Transfer School?

2.7K 163 9
                                    

Nagisa:"apa maksud sensei dengan harapan terakhir manusia?"
Isogai:"iya, dan kenapa harus kami?"
Karasuma:"dengarkan ini, ada kelompok teroris yang sedang mengancam dunia, mereka menemukan formula yang sama seperti yang menciptakan si gurita kuning itu"
Nagisa:"jadi mereka semua berubah menjadi seperti Koro-sensei?"
Karasuma:"iya, dan karena kalian sudah berpengalaman melawan hal yang seperti itu, kami meminta bantuan kalian"
Rio:"itu mustahil Karasuma-sensei, kami berhasil membunuh Koro-sensei itu karena beliau tidak menyakiti kami, sedangkan sekarang situasinya berbeda"
Itona:"itu benar, yang bisa mengalahkan makhluk tentakel, hanya mereka yang mempunyai tentakel saja"
Kayano:"benar sensei"
Irina:"kami juga tau itu, karena itulah kami juga punya rencana"

Karasuma:"kalian semua akan dipindahkan ke sekolah khusus, dan kalian akan dilatih untuk melawan para makhluk tentakel itu"
Karasuma:"lalu kami akan memilih siapa yang terbaik diantara kalian, dan kami akan memberi dia tentakel"
Karasuma:"tenang saja, tentakel itu dapat di lepaskan, dan tidak berbahaya"
Karma:"pindah sekolah?"
Terasaka:"dari semua hal yang telah dijelaskan, malah hal itu yang kau tanyakan?"
Karma:"~lah memangnya kenapa? :b"
Terasaka:"ugh"
Isogai:"itu berarti Asano-san juga ikut pindah?"
Asano:"kurang lebih seperti itu"
Karma:"lalu sensei, kemana kami akan pindah?"
Karasuma:"kalian akan pindah ke kelas yang dibuat oleh kementrian pertahanan khusus untuk kalian"
Karasuma:"tenang saja, kalian tetap akan mendapatkan pelajaran seperti anak anak SMA pada umumnya, hanya saja, ditambah dengan pelatihan militer"
Maehara:"jadi kapan kami akan dipindahkan?"
Karasuma:"besok, kami juga sudah memberikan pemberitahuan kepada orang tua kalian, jadi kalian hanya perlu menyiapkan keperluan kalian karena kalian akan ditempatkan di asrama"

Saat mendengar mereka akan dipindahkan ke asrama, Karma hampir tidak bisa menahan dirinya untuk tersenyum, karena dia tidak akan kesepian lagi. Orang tua Karma selalu bepergian dan meninggalkan Karma sendiri di rumah, karena itulah dia selalu merasa kesepian, dan hanya Nagisa yang mengetahui hal itu. Nagisa yang melihat senyum yang bersarang di wajah Karma, membuat ia ingin tersenyum juga. Karma lalu merangkul Nagisa.
Karma:"~ne bukankah itu bagus Nagisa? Kau bisa bersama dengan Kayano-chan setiap saat"
Nagisa:"ka ka Karmaaaa"
Muka Nagisa memerah sambil cemberut kearah Karma, sedangkan yang lainya tersenyum melihat keakraban kedua orang itu. Setelah itu mereka semua dipersilahkan untuk pulang ke rumah masing masing. Saat sudah di kamar nya dan sudah mempersiapkan barang barangnya, Rio pun berbaring di kasur miliknya, dia terus memikirkan kejadian saat ciuman dengan Karma. Rio memegang bibirnya sambil tersenyum.
Rio:"perasaan apa ini? Kenapa aku selalu kepikiran saat ciuman dengan Karma tadi?"
Rio:"KYAAAA"
Dia berguling guling di kasur sambil teriak seperti orang gila. Ibunya lalu mengetuk pintu kamar dan memeriksa keadaannya Rio.
Ibunya Rio:"Rio kamu kenapa? Kenapa kamu teriak malam malam?"
Rio:"gapapa ma, tadi nonton video di hp lucu banget"
Ibunya Rio:"owh yaudah, udah malem cepet tidur sana, besok kamu harus berangkat loh"
Rio:"iya mah"
Ibunya Rio kemudian kembali kekamarnya. Sedangkan Rio kembali tersenyum memikirkan kalau besok dia akan bertemu comander nya.
Rio:'tidak, jangan ke gr an Rio, ciuman tadi hanya kecelakaan, tidak mungkin aku jatuh cinta kepada si iblis merah itu'
Rio kemudian tidur.

Tanpa sepengetahuan yang lain, ternyata si iblis merah atau Karma juga memikirkan hal yang sama, dia bahkan merasa tidak sabar, dan sangat bersemangat ingin bertemu Rio keesokan harinya. Dia tidak pernah merasakan hal ini, jadi dia sedikit bingung, dia ingin bertanya kepada Nagisa atau Isogai, atau mungkin bahkan Maehara, tapi hari sudah terlalu malam, jadi dia memutuskan untuk bertanya pada mereka di keesokan harinya.

Pada keesokan harinya mereka berkumpul di tempat penjemputan. Karena rumah Nagisa dan Karma lumayan dekat, mereka memutuskan untuk berangkat bersama.
Karma:"ne Nagisa, ada sesuatu yang ingin ku tanyakan padamu"
Nagisa lalu melihat kearah Karma dan dia sedikit tertarik pada hal yang ingin Karma tanyakan.
Nagisa:"apa itu Karma? Tanyakan saja"
Karma:"jadi begini, dari kemarin bahkan sampai sekarang merasakan hal yang aneh"
Nagisa:"perasaan seperti apa itu?"
Karma:"aku merasa sangat bahagia dan sangat bersemangat ketika memikirkan tentang seseorang, aku merasa kalau ada sesuatu yang aneh terjadi pada perutku saat aku memikirkan orang itu, bahkan aku selalu ingin bertemu dengannya, aku tidak pernah merasakan hal yang seperti ini, apa kau tau apa yang terjadi? "

Nagisa lalu tersenyum setelah mendengar itu.
Nagisa:'hmm menarik'
Nagisa:"kalau boleh aku tau siapa seseorang yang sedang kamu pikirkan Karma? "
Karma terdiam sejenak lalu menjawab.
Karma:"dia itu......."
Karma belum sempat mengatakan nama seseorang itu, tapi tiba tiba ada yang memanggil mereka, ternyata itu adalah Kayano dan Rio.
Kayano:"Nagisa-kun, Karma-kun, pagi"
Nagisa:"pagi Kayano"
Berbeda dengan Kayano dan Nagisa yang saling sapa, Karma dan Rio malah saling melihat satu sama lain dan tersenyum. Nagisa menyadari hal itu dan dia mulai menebak nebak.
Nagisa:'hmm menarik, jangan jangan seseorang yang disukai Karma itu adalah Nakamura-san?'
Karma lalu sadar dan berhenti tersenyum pada Rio lalu menjawab sapaan dari Kayano.
Karma:"pagi Kayano-chan"

Mereka kemudian berjalan bersama. Nagisa dan Kayano berjalan di depan sedangkan Karma dan Rio berjalan di belakang mereka. Suasana diantara Karma dan Rio sangat lah hening, karena mereka berdua terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri.
Karma lalu ingat kalau Nagisa belum menjawab pertanyaannya yang tadi.
Karma:'argh sial nanti saja aku akan bertanya lagi kepada Nagisa'
Rio yang melihat kalau Karma hanya diam saja merasa aneh.
Rio:'tidak biasanya Karma diam seperti itu, apa dia masih terpikir tentang ciuman kemarin, itu benar dia pasti merasa tidak enak, atau mungkin menyesal, tapi Karma bukan orang yang seperti itu, atau dia diam karena dia tidak menyukaiku? Argh semua ini membuatku pusing'

Kayano melihat suasana di antara Karma dan Rio yang sangat tenang membuat dia bingung, karena biasanya pasti mereka sudah menggoda dirinya dan Nagisa karena mereka berpegangan tangan.
Kayano:"Nagisa-kun, ada apa dengan mereka hari ini?"
Nagisa:"biarkan saja mereka mengatasi masalah mereka sendiri"
Nagisa tersenyum pada Kayano.
Kayano:"tapi aku sedikit khawatir pada mereka"
Nagisa:"tenang saja Kayano"
Nagisa:'dilihat dari padangan matanya sepertinya Nakamura-san juga punya perasaan yang sama pada Karma, ini akan jadi sangat menarik'

Tidak lama kemudian mereka sampai di tempat berkumpul, dan ternyata semuanya selain mereka berempat sudah berkumpul disana, Nagisa dan Kayano berhenti dan menyapa teman temannya.
Nagisa & Kayano:"pagi teman teman"
All:"pagi"
Tapi Karma dan Rio yang masih sibuk dengan pikirannya masing masing tidak sadar kalau mereka sudah sampai, dan mereka terus berjalan melewati teman teman mereka.
Isogai:"ada apa dengan mereka berdua?"
Asano:"iya, baru pertama kali aku melihat Karma hanyut dalam pikirannya seperti itu"
Terasaka:"dia benar, sedikit aneh melihat si setan seperti itu"
Tohka:"iya, Rio juga sepertinya sedang banyak pikiran"
Kurahashi:"apa mereka baik baik saja?"
Teman teman mereka terlihat khawatir tapi Nagisa hanya tersenyum.

Kayano:"Nagisa-kun, apa kamu yakin mereka baik baik saja?"
Nagisa lalu menjelaskan yang sebenarnya terjadi kepada mereka, dan mereka semua mulai tersenyum.
Nagisa:"tapi kumohon rahasiakan ini, jangan ada yang mengatakan hal ini pada mereka"
All:"siap"
Itona:"ngomong ngomong, apakah diantara kalian tidak ada yang ingin menyadarkan mereka? Lihat mereka udah lumayan jauh loh"
Itona menunjuk kearah Karma dan Rio, dan ternyata mereka berdua sudah berjarak sekitar 500 meter dari yang lainya.
Kanzaki:"wih jauh amat"
Kata Kanzaki dengan tertawa, teman temannya juga ikut tertawa. Fuwa lalu berteriak untuk memanggil mereka berdua.
Fuwa:"Rio, Karma, Kalian mau kemana?"
Rio dan Karma langsung tersadar dari lamunan mereka dan mereka berbalik untuk melihat teman temannya dengan wajah bingung. Sedangkan teman teman mereka tertawa melihat ekspresi mereka berdua. Karma dan Rio lalu menuju ke teman temannya, dan tak lama kemudian bis yang menjemput mereka datang, dan mereka berangkat ke kelas baru mereka.

Assassination Classroom Reunion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang