Audi menepuk bahu Ica yang sedang tertidur, "mau ke kantin ga, Ca?" Tanya Audi.
Ica mengangkat kepalanya, "Hum? Astaga gua lupa. Gua ada janji sama ka Alvaro." Sahutnya kaget dan langsung bangkit dari tempat duduknya.
"Jan-" Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, Ica langsung berlari meninggalkan Audi dan Tasya.
Keduanya sontak saling melihat satu sama lain, "Janji apa si? Tanya Audi.
"Urusan panitia prom deh keknya."
"Loh, emang bakal ada prom night ya?"
"Ya iyalah bego."
"Oalahh. Yaudah yu. Ke kantin."
Ica berlari menuju ruang osis, "ka, sorry telat." ucapnya dengan nafas yang tergesa gesa.
"Gapapa." Sahut Alvaro tersenyum kearah Ica.
"So, teman-teman karena kita semua sudah terkumpul disini jadi saya akan menjelaskan mengapa kalian semua ada disini. Mungkin ada yang sudah tau yaa, kalian akan menjadi panitia prom night untuk angkatan saya." Jelas Alvaro.
"Maaf ka, ini bukannya tim panitia pensi kemaren ya?" Tanya salah seorang kakak kelas perempuan.
Alvaro mengangguk, "Itu dia. Mengapa saya memilih kalian lagi? Karena saya melihat kinerja kalian saat pelaksanaan pensi kemaren. Dan saya harus akui bahwa kalian sangat bisa diandalkan." Jawab Alvaro tersenyum.
"Tapi, mungkin ini akan lebih berat karena saya tidak ikut serta membantu kalian karena saya harus bergabung dengan teman-teman angkatan." Lanjutnya.
"Jadi, siapa yang bakal handle ini semua?" Tanya Ica mengalihkan semua pandangan. Bagaimana tidak, suara yang sangat enak masuk ke telinga juga paras yang menarik membuatnya selalu menjadi pusat perhatian.
"Kamu." Jawab Alvaro singkat.
Mata Ica terbuka lebar, "Hah? Gua? Ga salah lu?" Ucap Ica keceplosan.
"Eh maaf ka." Lanjutnya sembari menutup mulutnya dengan kedua tanganya.
Alvaro tersenyum, "gua yakin lu bisa lakuin ini." Jawab Alvaro tak sadar memakai bahasa yang informal.
Ica menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal, "Oke deh kak."
"Mantep. Semua bakal tetap diposisinya sebagai panitia seperti pada porseni kemarin ya."
"Baik kak." Sahut semua panitia.
"Semangat. H-90 nih." Teriak Alvaro.
Semuanya tersenyum, "Oke kak."
"Ka, nanti ajarin gua cara handlenya gimana ya." Ucap Ica mengahampiri Alvaro.
"Tenang aja. Oh iya, lu udah makan belom?" Tanya Alvaro.
"Belom ka. Mau makan sama temen-temen kayaknya."
"Gua ikut gabung boleh?"
"Bentar gua nanya dulu."
ANTI GIBAH
Rachel Ica : Woi, udah pada makan?
Audi : Belom, lagi pesen. Kenapa? Mo nitip pesanin apa?
Rachel Ica : Bukan, nih ka Alvaro mau gabung. Gapapa?
Audi : Em...
Audi : Gapapa.
Rachel Ica : Oke otw.
Ica menatap Alvaro, "yu kak. Boleh gabung kata mereka."
Keduanya berjalan menuju kantin. Saat tiba disana, Ica langsung mencari keberadaan kedua sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy For A Simple Girl (Season 2)
Romance[Follow akun yaa sebelum baca] Hai teman-teman. Sesuai janji aku bakal buat sekuel dari Badboy for a simple girl pada Januari 2021. So, here we go...