Bongkahan Kecil Yang Di Rindukan

0 0 0
                                    

Hallo...

Selamat Ulang Tahun untukmu....
Hari ini, tepat di hari kedua tahun 2021. Usia mu kembali bertambah. Selamat ulang tahun untukmu, seseorang yang pernah menjadi bagian terpenting dalam diri ini.
Semoga dengan bertambahnya umurmu ini, kamu selalu dikelilingi oleh kebaikan-kebaikan dalam hal apapun. Semoga kesuksesan berhasil kamu gapai. Mimpi dan harapanmu berhasil Tuhan wujudkan.

Meskipun kini bukan lagi saya tempatmu berbagi cerita, saya hanya ingin kamu tahu satu hal, bahwa kamu masih menjadi bagian penting dalam hati ini. Bukan sebagai kekasih. Melainkan, sebagai teman masa kecil. Lalu meningkat dengan ikatan persahabatan.

Rasa sakit yang kamu beri...
Luka yang saya dapatkan...
Benci yang pernah saya rasakan...
Terkalahkan oleh rasa sayang..
Bukan rasa sayang sebagai kekasih, tetapi sebagai puing-puing kecil dari ruang kebahagiaa yang pernah saya miliki.

Kamu tahu?

Bagaimana bahagianya saya ketika kamu kembali setelah pergi berkenala lima tahun lamanya. Bahagia karena salah satu bongkahan kebahagiaan yang sempat hilang, kini kembali lagi. Bersama dengan segala kehangatan, senyum, dan perhatian yang lebih baik daripada dulu. Cinta monyet yang pernah kita jalani.

Bukan hanya bahagia yang saya rasakan saat kembalinya dirimu. Kegelisahanpun tak dapat aku elak. Berbagai spekulasi tentang apa tujuanmu kembali, untuk membuka lembaran baru, mengungkit masa lalu, atau menguak fakta tentang perasaanmu dulu. Semuanya melebur menjadi satu, hingga diri ini terbuai oleh kehangatan yang sudah sangat-sangat saya rindukan.

Tenang saja...
Tidak akan ku ungkap semuanya di tulisan ini. Karena saya sadar, butuh waktu yang cukup lama untuk menulis apa yang kita lewati dulu.

Singkat saja....
Saya ingin kita kembali seperti dulu lagi. Menjalin persahabatan tanpa melibatkan perasaan. Tolong, beritahu saya dimana letak kesalahan yang saya lakukan. Beri tahu saya dimana letak kesalahan yang tidak saya sadari ini. Jangan biaarkan saya menerka-nerka sendirian.

Cukup sulit membangun kembali kepercayaan yang sudah kamu runtuhkan. Dan tolong, kali ini saja. Jangan rusak hal itu lagi. Cukup kepercayaan ku yang kamu rusak dulu.
Kamu boleh rusak kepercayaan saya, karena saya masih memiliki cadangan alasan, untuk percaya padamu masih sangat banyak. Tetapi tolong, jangan rusak tali persahabatan ini.

Tolong kembali.
Tetapi, jika memang benar. Kembali pada persahabatan ini tidak pernah terbersit dalam hatimu. Maka saya bisa apa, selain mengiklaskan mu pergi berkelana lagi.

Tetapi tolong ingat ini.
Jika suatu saat nanti, ketika kamu sudah puas berkelana dan tidak menemukan orang yang kamu harapkan di sampingmu. Tolong, ingat saya. Balikkan badan, hati, dan pikiranmu. Ada saya yang masih dan akan selalu berada di belakangmu saat kamu terpuruk. Selalu berada di sampingmu, saat kepala mu sudah tak sanggup lagi tegak. Saat kepala mu membutuhkan bahu untuk bersandar.
Persetan dengan ucapanku yang seolah-olah berharap bersatu kembali denganmu. Saya hanya ingin ikatan persahabatan ini terjalin lebih lama lagi.

Persetan dengan makna pada tulisan yang membuat seolah saya berharap padamu lagi. Tetapi, jika memang ini ada dalam pikiranmu. Buang jauh-jauh spekulasi tentang saya yang berharap.

Tolong ingat ini.
Saya tidak pernah berharap lebih, pada angan yang tidak mungkin saya miliki. Dan saya tidak pernah merasa menjadi pelampiasanmu. Karena apa? Karena pada saat pertama kamu keembali, sudah saya bisikkan pada diri dan hati ini. Bahwasanya, saya menerima kembalinya kamu sebagai seorang sahabat. Bukan sebagai angan, yang harus saya miliki.
Satu hal lagi yang harus saya tegaskan disini, bagi saya jujur dan kepercayaan adalah hal yang paling berharga.

Ketika nanti, kamu menemukan pengganti ia. Tolong jaga kepercayaannya, tolong hargai setiap kejujuran yang ia berrikan. Karena, Ketika keduanya kamu rusak dan hancurkan. Meskipun kembali, hasilnya tak akan lagi sama.
-at.loneliness

GAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang