Kembali Lagi.

0 0 0
                                    

Terkadang mulut, hati, dan pikiranku sangat sulit untuk disinkronkan. Lain di mulut, lain pula di hati dan pikiranku. Seperti tentangmu.

Di mulut selalu terucap jika aku tengah melupakan segala tentangmu.

Pikiranku selalu berontak dengan angan yang selalu mengharapkan kehadiranmu. Tetapi, terkadang pikiranku seolah mengingatkan bagaimana sakitnya ditinggalkan saat rasa sayang tengah berada di puncaknya.

Hatiku pun begitu, berusaha tegar tatkala kamu pergi. Berusaha mengiklaskan segala tentangmu.

Meredam memori kenangan tentang hal-hal yang pernah kita lalui.

Aku pikir, bahwa aku telah berhasil menghilangkan segala tentangmu dari hati dan pikiran ku. Aku pikir jika aku telah iklas dengan kepergianmu. Aku pikir, jika aku telah mampu meredam angan untuk bersamamu. Dan aku pikir, semua perasaanku padamu telah sirna.

Dan ternyata....

Semua itu sirna ketika aku mengetahui tentang kabarmu. Pertahanan kokoh yang sudah ku bangun dengan begitu sulit, dengan mudahnya melebur begitu saja. 

Dan saat itu juga, hati ini tahu bahwa aku belum sepenuhnya mengikhlaskan mu. Rasa peduli yang telah diredam sekian bulan, kini dengan mudahnya kembali hadir.

Rasa bahagia ini membucah ketika kita kembali terhubung. Meskipun tidak seperti dulu lagi. Bersamaan dengan itu,
kekhawatiranku pun muncul kembali ke permukaan hati ini.

Saat mengetahui kabarmu, berbagai spekulasi mulai hadir dalam pikiran ini. Saling berontak satu sama lain.

Ingin diriku membalas postinganmu. Menanyakan kabarmu. Kondisi mu saat ini. Aku harap kamu bersabar ya. Diri ini tengah mengumpulkan keberanian, untuk menghubungi mu.

Untuk saat ini, hanya melalui doa ku sampaikan harapan terbaikku untuk mu.
Aku telah berdoa pada pemilik kekal mu, semoga kamu lekas sembuh seperti sediakala. Maafkan si pengecut ini yang hanya berani mengungkapkan lewat untaian kata yang akan ku simpan dalam catatan ini.
Lekas sembuh sayang:)

112220
-sarah fadillah x at.loneliness

GAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang