Sementara para cowok sedang bermain main di mall, para cewek juga sedang berkumpul di ruang bermain asrama. Mereka sedang bergosip, saling merias satu sama lain, dan sebagainya. Sampai tidak lama kemudian Rio mendapatan pesan dari Maehara. Rio hanya tertawa melihatnya kemudian dia menggoda Maehara. Dia kembali tertawa setelah membaca balasan dari Maehara. Rio lalu memanggil Toka.
Rio:"Okano-chan, Okano-chan, sini deh"
Dia kemudian memperlihatkan balasan itu ke Okano.
Okano:"Rio-chan pinjam bentar"
Okano meminjam ponsel Rio untuk mengirim pesan kepada Maehara.
Okano:"mati kau Maehara"
Setelah mengirim pesan itu, dia mengembalikan ponsel milik Rio. Rio kembali tertawa dan kembali mengejek Maehara, kemudian dia melanjutkan hal yang tadi dia lakukan bersama dengan yang lainnya.Setelah cukup lama melakukan apa yang mereka lakukan, para cewek kemudian sepakat untuk nonton bersama karena mereka bosan. Kayano dan Hara membuat makanan ringan dan minuman untuk menemani mereka menonton. Namun, baru saja mereka menyalakan televisi, mereka melihat televisi menyiarkan sebuah berita perampokan di suatu mall.
Rio:"tidak aku sangka ternyata ada orang bodoh yang merampok sebuah mall pada siang hari seperti ini"
Fuwa:"hm, bukankah mall itu adalah mall yang para cowok sedang datangi saat ini?"
Setelah mendengar itu, Rio dan beberapa orang langsung semangat menonton berita tersebut.Rio:"ohoho, ini menjadi semakin menarik"
Tidak lama kemudian berita itu langsung menyiarkan kalau usaha perampokan telah berhasil digagalkan dan para perampok itu telah dikalahkan oleh beberapa remaja SMA. Rio dan Fuwa langsung kecewa.
Rio:"yah, masa gitu doang sih, cupu amat perampoknya cepet ketangkep"
Fuwa:"iya nih, antiklimaks banget, kita butuh lebih banyak aksi"
Rio:"itu benar, mana tembak tembakannya, mana ledakannya"
Megu:"kalian berdua ini ya, bukannya senang malah kaya gitu, Rio jangan lupa kalau cowokmu dan cowok kami yang melawan para perampok itu"
Rio:"justru karena itu, aku yakin Karma tidak akan puas hanya dengan melawan orang orang lemah seperti mereka"Kanzaki:"sudah sudah, kalian berdua ingin aksi bukan, yaudah kita nonton aksi saja"
Rio & Fuwa:"yay"
Mereka kemudian mempersiapkan tempat duduk, makanan, dan memilih film yang akan mereka tonton. Mereka kemudian menonton film IT chapter 2.
Kayano:"tunggu, tunggu, aku kira kalian butuh aksi, kenapa kalian malah memilih untuk menonton film ini?"
Rio, Fuwa, & Hazama:"ini aksi kok"
Kayano:"ini film horor"
Rio:"tapi aksinya banyak"
Rio:"lagipula aku ingin ngelihat kembarannya Koro-sensei di film ini"
Rinka:"Pennywise bukan kebarannya sensei"
Rio:"lah, mereka berdua sama sama makhluk gajelas, sama sama badut, sama sama suka makan juga"Kanzaki:"iya sih, tapi sensei sukanya makan jajanan anak anak"
Rio:"dan si badut suka makan anak anak"
Rio:"lihat kan, mereka berdua sama"
Okano:"kok tiba tiba jadi gelap, siapa yang matiin lampu nih"
Mereka kemudian sedikit tertawa mendengar humoran gelap Rio. Kayano akhirnya menyerah dan pasrah ikut menonton film itu setelah dipaksa oleh teman temannya yang setelah dia pikir pikir ternyata lebih mengerikan dari monster yang ada di film. Khususnya Rio yang bukannya takut ketika monsternya muncul, dia malah tersenyum bersama dengan Hazama yang sedikit tertawa. Tertawaan mereka itu membuat teman teman mereka jauh lebih takut kepada mereka daripada monster yang ada di film.Karena itu jugalah mereka sedikit menjauh dari Rio dan Hazama. Mereka kemudian saling berbisik bisik.
Megu:"apa kalian pikir mereka berdua baik baik saja?"
Okano:"um, aku juga tidak yakin, bisa saja mereka kesurupan karena menonton film itu"
Rinka:"eh, memangnya orang bisa kesurupan cuma karena menonton film?"
Fuwa:"dalam beberapa kasus sih sepertinya bisa"
Kayano:"Rinka-chan, kamu menanyakan hal yang salah"
Kayano:"harusnya kamu tanya emangnya setan masih bisa kesurupan?"
Kanzaki:"setan kesurupan setan lain? Itu terdengar mengerikan"
Megu:"apalagi kalau setan yang membuatnya kesurupan itu adalah Karma"Mereka semua langsung merinding saat membayangkan hal tersebut. Tidak lama kemudian pintu ruangan itu tiba tiba terbuka dengan cukup keras, bersamaan dengan momen jumpscare yang ada di film. Hal itu langsung membuat semua orang semakin ketakutan bahkan hingga berteriak, selain Rio dan Hazama tentu saja. Bukannya takut, mereka berdua malah tertawa terbahak bahak.
All:"AAAAAAAAAAAHHHHHHHHHH!!!"
Rio & Hazama:"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!!"
Sementara itu Irina yang membuka pintu itu juga ikut berteriak karena dia terkejut mendengar teriakan murid muridnya itu.
Irina:"AAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHH!!"
Irina sebenarnya datang untuk bermain main dan sedikit menggoda murid muridnya itu karena dia bosan satu ruangan dengan orang orang militer yang kaku dan susah diajak bercanda.Setelah beberapa detik berteriak, dia kemudian bertanya kepada yang lainnya dengan suara tinggi dan nada bingung.
Irina:"KENAPA KITA BERTERIAK??"
Semua orang langsung menengok kearah Irina dan langsung memarahinya.
All:"BITCH-SENSEI, JANGAN MEMBUAT KAMI TAKUT SEPERTI ITU"
Setelah mereka menyadari kalau tidak ada yang menakutkan, teriakan mereka langsung mereka, namun tertawaan Rio dan Hazama masih saja berlanjut, sampai Megu menghentikan mereka.
Megu:"udah woi, dan juga kenapa kalian malah tertawa bukannya takut?"
Mereka berdua berhenti tertawa lalu mengangkat kedua bahu mereka untuk menjawab pertanyaan Megu, kemudian mereka lanjut menonton sementara teman teman mereka yang lainnya mendekati Irina.Rinka:"ada apa sensei? Tumben sekali libur libur seperti ini datang kesini"
Okano:"eh,kenapa kamu bertanya? bukankah dia memang biasanya sering kesini tanpa alasan yang jelas?"
Irina sedikit saat mendengar itu.
Irina:"hei? Aku selalu punya alasan untuk datang kesini tau"
Tapi tidak ada satupun yang memperdulikan dia.
Rinka:"iya iya kami tau, untuk main bukan?"
Rinka:"Okano-chan, aku juga tau kalau dia selalu datang tanpa alasan dan tanpa diundang"
Rinka:"aku tanya karena orang ini biasanya menghabiskan waktu dengan Karasuma-sensei saat liburan, jadi tumben saja datang ke asrama sendirian"
Irina kembali tersinggung saat mendengar itu.Irina:"hei jangan menghiraukan akan, dan juga kalian harusnya menghormati orang yang lebih tua tau"
Tapi lagi lagi tidak ada yang memperdulikan dia.
Okano:"iya iya nenek, kami paham"
Irina langsung cemberut saat mendengar itu.
Okano:"kalo dipikir pikir kamu ada benarnya juga Rinka-chan, biasanya nenek ini sama Karasuma-sensei, mungkin mereka sedang bertengkar atau semacamnya?"
Hara:"kasian banget Karasuma-sensei harus nikah sama nenek nenek, mendingan sama aku aja"
Irina menjadi semakin cemberut dan menangis dipojokan saat mendengar itu.
Irina:"hiks kalian jahat banget sih hiks, aku ini juga guru kalian tau hiks"Kanzaki kemudian mendekati dan mengelus elus punggung Irina.
Kanzaki:"sensei, walaupun kami tidak memperdulikan sensei, walaupun kami mengejek sensei, dan salaupun kami menjahili sensei, kami menyayangi sensei sebagai keluarga kami kok, jadi sensei tenang saja"
Irina langsung kembali ceria dan melihat kearah Kanzaki dengan senyuman.
Irina:"benarkah?"
Dia melihat Kanzaki dan yang lainnya tersenyum dan mengangguk kearahnya. Dan itu membuatnya semakin bahagia.
Kanzaki:"karena itulah jangan sedih Bitch-bachan"
Saat mendengar itu senyuman Irina langsung menghilang, dan dia langsung memarahi mereka semua sementara para muridnya itu tertawa terbahak bahak. Rio yang dari tadi hanya menonton dan merekam juga ikut tertawa sambil mengirim rekaman itu ke Karma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom Reunion
FanfictionBeberapa tahun setelah kematian Koro sensei Nagisa, Karma dan teman teman mereka lainya memutuskan untuk mengadakan reuni di kelas lama mereka, dan terjadilah hal yang tak terduga. Disclaimer : Assassination Classroom dan seluruh karakter di dalam n...