"[name] Chan?"Untuk kesekian kalinya sakura kembali memanggil gadis yang saat ini sedang berjalan di sampingnya,dan untuk kesekian kalinya pula gadis itu mengabaikannya.
[Name] sejak tadi pagi saat berangkat sekolah bahkan sampai saat ini raut wajahnya belum berubah.
Memang benar jika [name] jarang berekspresi,tetapi bukan seperti ini di hari-hari kemarin.Dan juga bibirnya terlihat sedikit pucat.
Sakura menghela napasnya pelan,menghentikan langkahnya dan membiarkan name berjalan di depannya.
Jujur saja dia jadi sedikit kesal jika terus-terusan tidak dianggap seperti ini.
Tapi siapa sangka jika name tidak berhenti dan malah terus melangkah begitu saja?
Hal ini benar-benar membuat sakura bertambah kesal,akan tetapi di sisi lain dia khawatir kalau-kalau itu adalah kesalahannya.
"Apa dia akan baik-baik saja?" Gumamnya pelan menatap punggung name yang menghilang dibalik tembok.
***
Ini bukan hari yang baik. Padahal aku mencoba untuk membuat semua terlihat baik-baik saja.
Ternyata tidak bisa ya.
Lebih baik aku segera sampai di asrama dan istirahat. Setelah itu aku akan belanja, kemudian meminta maaf pada Sakura.
Baguslah, setidaknya aku punya rencana untuk sore nanti,
Aku menghela napasku pelan
"Kamu juga masuk ke kelas itu ya? kupikir kamu akan dimasukkan ke kelas A,padahal kamu sepintar itu,"
Aku menghentikan langkahku saat mendengar suara itu, kemudian menoleh perlahan ke sumber suara.Sudah kuduga itu pasti dia.
Akhirnya sampai juga di hadapanku.
Horikita Suzune, si peringkat kedua, orang yang nilainya selalu berbeda tipis denganku.
"Bukan urusanmu, lagipula aku sudah tidak berminat melakukan semuanya seperti dulu," sahutku tak kalah datar, balik menatap matanya.
Dan adu pandang pun terjadi,
"Oh, begitukah? Kupikir kamu masih mengincar posisi teratas dengan cara apapun,"
Aku mematung di tempatku, kurasa mataku sedikit bergetar saat ini.Aku hanya menatapnya lebih tajam,
Horikita mengalihkan pandangannya, menghela napasnya pelan kemudian berjalan mendahuluiku,
"Ternyata benar-benar sudah berubah ya,"
"Semoga berhasil kalau begitu, mata ashita,"
"Mata ashita," sahutku pelan, menatap punggungnya yang semakin menjauh.
Horikita sialan, padahal aku tidak berniat membencinya disini.Tapi yang seperti ini benar-benar menyebalkan.
Tapi benar juga, bagaimana bisa orang secerdas Horikita bisa-bisanya dimasukkan di kelas D?
Mungkin sekolah ini saja yang bodoh. Maafkan aku, aku tidak berniat mengatakannya.
Hari ini benar-benar melelahkan.
***
Sore ini [name] berniat untuk pergi ke pusat belanja.
Sudah hampir 3 Minggu dia berada di sekolah ini, sebentar lagi akan genap satu bulan.
Dan karena itu juga dia harus pergi keluar untuk membeli beberapa perlengkapan yang hampir habis.
"Apa aku harus mengajak Sakura?"
Gumam name kepada dirinya sendiri, kemudian terdiam dan menggeleng pelan.
Yang dia ingat, pertama kali belanja bersama dengan sakura hanya berujung menunggu.
Jadi kesimpulannya, belanja dengan Sakura hanya akan memakan waktu.
Belum lagi hari ini dia mendiamkan Sakura, walaupun sebenarnya bukan hanya Sakura.
[Name] menghela napasnya, meletakkan kepalanya di atas meja belajar.
Semua karena mimpi sialan itu.
Manik (e/c) nya menangkap sesuatu yang terselip di tumpukan bukunya.Sebuah buku lain dengan ukuran lebih kecil.
Dari warnanya saja name sudah tau buku apa itu. Buku yang dibelinya saat hari pertama sampai di tempat ini.
Yang kemudian dipenuhi rentetan kejadian tidak terduga.
Tangannya telulur untuk mengambil buku itu, dengan kepalanya yang masih menempel di atas meja.
Saat buku itu sudah sampai di dekat matanya [name] menatap sampul depan buku itu,
"Cara mudah mendapat teman katanya....," Gumamnya pelan kemudian memejamkan matanya dan tertawa.
"Hahahaha....lucu sekali," suaranya semakin pelan dan perlahan air mata keluar dari kelopak matanya.
"Untuk apa aku pura-pura baik seperti ini?"
[Name] menghembuskan napasnya pelan, menjauhkan buku di tangannya ke sisi meja.
Biarpun dia sudah mencoba, mungkin saja tidak ada yang akan berubah.
Lebih baik aku bersiap untuk belanja sekarang,
Batinnya, kemudian bangkit dari meja belajarnya dan menuju kamar mandi. Pertama-tama dia harus membersihkan tubuhnya lebih dulu.
[ T B C ]
Hai!
Akhirnya chapter ini apdet( ꈍᴗꈍ)
Tapi dikit banget-
Gomennasai-
Makasih buat anda yang semalem tiba-tiba nagih new chap.
Sekarang saya nggak ada hutang janji ke anda ya, ini masih siang loh../////
Untuk ke depannya mungkin buku ini masih very slow update kayak kemarin-kemarin.
⊙﹏⊙Tapi saya usahain Minggu depan ada apdet 2 chapter.
Dan saya juga butuh rewatch anime iniಥ‿ಥ
Dahlah,
Silahkan hujat saya-Luv ya
❣️❣️❣️
kalengsoda_
KAMU SEDANG MEMBACA
-', A L L Y [ Ayanokouji x Readers ]
FanfictionREVISI [ classroom of the elite fanfiction ] >> [Name] selalu menutup matanya dari dunia luar, selama ini dia lebih memilih untuk hidup sendirian dibanding bersama dengan orang-orang di sekelilingnya. Bagaimana untuk menjadi sendiri tanpa merasa sep...