa Karma ke rumah ini karena kamu ingin dia merasakan nyamannya sebuah keluarga"
Maria:"bukankah itu berarti kalau kamu ingin menjadikan dia anggota keluarga kita juga"
Rio:"aku tidak berpikir sejauh itu, dan juga kami berdua masih muda"
Roma:"tapi kalian sudah melewati batas umur di perbolehkannya sebuah pernikahan loh"
Rio:"benarkah?"
Mendoza:"wih bener loh, disini dibilang kalau batas usia diperbolehkannya sebuah pernikahan untuk seorang perempuan adalah 16 tahun, dan untuk laki laki adalah 18 tahun"
Rio:"woah, aku baru tau itu"
Rio:"tapi tetap saja aku tidak akan menikahi Karma"

Rio:"lagipula belum tentu dia juga menyukaiku"
Maria:"bagaimana denganmu sendiri, apa kamu menyukainya?"
Rio:"aku memang menyukainya, tapi dia menyukai orang lain, jadi aku tidak punya peluang"
Maria:"dari mana kamu tau? Apa dia yang mengatakan itu kepadamu?"
Rio:"um tidak, tapi aku bisa merasakannya kalau dia sedang jatuh cinta kepada seseorang, aura yang dia pancarkan sangatlah berbeda dari biasanya"
Mendoza:"kalau boleh tau, ketika dia bersama siapa kamu merasakan aura itu?"
Rio:"tentu saja ketika berbicara denganku, jika dia sedang bicara dengan orang lain, mana mungkin aku bisa merasakan auranya"
Kedua orang tuanya, dan kakaknya Rio langsung menepuk dahi mereka.

Di sisi lain teman teman mereka yang meminta Ritsu untuk meretas dan memasang penyadap di ponsel Karma dan Rio juga ikut menepuk dahi mereka setelah mendemgarkan perkataannya Rio.
Fuwa:"bagaimana mungkin dia tidak menyadarinya"
Asano:"seperti kata orang orang jaman dulu, cinta membuat kita buta"
Nagisa:"kalau mereka jadi nikah, ada yang mau nyamar jadi wedding organiser untuk pernikahan mereka gk?"
Semua orang langsung mengangkat tangan bahkan Karasuma-sensei, dan Bitch-sensei.
Itona:"kalau begitu aku dan Ritsu akan membuatkan website untuk kita"
Sugino:"ide bagus"
Lalu, jika kalian penasaran denga Karma, dia masih saja diam di ruang keluarga tanpa tau harus melakukan apa.
Poor Karma😂

Assassination Classroom Reunion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang