BAB 3

35 2 0
                                    

Kalian sibuk bertanya pada diriku seberapa sering aku menyakiti seseorang, sampai lupa bertanya pada diri sendiri, seberapa sering kalian menyakiti orang lain?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian sibuk bertanya pada diriku seberapa sering aku menyakiti seseorang, sampai lupa bertanya pada diri sendiri, seberapa sering kalian menyakiti orang lain?

Arasya Artharain

-------------🥀🥀🥀-------------

Buk!

Rain terperanjat tatkala sebuah boneka unicorn pink terjatuh tepat di depan telapak kaki nya. Matanya mengedar ke arah lain mencoba mengetahui si pemilik boneka imut ini. Tak ada orang? Tiba-tiba, Rain mengingat ucapan Lila yang mengatakan jika di sekolahnya termasuk sekolah angker. Reflek, gadis mungil ini menyentuh tangannya yang tiba-tiba saja merinding. Niatnya untuk mengambil boneka imut itu sirna. Yang ada hanyalah rasa takut.

"Ya kali setan muncul di siang bolong begini!" Rain menggeleng cepat. Mencoba menghilangkan pikiran pikiran negatif yang saat ini terngiang di kepala nya.

"ARRRGHHTT!!"

Rain terlonjak bukan main ketika seorang lelaki menendang bangku depan kelas. Gadis itu sudah melupakan ketakutannya dan memungut boneka itu. Sejenak ia menatap boneka misterius itu lalu berganti menatap lelaki yang sedari tadi terlihat frustasi.

"Apa lo lihat lihat?"

"N-nggak kok........"

Rain segera pergi melewati lelaki itu. Tidak ingin berlama-lama di sana, pikirnya bisa bisa ia yang di tendang oleh lelaki itu jika Rain masih tetap di sana. Lelaki itu mengernyitkan dahi melihat Rain yang berjalan sembari memeluk boneka yang baru saja menjadi tragedi baginya.

"Lo mau bawa kemana boneka gue?" Rain memang sudah berjalan agak jauh, namun masih mendengar sangat jelas ketika lelaki itu mengatakan sesuatu.

Badannya menegang. Bukan...... bukan karena takut, hanya tak habis pikir dan sedikit kurang percaya jika lelaki sepertinya menyukai boneka unicorn super imut ini dan berwarna pink. Kalian para perempuan, tidakkah ini begitu mengejutkan?

"I-ini boneka kamu?" Rain berbalik menatap lelaki yang tidak ia ketahui namanya itu.

"Kenapa emang? Mau lo ambil? Ambil aja, sekalian buang kalau perlu." Ucapnya dingin kemudian berlalu begitu saja.

.

.

Hari ini sekolah Rain sedang jam kosong. Tentu saja siapa yang tidak senang jika guru memberitahu jika hari ini semua jadwal pelajaran dikosongkan? Tadi Rain diberitahu Letha jika hari ini kosong karena semua murid diberi kesempatan untuk mempersiapkan kembali lomba yang akan mereka adakan besok. Dan sepertinya, kelas Rain sudah siap akan hal itu mengingat keadaan kelas yang sudah rapi dan bersih, dan beberapa murid yang diberi tanggungjawab mengikuti lomba pun sepertinya tidak lagi berlatih. Atau mungkin mereka saja yang malas? Entahlah.

SEPTEMBER RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang