KOMA

5.1K 754 89
                                    

"ICAAA!!!"

"BERANI BERANINYA YA LO ANJING."

***

Waktu terus berputar, Ica yang masih dalam keadaan tidak sadar dibawa menuju rumah sakit terdekat setelah Bunda sampai di lokasi kejadian.

Setelah sampai di rumah sakit, Ica langsung ditangani oleh dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

Satu minggu kemudian...

Ica tampak memakai bantuan oksigen dan beberapa alat medis di tubuhnya.

"Gimana bund, keadaan Ica?" Tanya Audi sambil menatap Ica yang terbaring lemah.

"Masih koma nak."

"Bunda... Kalo bunda capek kita berdua bisa kok jagain Ica disini." Ucap Tasya dengan mata berkaca-kaca sambil merangkul bahu Bunda yang sedang duduk disamping ranjang Ica.

Bunda terlihat capek, dengan mata merah sedikit bengkak karena menangis dan kedua sahabat Ica menyadari akan hal itu.

"Nak. Bunda ke rumah dulu ya. Kalian bisa kan jagain Ica? Bunda harus siap-siap ke persidangan."

"Bisa, Bund. Ayah Ica dimana bund?"

"Lagi bicara sama pengacara sayang. Bunda pamit dulu ya nak."

"Hati-hati bund." Ucap kedua sahabat Ica bersamaan.

Setelah bunda meninggalkan ruangan tersebut, Tasya dan Audi mengajak Ica bercerita walaupun tau Ica sedang tak sadarkan diri.

"Ca... Lama banget si bangunnya, udah seminggu lebih loh." Ucap Tasya dengan tangis yang hampir pecah.

"Lo ga kasian apa sama kita? Sepi tau ga ada lo..."

"Ica, kalo aja lo bilang sama kita apa yang terjadi subuh itu. Mungkin keadaannya ga kaya gini."

"Plis Ca. Kita takut lu pergi..." Ucap Audi dengan air mata yang mulai berjatuhan sambil mengelus rambut Ica.

Dertttt... Dertttt...

Getaran ponsel milik Ica yang terletak diatas meja membuat Tasya sigap mengambilnya.

"Siapa?" Tanya Audi penasaran.

"Ketos."

"Angkat! Angkat!"

"Halo kak?" Ucap Tasya pelan.

"Ica? Belum bangun juga?"

"Belum kak."

"Nanti siang gue kesana."

"Oke kak."

Setelah melihat Tasya mengakhiri panggilan tersebut, Audi sontak bertanya "ngapain dia kesini?"

"Ya jenguk Ica lah."

"Tapi Tas, yang gue mau liat tuh Nathan yang dateng kesini."

"Ohiya ya, Nathan ga pernah muncul perasaan."

"Apa kita tanya aja ke ka Iqbal ya?"

"Boleh tuh."

"Call pake hp Ica aja Tas. Kan Ica satu grup tuh sama temen-temen Nathan."

Badboy For A Simple Girl (Season 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang