First Day

1.4K 121 6
                                    

Keesokan harinya adalah hari pertama mereka di sekolah baru. Setelah mereka bangun, mereka berkumpul untuk sarapan bersama sebelum berangkat ke kelas. Saat di lorong, Karma berpapasan dengan Nagisa.
Karma:"yo, pagi Nagisa"
Nagisa:"pagi Karma, apakah kamu juga mau pergi sarapan?"
Karma:"yoi"
Sementara itu di tempat sarapan sudah lumayan rame. Rio dan para cewek sudah berkumpul di meja makan.
Kayano:"Nakamura-san apa menurutmu kita tidak terlalu keras pada para cowok kemarin?"
Rio:"apa yang kamu bicarakan Kayano-chan kita harus tegas pada para cowok supaya mereka tidak melakukan itu lagi"
Fuwa:"kecuali Nagisa"
Rio:"benar, kecuali Nagisa"
Kayano:"Nagisa juga laki laki tau"
Fuwa:"kami tau kok"
Mereka kemudian tertawa bersama.

Disaat yang sama, Karma dan Nagisa sampai dan melihat para cewek sedang tertawa, merekapun mendekati para cewek. Karma langsung duduk di sebelah Rio sedangkan Nagisa tetap berdiri.
Karma:"pagi ladies, lagi bahas apa nih, masih pagi kok udah ketawa"
Meg:"owh pagi Karma, kami sedang membahas tentang nasib para cowok yang ngintip kemarin"
Karma:"ah, memangnya apa yang kalian lakukan sampai mereka jadi seperti itu?"
Rio:"harusnya kamu kemarin ikut supaya tau"
Karma:"aku rasa kalian tidak akan bisa menakutiku~"
Rio:"apakah itu tantangan?"
Karma:"entahlah~"

Rio lalu memutar matanya dan menyendok makanan di depannya, tapi saat dia akan memasukan makanan itu ke mulutnya, tiba tiba Karma menarik tangan Rio dan memasukan makanan itu ke mulutnya sendiri, setelah itu dia kabur bersama Nagisa sambil menjulurkan lidahnya kearah Rio.
Rio:"Karma!!"
Rio lalu menyendok lagi makanannya, dan memasukannya ke mulutnya tanpa pikir panjang, teman temannya lalu terkekeh.
Rio:"kenapa kalian terkekeh seperti itu?"
Hayami:"ciuman tidak langsung"
Awalnya Rio bingung, dan melihat ke sendoknya, setelah itu wajahnya langsung memerah.
Rio:"ini tidak seperti itu"
Okano:"awh, kami kira kamu tidak memikirkan hal seperti itu, karena kamu sudah pernah ciuman langsung"
Muka Rio semakin memerah seperti rambutnya Karma, dan dia tidak bisa membalas perkataan yang lainya.

Setelah sarapan, mereka semua pergi ke kelas bersama sama. Saat sampai di kelas, belum ada guru yang datang. Bahkan sampai bel sudah berbunyi, masih tidak ada guru yang masuk.
Terasaka:"kemana sih para gurunya, kenapa gk datang datang"
Kemudian, tiba tiba ada air yang masuk kedalam kelas.
Kanzaki:"eh, kenapa ada air disini?"
Air itu dengan cepat mulai meninggi, dan sudah mencapai mata kaki. Sugaya mencoba membuka pintu, tapi ternyata terkunci.
Sugaya:"pintunya terkunci, coba dengan jendelanya"
Asano mencoba membuka jendelanya, tapi ternyata juga terkunci.

Asano:"jendelanya juga terkunci"
Terasaka lalu mengangkat sebuah meja, dan berjalan kearah jendela.
Terasaka:"Asano menyingkirlah, aku akan mencoba memecahkan jendelanya"
Asano menjauh dari jendela, dan Terasaka langsung melempar meja itu kearah jendela, tapi jendelanya tidak pecah.
Maehara:"jendelanya terlalu tebal"
Disaat mereka sedang memikirkan cara untuk keluar, air yang ada di dalam kelas sudah mencapai leher mereka.
Isogai:"kenapa air ini cepet banget sih"
Mereka semua berusaha untuk tetap mengapung dan mencari nafas. Ruangan kelas sudah hampir terendam sepenuhnya, dan mereka semua masih belum mengetahui cara untuk keluar dari kelas itu. Karma lalu menyelam untuk mencari cara untuk keluar.

Dia melihat meja yang tenggelam membentur papan tulis dan membuat papan tulis itu retak. Karma lalu memberitau teman temannya yang lain.
Karma:"teman teman, aku tau cara untuk keluar dari sini"
Karma:"kita harus menghancurkan papan tulis itu, papan tulis itu sebenarnya adalah kaca dua arah"
Mereka kemudian menyelam dan mencoba untuk menghancurkan papan tulis itu, tapi karena berada dalam air, kekuatan mereka menjadi berkurang, dan butuh waktu lama untuk menghancurkan papan tulis itu. Saat papan tulis itu hancur, mereka semua beserta air yang ada diruangan itu langsung terhisap melalui papan tulis dan menuju ke ruangan di sebelahnya. Di ruangan itu sudah ada seseorang yang menunggu dan kemudian bertepuk tangan.

??:"selamat, kalian telah melalui tes pertama dari kami"
??:"sejujurnya itu jauh lebih cepat daripada yang saya perkirakan"
Isogai:"sebuah tes? Siapa anda?"
Mereka semua memasang sikap waspada.
??:"tenanglah, saya Mayor Kumogi Tenmai, kalian bisa memanggil saya Tenmai sensei"
Tenmai:"saya mengajar kalian dalam bidang militer"
Nagisa:"sensei, bagaimana jika kami gagal dalam tes tadi?"
Tenmai:"tenang saja, kami akan langsung mematikan sistemnya jika nyawa kalian sudah dalam bahaya"
Tenmai:"sekarang kalian lebih baik ganti seragam kalian dengan seragam yang telah kami siapkan, karena pelajaran yang sesungguhnya akan segera dimulai"
Mereka kemudian melihat di atas setiap meja di kelas itu sudah ada seragam yang terlipat rapi, dan ada nama mereka terjahit di seragam masing masing.

Setelah ganti seragam, mereka mengikuti Tenmai sensei untuk pergi ke kelas mereka yang sesungguhnya.
Tenmai:"disinilah kelas kalian yang sesungguhnya, dan pelajaran pertama kalian adalah matematika"
Mereka masuk ke dalam kelas, tidak lama kemudian ada seorang guru yang masuk.
Hiragisawa:"perkenalkan, nama saya Sersan Hiragisawa, saya adalah guru matematika kalian"
Hiragisawa:"sebelum saya mulai pelajarannya, ada yang ingin bertanya?"
Okajima lalu mengangkat tangannya.
Okajima:"sensei, apakah nanti akan ada serangan tes seperti tadi?"
Hiragisawa:"kalian tenang saja, kali ini kita akan memulai pelajaran yang sesungguhnya"

Hiragisawa:"ada pertanyaan lagi?"
Mereka semua menggeleng.
Hiragisawa:"baiklah kalau begitu, kita mulai pelajaranya"
Sensei lalu menjelaskan tentang materi Vortex atau semacamnya. Karma yang sudah memahami tentang materi itupun mulai bosan dan akhirnya tertidur.
Hiragisawa:"Akabane Karma!"
Hiragisawa sensei berteriak untuk membangunkan Karma, dan tidak butuh waktu lama, Karma pun bangun.
Karma:"iya sensei?"
Hiragisawa:"sepertinya pelajaran saya terlalu membosankan untuk kamu"
Hiragisawa:"kalau begitu kenapa kamu tidak mengerjakan soal yang ada di papan?"
Karma melihat kearah papan tulis lalu tersenyum.
Karma:"mudah saja sensei~"
Karma lalu maju dan menyelesaikan soal soal itu dengan mudah

Assassination Classroom Reunion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang