"Halo, pak masih lama ya?" Tanya Alvaro yang sedang berbicara dibalik ponselnya.
"Eh itu bukan mobilnya?" Tanya Ica sambil menunjuk mobil hitam yang datang dari arah pintu masuk.
"Oh iya. Bener." Lanjut Alvaro.
Sebuah mobil BMW Hitam terparkir di depan lobby rumah sakit. Seorang pria turun dari mobil tersebut lalu menghampiri Alvaro dan Ica.
"Ini den kuncinya." Ucap pria yang ternyata sopir dari Alvaro.
"Makasih pak." Ucap Alvaro sambil meraih kunci tersebut dan kemudian membuka dompetnya, mengambil 3 lembar uang seratus ribu.
"Nih pak, pake pulang."
"Loh, kebanyakan den."
"Udah gapapa. Ga baik nolak rejeki."
"Yuk, Ca. Masuk." Alvaro meraih pundak Ica dan menuntunnya masuk kedalam mobil.
"Pak duluan yaa." Ucap Ica sambil tersenyum manis kearah sopir Alvaro.
Alvaro pun melajukan mobilnya. Jalanan yang macet dengan cuaca yang cukup panas membuat Ica menggelengkan kepalanya.
"Gila ini mah macetnya." Ucap Ica.
Alvaro tidak berbicara sedikitpun, membuat Ica menoleh kearahnya.
"Oi?" Ucap Ica.
"Oiiii." Ucap Ica dengan sedikit keras sambil menyentak jari.
"E-eh iya kenapa Ca?"
"Ka Alvaro kenapa si?"
"Ga kenapa-napa."
"Boong, trus kenapa ngelamun?"
"Gapapa." Jawabnya singkat.
"Yaudah, ke timezone yu. Main."
"Lo sakit gila." Ucap Alvaro sinis.
"Lah, aku udah keluar dari rumah sakit kak. Berarti udah sehat bodoh." Jawab Ica lantang lalu menyadari kata-katanya.
"Ups." Lanjutnya sambil menutup mulutnya.
"Ga, bukan gitu kak maksud aku..."
Alvaro menatap Ica tajam yang membuat Ica ketakutan.
"Ayo ke timezone." Ucap Alvaro sembari kembali fokus mengemudi.
Hufttt. Kirain bakal dimangsa gue. Ica membatin.
Setelah sekitar 30 menit di dalam mobil, keduanya pun sampai di mall. Ica dengan wajah pucatnya dan Alvaro yang merangkul pundak Ica.
"Jangan lama-lama ya. Gue banyak tugas soalnya." Ucal Alvaro.
"Oke."
Keduanya pun menghabiskan sekitar 2 jam di timezone. Ica dengan pikiran kosongnya, tanpa memikirkan Nathan sedikitpun. Waktu berlalu dengan cepat.
"Aus." Ucap Ica.
"Hah?"
"HAUS. Budek ya?" Lagi-lagi Ica keceplosan.
"Mau apa lo?"
"Eh, sorry kaa. Ma-maksud aku..."
"Mau minum apa maksud gue."
"O-oh air mineral."
"Oke, ayo."
Setelah membeli Air, keduanya masuk ke dalam mobil.
"Udah ya? Pulang skarang." Ucap Alvaro.
"Sip." Jawab Ica sambil mengangkat jari jempolnya lalu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badboy For A Simple Girl (Season 2)
Romance[Follow akun yaa sebelum baca] Hai teman-teman. Sesuai janji aku bakal buat sekuel dari Badboy for a simple girl pada Januari 2021. So, here we go...