Everything you own in the box to the left
In the closet that's my stuff, yes
If I bought it please don't touchAnd keep talking that mess, that's fine
But could you walk and talk at the same time?
And it's my mine name that is on that tag
So remove your bags let me call you a cabStanding in the front yard telling me
How I'm such a fool, talking about
How I'll never ever find a man like you
You got me twistedBeyonce ; Irreplaceable
-----------🥀---------
"Kamu tau nggak kenapa aku ngajak kamu kesini?" Kenzie menatap dalam manik kecoklatan milik Rain.
Saat ini mereka sedang berada di kantin milik Pak Joko, salah satu penjual di kantin sekolah Rain. Mereka hanya memesan orange juice untuk berbasa-basi. Sedangkan Rain hanya sibuk menatap jus nya seraya mengaduk pelan tanpa berniat meminumnya. Rain menggendikkan bahunya untuk menjawab pertanyaan mantan kekasihnya yang berarti jika ia tidak tahu.
"Rain aku serius," ucapnya lagi.
"Kamu apa-apaan sih, Ken? Mau ngomong apa lagi? Nggak denger sama ucapan aku kemarin?" Rain menghujani Kenzie dengan pertanyaannya.
Kenzie menggeser gelas yang berisi jus dan dengan cepat menarik tangan kiri Rain untuk digenggamnya. Rain tentu bukan gadis bodoh yang mau saja dipegang oleh pacar orang lain. Rain masih waras untuk itu.
"Iya, Rain. Aku tahu aku salah, aku minta maaf."
"Itu yang kamu ucapin ke pacar kamu kemarin kalau kamu lupa, Ken."
Rain mengingat kembali kejadian yang tak pernah ia inginkan kemarin. Matanya mulai berkaca-kaca. Sekuat tenaga ia menahan agar tidak jatuh. Hanya berkedip sekali saja mungkin air mata nya akan jatuh. Rain tidak mau terlihat lemah dihadapan Kenzie. Cukup kemarin saja ia menangis di depan Kenzie dan Sherly.
"Rain, aku udah putus sama Sherly. Aku pertahanin kamu. Aku pilih kamu, sayang. Kita bisa perbaiki lagi hubungan kita. Aku nggak bisa berakhir sama kamu. Aku cinta kamu, Rain."
Rain dibuat ternganga mendengar ucapan Kenzie. Di lubuk hati terdalam nya, ia sedikit merasa bersalah karena dirinya Kenzie harus berpisah dengan Sherly. Ya meskipun Rain di sini juga korban.
"Aku nggak tahu," Rain berucap singkat.
"Kenapa? Kamu nggak percaya sama aku?"
"Kamu pikir mudah buat lupain kejadian kemarin? Nggak, Ken! Yang selama ini aku kira aku menjadi satu-satunya, tapi aku malah jadi selingkuhannya. Kamu pernah mikir jadi aku? Sherly? Di mana otak kamu hah?!" Rain memekik tertahan. Tentu saja karena di kantin masih ada beberapa siswa yang sibuk dengan urusannya masing-masing. Rain tidak mau ia dan Kenzie akan menjadi pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEPTEMBER RAIN
Teen FictionDear memories.... Kali pertama kita bertemu, aku tak menyangka jika dirimu akan menjadi bagian terpenting dalam kisah hidupku. Kali pertama bertemu, tak ada sedikitpun degup jantungku berdetak lebih kencang seperti seorang yang sedang jatuh cinta. B...