R16 - Di antara

17 3 2
                                    

Disclaimer : part ini lebih panjang dari yang biasa aku tulis

Selamat membaca^^

***

"Gimana Kampus Expo-nya?" tanya Revano di seberang sana. Sheril memindahkan ponselnya ke atas meja.

"Bentar, Sye mau pakai earphone dulu," jawab Sheril dan menghasilkan sedikit suara gaduh. "Alhamdulillah menyenangkan dan membanggakan. Kita berhasil menggaet juara satu untuk dua kategori loh!" pamer Sheril.

"Apa aja?"

"Penampilan sama stan! Gila sih, waktu tahun Sye cuma dapat satu kategori." Suara yang terlontar itu terdengar amat bangga.

"Keren banget dong berarti yang jadi tutor sama koor acaranya."

"Iya dong, Sheril bareng anak-anak gitu!" Terdengar kekehan di seberang sana.

"Bukannya hari ini closing-an acaranya? Katanya ada konser. Enggak jadi ikut?"

"Enggak ah, males. Capek juga."

"Pasti karena aku nggak jadi dateng 'kan?" goda Revano.

"Idih, enggak yaa..."

Sheril sebelumnya sempat mengajak Revano untuk datang ke penutupan Kampus Expo. Sayang sekali Revano tidak bisa datang karena besok dia memiliki jadwal UTS.

"Bang Ervand ngajakin Sheril datang padahal," gumam Sheril yang masih dapat didengar Revano.

"Kenapa tuh gak diterima tawarannya?" balas Revano yang membuat Sheril kelabakan. Padahal, selama ini ia selalu menceritakan Ervand kepada Revano. Dan juga, tentang hubungan keduanya yang semakin dekat.

"Ntar yang di sana, yang ujian besok itu, nggak semangat lagi belajarnya karna mikirin yang di sini," ucap Sheril terdengar menyindir secara halus.

"Oh ya? Kalau gitu yang mau ujian pamit undur dulu mau belajar." Revano menjawab santai ucapan itu.

"Iih, Vano! Cepet banget mau matiin. Katanya tadi udah selesai belajarnya." Sheril langsung cemberut. Meskipun ia tahu Revano tak akan menyadari itu.

"Ups, ada bocah ngambek," ejek Revano.

"Tauk ah, nyebelin!"

Sheril melepas earphone yang ia gunakan. Tapi, ia tak mematikan panggilan itu. Biarlah Revano mengoceh di seberang sana. Revano juga tidak akan sadar kalau Sheril nggak nyimak, 'kan? Pada akhirnya, panggilan yang ia abaikan beralih menjadi panggilan video. Mau tak mau, Sheril harus memasang kembali earphone-nya dan menemani Revano belajar. Hanya menemani. Jangan salahkan jika nantinya Sheril jatuh tidur lebih dulu.

~ R E S T A R T ~

~ R E S T A R T ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
restart [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang