[ string ]

1.7K 219 32
                                    

Lanjutannya yang serius

selamat pagi kak! -
btw saya publish chap baru loh:)
Selamat membaca ya kalian!

***

Seorang wanita dengan kimono merah muda yang membalut tubuhnya itu berjalan anggun.

Wajahnya cantik,kulitnya terlihat bening.Dan tatapannya terlihat mengintimidasi dengan manik hitam yang menghiasi kedua bola matanya.

Menatap lurus ke depan, wanita itu masih berjalan dengan kecepatan yang sama kemudian berhenti saat sampai di sebuah pintu besar berwarna putih yang membuatnya terlihat mewah.

Wanita itu berdeham pelan, dan pintu dibukakan oleh seseorang dari dalam.

Wanita itu terus berjalan, menghampiri gadis kecil bersweater hitam yang terduduk diam diatas sofa panjang di ruangan itu.

Menempati sofa kosong dihadapannya,

"Apa yang barusan kamu lakukan?" Tanya wanita itu tanpa intonasi, menatap tajam gadis bertubuh kecil yang sedang menunduk di hadapannya.

"Cepat jawab ibu,"

"M- maaf...," Suaranya terdengar bergetar, gadis kecil itu menautkan kedua telapak tangannya lebih erat.

"Apa kamu pikir permintaan maaf itu cukup?! Kamu pikir dengan meminta maaf kamu akan menjadi pintar?!"

"Maafkan aku ibu," ulang gadis itu sekali lagi,

"Jangan ulangi kesalahanmu, kamu tau kan apa yang harus kamu lakukan sekarang?"

Gadis itu mengangguk kecil, masih menahan air matanya supaya tidak keluar saat itu juga.

"Jangan berteman dengan siapapun, kamu hanya akan menjadi anak nakal," Wanita itu melanjutkan kalimatnya,menatap si gadis kecil bersweater hitam itu tanpa ekspresi.

Setelah itu wanita tadi berjalan meninggalkan gadis yang masih menunduk di tempatnya itu. Tidak menengok ke belakang sama sekali.

"Urusi dia," gumamnya kepada wanita muda dengan pakaian pelayan di dekat pintu. Pelayan itu mengangguk hormat kemudian berjalan mendekat ke tempat gadis kecil yang saat ini sudah berurai air mata.

Dan pintu ditutup oleh seorang pelayan lainnya setelah wanita tadi pergi keluar. Menyisakan keheningan.

"Tidak apa nona, anda pasti lapar kan? Ayo kita makan lebih dulu," Gumam pelayan itu lembut,menarik lengan si gadis kecil kemudian menuntunnya.

Gadis tadi mengangguk pelan, mengikuti langkah si pelayan yang menuntunnya.

Kepalanya menunduk,tapi matanya menatap tajam ke punggung wanita pelayan di depannya, berdecih pelan.

"Makan saja makanan basi itu sendiri," gumamnya dalam hati.

***
2 tahun kemudian

"[Name]!" Anak kecil dengan rambut bergelombang itu berlari mendekati [name] yang sejak tadi hanya terdiam di depan gerbang sekolah.

"Tamayo?" Tanya [name] sedikit terkejut, dan gadis yang dia panggil Tamayo itu tersenyum sambil mengulurkan tangannya.

"Ayo kita main bersama, hari ini kami mau bermain petak umpet loh!" Ajak Tamayo penuh semangat tapi [name] justru mengalihkan pandangannya.

"Eh- Ano, maafkan aku ya Tamayo, sebentar lagi aku dijemput," sahut [name] gugup, mencoba untuk mencari alasan.

Tamayo menelengkan kepalanya, menatap ke arah [name] penuh harap.

"Apa kamu benar-benar tidak bisa bermain dengan kami?"

Sekali lagi [name] hanya bisa mengalihkan pandangannya, menggeleng pelan.

"Maaf Tamayo,"

"Apa karna ibumu lagi?,"

Gadis itu terhenyak,matanya sedikit melebar. Tapi kemudian senyuman kecil terlihat di wajahnya, dan dilanjutkan dengan tawa yang keras.

Tamayo mengernyitkan dahinya,tidak paham.Bahkan baru kali ini dia melihat [name] tertawa seperti itu. Tapi yang setelahnya terjadi membuatnya semakin bingung, air mata name mengalir, membanjiri pipinya keluar tanpa suara.

"[Name]?" Tanya gadis itu khawatir,menatap gadis di depannya.

Beberapa saat setelahnya,Tamayo menghembuskan napasnya pelan.Menyentuh pundak [name] perlahan.

"Tenanglah [name]!kamu tidak perlu menahan semuanya, yah,aku adalah temanmu disini,kamu bisa cerita semuanya kalau kamu mau,"

[Name] menghentikan tangisannya,mengusap air matanya kemudian menatap Tamayo di depannya,

"Benarkah?"

"Hmm- tentu saja!"

Setelah itu senyuman kembali terbit di wajah [name],senyuman yang sudah sejak lama menghilang dari wajahnya. Tamayo ikut tersenyum melihat wajah manis gadis dihadapannya itu.

"Nah sekarang, ayo pegang tanganku,kita akan segera lari dan sembunyi!"

[Name] mengangguk antusias, dan Tamayo berlari menarik tangan name bersamanya. Mereka berdua tertawa.

Saat itu [name] merasa dirinya terbebas dari semua beban hidupnya, namun hanya saat itu, karena setelahnya semua berubah.

"Jangan berteman dengan [name], kamu akan terluka,"

Sejak saat itu semuanya mulai menjauh dan menghilang dari kehidupan [name].Dan sejak saat itu pula semua mulai berubah.

-TBC-

Garing bangett- feelnya nggak kena kan? Iya kan?

DIKIT BANGETTTTTT!!!!

hujat saya pliss..bikin saya insekyur-

Emang cerita ini nggak pas sama karakter saya- uhuk
/Stay cool

Jadi saya sekalian mau curhat TwT
Buat kalian yang nulis cerita itu kok bisa lancar ada oli darimana??

Akhir-akhir ini saya juga udah agak males nulis...
Maaf banget yaa:(

Yah, emang sih yang nulis fanfict Ayanokouji dikit banget, dan kadang saya jadi ngerasa bersalah nulis buku ini

(༎ຶ ෴ ༎ຶ)

Hontou ni gomennasai-

Komen sini dong kalian mau ada adegan apa gitu nggak?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen sini dong kalian mau ada adegan apa gitu nggak?

Salam sayang♡♡
Muf/12.05.21

-', A L L Y  [ Ayanokouji x Readers ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang