Ada masa di mana seseorang berhenti mengejar dan berharap. Suatu saat, suatu hari, dia akan menjadi pemenang.
-rilakumaa
---------🥀🥀---------
"Jadi kamu yang kemarin buang boneka unicorn itu?" Tanya Rain kemudian.
Setelah kejadian di toko buku tadi, Riell mengajaknya untuk singgah sebentar di kedai kopi seberang jalan.
"Iya, dan lo yang ambil boneka itu?"
Rain hanya mengangguk, "Aku mau kembalikan boneka nya."
"Ngapain di kembalikan kalau lo suka? Ambil aja, lagipula gue udah nggak butuh tuh boneka."
"Gara gara ditolak Michelia kelas sebelah itu ya?"
"Uhuk," Riell yang sedang minum hazelnut latte miliknya menjadi tersedak mendengar apa yang diucapkan Rain.
"Anjrit, lo tau dari mana?!"
"Semua angkatan kita udah tau kali," Rain berucap dengan tenang sembari sesekali menyeruput avocado coffee nya.
"Ya gitu, Michelia nggak mau pacaran dulu katanya. Ya gue bisa apa?"
"Kenapa nggak tetap diperjuangin aja? Aku yakin, Michelia juga nyaman sama kamu. Kalian berdua sahabat dari kecil, kan?"
"Udah berapa banyak lo tau tentang gue, Rain?" Adriell menatap lekat manik gadis di depannya. Kali ini, ia benar benar malas membahas perkara cintanya yang ditolak oleh Michelia. Tetapi Rain malah membahasnya.
Menyebalkan.
"Hah? E-nggak banyak, kok. Cuma tau kalau kamu habis ditolak sama sahabat kecilmu terus sama kamu yang ikut PMR."
Adriell membuang napasnya lega. Ia melihat arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. "Habisin minuman lo. Udah jam segini, gue ada sparring basket sama SMA 2."
"Kamu ikut basket juga? Berarti kenal Delio sama Ray, dong?"
"Iya, kita se-tim."
"Tapi aku nggak pernah lihat kamu main."
"Jelas. Orang yang lo lihat cuma Kenzie mulu."
Rain memutar bola matanya jengah, "Aku udah putus sama Kenzie. Jadi stop bahas soal dia."
"Jadi ceritanya lo lagi proses move on, nih? Ya udah deh, gue diem. Rain buruan, Ray sama Delio udah brisik nih nge-line gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTEMBER RAIN
Teen FictionDear memories.... Kali pertama kita bertemu, aku tak menyangka jika dirimu akan menjadi bagian terpenting dalam kisah hidupku. Kali pertama bertemu, tak ada sedikitpun degup jantungku berdetak lebih kencang seperti seorang yang sedang jatuh cinta. B...