R8 - UAS

16 5 0
                                    

HAPPY 2021 SEMUAA^^

**

HAPPY READING 

.

.

.

Bang Ervand

Sheril udah beli tiket pulang?

Satu pesan itu muncul di layar ponsel Sheril. Sheril saat ini sedang membuka sebuah dokumen dari ponselnya, untuk persiapan UAS esok hari. Belakangan, ia terkadang melakukan chatting dengan Ervand. Entah itu untuk membahas beberapa hal terkait dengan persiapan Kampus Expo sampai hal-hal random yang berhubungan dengan satu hobi mereka yang sama. Yaitu membaca. Terkadang Ervand memberi rekomendasi bacaan untuk Sheril atau bertanya pendapat Sheril pada buku yang ia minati. Sheril juga memberikan respon terhadap pesan yang ia terima.

Sheril

Udah, Bang.

Lo gimana, Bang?

Sheril memberikan pertanyaan sebagai sopan santun terhadap seniornya itu. Walau terkadang, ada rasa heran dan bingung atas komunikasi yang ia lakukan dengan Ervand.

Bang Ervand

Belum, ini mau beli.

Lo balik kapan?

Sheril langsung memberikan screenshot dari tiket yang telah ia pesan. Seperti rencananya dan Bianca sebelumnya, mereka membeli tiket pada Minggu siang. Setelah itu, Sheril langsung menyembunyikan ponselnya. Ia sedang ingin fokus belajar dan tak bisa diganggu. Pesan yang masuk ke ponselnya hanya akan mengganggu fokus belajarnya. Mau tak mau, ia harus menggunakan laptop agar bisa lebih fokus.

"Ah, akhirnya selesai juga," ucap Sheril seraya meregangkan kedua tangannya ke atas.

Sheril menyelesaikan belajar pada pukul sepuluh. Ia bukan tipe orang yang begadang untuk persiapan ujian. Sheril lebih memilih untuk bangun lebih cepat keesokan harinya. Ia sudah selesai mencatat materi yang ia bingung dan ragu untuk ditanyakan kepada group chat yang berisi Bianca dan lainnya.

Sheril melakukan rutinitas malamnya. Gosok gigi, cuci muka, dan tak lupa berwudhu. Lalu, dilanjutkan dengan mengaplikasikan berbagai macam perawatan wajah malam harinya.

Ia lalu membuka salah satu aplikasi dan melakukan panggilan dengan seseorang.

"Uhm, halo," ucap Revano dengan suara yang, hm, seperti orang sedang tidur.

"Eh, Vano udah tidur. Kalo gitu Sheril langsung matiin aja—"

"Udah selesai belajarnya?" Revano tak mengizinkan Sheril untuk langsung menutup panggilan itu.

"Iya, udah. Ini Sheril juga udah mau tidur. Maaf ya, Sheril ganggu tidur Vano."

"Enggak apa. Ya udah, kalo gitu, tidur gih. Besok mau bangun pagi kan," ucap Revano yang masih terdengar antara sadar dan tidak sadar.

"Iya... Night Vano."

"Night."

Sheril langsung memutuskan panggilan itu. Ia yakin, Revano tidak akan mematikannya jika ia tak melakukan itu. Yang ada, nanti malah Revano yang tidak bisa tidur lagi. Sheril mematikan seluruh koneksi internet yang terhubung ke ponselnya. Tak peduli dengan pesan-pesan yang baru masuk di grup ataupun orang lain. Biarlah, ia bisa menjawabnya esok hari. Lagipula, ia bukan orang pintar yang akan ditanyai perihal ujian esok hari oleh temannya yang lain.

restart [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang