Jangan lupa tinggalkan jejaknya dong para redears kuh;(***
Sudah 5 jam perjalanan dari kota ke desa hingga kini mereka sudah sampai dihalaman rumah Nenenya Clara dan Kevin
Rumah Nene mereka terlihat sederhana dan bersih tidak terlalu besar atau pun kecil, padahal ayya sudah membujuk ibunya buat tinggal bersama mereka di kota namun ibunya tidak mau :(
Melihat ada suara gaduh di halaman rumahnya Asih nenek mereka keluar.
"Assalamualaikum nenek!/ibu/"
"Wa'alaikumussalam cucu ku" nenek asih menghampiri kedua cucunya
"Bu, gimana kabarnya?" Tanya Gibran sambil mencium tangan ibu mertua nya. Begitu pun ayya
"Alhamdulillah baik, mari masuk kedalam" kata nenek asih
Mereka pun masuk tak lupa Kevin membawa barang bawaan adiknya.
" Jadi siapa yang akan sekolah didesa ini?" Tanya nenek asih
" Gini Bu, kami sudah menyuruh Clara buat sekolah disini untuk sesekali nengok ibu" jawab Gibran
"Tapi Bu setahu aku, disini cuman ada 1 sekolah tapi disana harus menginap" sedih ayya karna percuma saja mereka menyuruh Clara pindah kalo sekolah disini sudah ada asramanya masing-masing.
Asih hanya tersenyum melihat anaknya dan mertuanya, " tak perlu khawatir ibu baik baik saja, lagian gapapa Clara sekolah disana, pasti nanti setiap liburan dia akan kemari"
Ayya dan Gibran hanya menganggukkan kepalanya membenarkan perkataan ibunya.
" Emmm nek, aku ingin beres-beres boleh?" Cicit Clara
"Iya boleh, kamar kamu yang pintunya warna hijau, kalau Kevin warna biru yahh" katanya
Keduanya hanya mangut mangut saja lantas pergi meninggalkan mereka yang masih mengobrol di ruang keluarga.
Setelah jauh dari mereka
" Bang kevin" panggil clara
" Napa Lo" nyaut Denis sinis
Clara terkekeh " Kira-kira gue bakalan punya teman baru Ngga?"
" Tergantung Lo si, kalo Lo milih-milih mungkin sulit dapetin teman"
"Oh gitu, gue bingung mikirin ini mikirin itu bang" rengek Clara
"Huft, jangan dipikirin nanti jadi beban, Lo harus yakin sama diri Lo sendiri okey" nasehat Kevin
"Hmm yaudah, bang gue kemar dulu yah gue mau beres-beres sekalian mau istirahat cape" kata Clara lalu meleset pergi meninggalkan Kevin yang kini pergi ke dapur
***
Tringg..
Tringg..
Ponsel Gibran berbunyi lalu meminta izin ke ibunya untuk mengangkat telfon.setelah mendapat izin Gibran pun agak menjauh dari istri dan ibu mertua nya.
" Bu, aku ke anak-anak dulu yah mau lihat mereka lagi ngapain" ucap ayya lalu meninggalkan asih disana
Selepas 5 menit ayya pergi Gibran muncul dengan muka tak terbaca.
" Bu Dimana ayya?" Tanya Gibran heran istrinya sudah tidak ada disana padahal dia ingin bicara
" Istrimu lagi melihat Kevin dan Clara, mungkin ayya ke kamar mereka" jawab nenek asih
Gibran mangut mangut lalu kakinya melangkah ke kamar dimana disana ada istri dan anaknya.
Kriett..
Yang disana kaget lalu menoleh ke arah pintu disana ada papah dan suaminya yang tersenyum manis
Gibran walaupun sudah mempunyai anak dia masih terlihat muda dan diluar sana banyak wanita yang terus mengejarnya membuat ayya sang istri merasa jengkel
Ayya tau kalo Gibran ngg pernah berpaling dari nya tapi wanita diluar sana tak gencar untuk berhenti mendekati Gibran, Gibran hanya bersikap biasa kadang tidak terlalu peduli
" Pah, ada apa muka kamu terlihat kusut" ucap ayya melihat wajah kusut suaminya
Gibran hanya menggelengkan kepala tanda tidak apa apa, " mah, ayok kita ke luar biar Clara istirahat"
Melihat kedua orang tuanya sudah menghilang di balik pintu itu, akhirnya dia bisa melanjutkan mimpinya yang tertunda oleh sang mamah
Kevin yang baru saja masuk ke dalam kamar Clara yang tadi disuruh mamah untuk membawakan minum, melihat mamah nya udah tidak ada, hanya ada Clara yang tertidur pulas Kevin berniat balik ke dapur namun langkahnya terhenti di kamar pintu warna coklat
Disana ada mamah dan papah nya sedang membicarakan hal penting, nguping ngg masalah kan yah,pikirnya
" Jadi hari ini kita berangkat ke kota, terus ambil Tiket penerbangan ke Amerika?" Kata ayya
"Mm"
" Tapi pah, besok Clara Udah masuk sekolah kita harus anterin Clara dong lagian emang besok ngg bisa pah?" Sekali lagi ayya kesel
" Mah, besok malam kita harus Uda ada di Amerika, perusahaan papah yang disana dalam keadaan tidak baik" ujar Gibran, di pun bingung Antara putrinya dan perusahaannnya.
Kevin meliha kedua orang tuanya seperti itu pun lebih memilih masuk, dia tak ingin mamah papah nya berantem karna masalah pekerjaan.
" Mah pah, yang dikatakan papah benar mah, lebih baik sekarang kita siap-siap buat berangkat ke kota sekalian papah ambil tiket penerbangan buat nanti malam" ujar kevin
Gibran yang setuju pun mengangguk, ayya yang tak ada pilihan lain pun hanya ikut mengangguk.
Selepas tadi yang sudah diperintahkan Gibran Kevin kini tengah siap-siap untuk pergi ke kota
" Gantengnya gue" gumam Kevin melihat pantulan dirinya di cermin
Kevin bergegas pergi ke kamar Clara, disana dia mencium kening Clara, Clara terlihat tenang dalam tidurnya, seakan-akan tak terganggu akan sentuhan Kevin.
Kevin tersenyum melihat adiknya yang tertidur pulas
"Abang!" Teriak Gibran papah kevin
Kevin pun pergi meninggalkan kamar Clara tak lupa menutup pintunya.
Setelah pamit kepada neneknya, mobil sedan putih pun meleset meninggalkan halaman rumah sederhana melaju ke kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Misteri Sekolah [ SELOW UPDATE ]
Terror✓ FOLLOW DAN VOTE SEBELUM MEMBACA Clara Valencia adalah siswi pindahan dari kota ke desa, Clara di pindahkan oleh orang tua nya disebuah sekolah yang mempunyai asrama Sejenak, Clara mengedarkan pandangannya ke seluruh bangunan ia merasa hawa disekit...