Symbiote VS Tentacles

261 25 7
                                    

Karma yang sedang melawan salah satu anggota teroris yang sudah hampir bermutasi secara penuh sudah mulai kesusahan dan terpojok. Karma terus menerus menahan serangan tentakel dari teroris tersebut dengan kedua tangannya yang sudah dia ubah menjadi pedang. Namun, karena kekuatan yang dimiliki oleh teroris tersebut jauh lebih tinggi dari Karma membuat Karma sangat kewalahan menahan serangannya walaupun dia sudah memakai kekuatan dia. Sampai saat Karma sudah tidak kuat menahan serangan tersebut, teroris itu berhasil membuat Karma terlempar dan membentur dinding hingga retak. Untungnya Karma dengan cepat melapisi punggungnya dengan kekuatannya supaya dia tidak terluka terlalu parah. DK kemudian berbicara kepada Karma.

DK:'butuh bantuan?'
Karma:"belum"
Karma terus menerus menahan serangan dari teroris tersebut sampai dia yakin kalau teman temannya yang lain sudah berada di jarak yang aman. Dia kemudian meminta mereka untuk meledakan bangunan itu. Karma dengan cepat menyelimuti seluruh tubuhnya dengan cairan merahnya sehingga dia terlihat seperti memakai zirah iblis merah. Setelah bangunan itu hancur lebur, dia melihat kalau musuhnya ternyata juga selamat dari ledakan tersebut.
Karma:"sudah kuduga tidak akan semudah itu"
Karma kemudian mendengar teman temannya memanggilnya.
Rio:"Karma!!"
Karma menoleh dan dia melihat kalau teman temannya mulai mendekatinya. Namun, dengan cepat Karma langsung memberi isyarat kepada mereka untuk berhenti dan menjauh.

Sementara itu teroris yang Karma lawan tadi sudah mulai bergerak untuk kembali menyerang Karma. Karma dengan cepat langsung memanggil DK.
Karma:"hei, ambil alih sekarang"
Karma:"tapi jangan lupakan kesepakatan kita"
DK:'siap bos'
Kesadaran milik Karma secara perlahan mulai memudar dan DK mulai memegang kendali atas tubuh Karma. Dia melihat kalau salah satu tentakel teroris itu mulai melesat kearahnya dengan sangat cepat, tapi dia malah tersenyum. Dia dengan santainya dapat menghindari serangan tersebut, bahkan dia juga berhasil menangkap tentakel itu dengan sangat mudah. DK lalu mengubah salah satu tangannya menjadi pedang dan langsung memotong tentakel itu.

Teroris yang salah satu tentakelnya terpotong cukup terkejut dan langsung menjauh. Tidak butuh waktu lama tentakel yang tadinya terpotong langsung kembali tumbuh seperti semula. Namun, tanpa dia sadari DK tiba tiba muncul tepat di depannya sambil masih tersenyum.
DK:"he.... Jadi kau bisa melakukan regenerasi, menarik"
DK kemudian langsung memukul perut teroris itu dengan sangat kuat hingga dia terlempar cukup jauh. Dia kemudian membuat senapan menggunakan cairan merah yang melapisi tubuhnya kemudian menembak teroris itu berkali kali hingga pelurunya menembus tubuh dari teroris itu. Dia lalu menarik kembali peluru peluru yang ada didalam tubuh teroris itu dan membuat tubuh teroris itu juga tertarik kearahnya.

DK kembali mengubah tangannya menjadi pedang dan langsung membelah tubuh teroris yang melesat kearahnya menjadi dua. Tapi, entah bagaimana teroris tersebut masih saja dapat bertahan hidup walaupun tubuhnya sudah terbelah. DK kemudian menghentakan kaki kakinya untuk menginjak injak tubuh bagian atas dari teroris itu hingga hancur. Sementara itu, Rio dan yang lainnya yang melihat dari jauh mulai ketakutan saat melihat Karma menjadi jauh lebih brutal daripada biasanya.
Terasaka:"hei, apakah Karma terlihat berbeda menurut kalian?"
Okajima:"dia mulai terlihat semakin mirip seperti iblis sekarang"
Karasuma yang menyadari apa yang terjadi mulai sedikit panik.

Karasuma:"ini gawat, sudah kuduga kita seharusnya tidak terlalu terburu buru melakukan penyerangan"
Karasuma kemudian meminta anak buahnya untuk mempersiapkan peluru bius.
Asano:"sensei, jangan bilang kalau hal yang aku pikirkan benar benar terjadi?"
Karasuma:"saya tidak tau apa yang kamu pikirkan, tapi kemungkinan besar iya"
Asano:"sial"
Sementara itu teman temannya yang lain melihat mereka dengan bingung.
Nagisa:"Asano-kun apa kamu tau apa yang sedang terjadi?"
Asano:"kemungkinan besar Karma kehilangan kendali akan kekuatannya"
Mereka semua langsung terdiam dan kembali melihat kearah Karma yang masih saja memotong motong bagian tubuh dari musuhnya hingga musuhnya sangat kewalahan dan hampir tidak bisa meregenerasikan tubuhnya kembali.

DK:"cih keras kepala sekali"
Karma:'kenapa kamu tidak langsung menusuk jantungnya saja?'
DK:"apa kamu tidak keberatan menjadi seorang pembunuh?"
Karma:'aku rasa itu bukanlah masalah untuk saat ini'
DK:"sebenarnya aku ingin menangkapnya hidup hidup, tapi jika kamu tidak keberatan maka baiklah"
Dia kemudian langsung menusuk dada teroris itu tepat di tempat jantungnya berada. Tubuh teroris itu kemudian langsung meleleh dan hancur tanpa sisa sama sekali. DK kemudian melihat kearah Rio dan yang lain yang sedang khawatir dan sedikit ketakutan. Karma kemudian kembali mengingatkan DK.
Karma:'hei, jangan melupakan kesepakatan kita'
DK:"tenang saja, aku tidak akan menyakiti mereka"

DK:"ah, satu hal lagi, kamu akan langsung kehilangan kesadaran ketika aku mengembalikan kendali atas tubuhmu"
DK:"aku memaksa tubuhmu untuk bekerja melampaui batasannya, jadi tubuhmu pasti akan menerima akibatnya nanti"
Karma:'sudah kuduga'
Sementara itu Rio dan yang lainnya mencoba untuk mendekat kearah tubuh Karma secara perlahan, selagi DK mengobrol dengan Karma. Rio kemudian mencoba untuk memanggilnya.
Rio:"anu, apa kamu masih Karma yang kami kenal?"
DK menengok kearah Rio kemudian tersenyum. Setelah itu dia melepaskan zirah merahnya dan mengembalikan kendali kepada Karma. Karma yang masih tersenyum kearah mereka kemudian menyapa mereka.
Karma:"yo"

Namun Karma langsung tidak sadarkan diri seperti kata DK. Rio yang sudah berada di dekatnya langsung menangkap dan memeluknya. Dia kemudian mengelus elus punggung Karma dan berbisik dengan lembut ke telinganya.
Rio:"kerja bagus sayang"
Rio berbisik dengan suara yang sangat lembut sampai sampai meskipun dia dikelilingi oleh teman temannya, tapi tidak ada satupun dari mereka yang mendengar suaranya Rio.
Asano:"ini adalah satu dari beberapa kesempatan aku bersyukur karena tebakanku salah"
Karasuma:"saya juga bersyukur tidak terjadi apa apa kepada Karma"
Mereka kemudian membawa Karma kembali ke sekolah supaya Karma bisa beristirahat, dan selama perjalanan bahkan sampai tiba di kamarnya Karma, Rio tidak pernah meninggalkan sisinya.

Bahkan walaupun teman temannya yang lain sudah pergi dari kamarnya Karma, Rio tetap saja berada di sisi Karma. Dia duduk di sebelah tempat tidurnya Karma sambil mengelus elus telapak tangannya Karma.
Rio:"kamu sering sekali tidak sadarkan diri akhir akhir ini"
Rio:"sepertinya aku harus memanggilmu putri tidur mulai sekarang"
Rio sedikit tertawa dengan leluconnya sendiri. Dia lalu berpura pura menjadi seorang pangeran.
Rio:"wahai putri Karma yang sangat menawan, izinkan aku pangeran Rio untuk membangunkanmu dari tidur panjangmu"
Rio kemudian mencium keningnya Karma, lalu dia kembali tertawa.
Rio:"hahaha, ini tidak menyenangkan ketika kamu tidak menanggapi leluconku"
Rio kembali mencium Karma, tapi kali ini dia mencium bibirnya Karma.
Rio:"cepatlah bangun Karma"
Setelah itu Rio keluar dari kamarnya Karma.

Assassination Classroom Reunion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang